88th Annual Academy Award
Perhelatan Academy
Awards yang ke-88 memang sudah berlalu sejak minggu lalu, daftar pemenang
juga bisa dilihat di berbagai media, tapi tidak ada salahnya kalau saya menulis
pendapat saya pribadi mengenai para pemenang dan hal-hal seputar perhelatan
penghargaan insan film Hollywood yang dikenal luas sebagai The Oscars.
Mari mulai mengenai jalannya acara. Komedian Chris Rock yang menjadi Pembawa Acara memberikan sebuah Opening Monologue yang mengejutkan, dengan menyatakan kalau Hollywood Rasis! Meski disampaikan dengan gayanya yang lucu, tapi esensi yang disampaikan sepertinya tepat sasaran, mengingat tahun ini tidak ada nominasi berkulit hitam. Apakah aktor berkulit hitam tahun ini tidak berkarya? Saya rasa tidak. Samuel L. Jackson bermain baik di The Hateful Eight. Will Smith juga berperan baik di Concussion, meskipun tidak sebaik penampilannya di Seven Pounds atau The Pursuit of Happiness. Lalu bagaimana dengan Straight Outta Compton? That movie is epic. Jadi, apakah Hollywood rasis? Bisa iya, bisa juga tidak. Ada baiknya mungkin kita lihat juga nominasi lain sebelum menghakimi.
Dari segi penghargaan yang diberikan, the 88th Oscars merupakan malam bagi Mad Max : Fury Road dan Leonardo DiCaprio. Mengapa? Pertama-tama Mad Max: Fury Road meraih 6 Award, terbanyak dari film lain yang berkompetisi tahun ini. Meskipun tidak meraih satupun yang dianggap “penting” seperti best Actor/Actress, Best Director atau Best Picture, tapi raihan 6 award yang kebanyakan dari sisi teknis menunjukkan bahwa Mad Max:Fury Road merupakan film yang bagus, dan saya akui memang film ini bagus. Kedua, Leonardo DiCaprio akhirnya memenangkan Oscar untuk Best Actor in a Leading Role. Yup, Aktor ini bolak-balik masuk nominasi untuk aktingnya yang baik di film lain, tapi baru tahun ini dia memenangkan piala berbentuk manusia berlapis emas. Ada yang meragukan kualitas akting Leonardo DiCaprio? Mulai dari Basketball Diary, Titanic, Romeo+Juliet, Inception, The Great Gatsby, penampilannya selalu baik hanya saja mungkin kurang keberuntungan *hahaha*.
Alicia Vikander |
Mark Rylance |
Alicia Vikander
memenangkan Best Actress in a Supporting
Role untuk perannya di The Danish
Girl, bersaing dengan Kate Winslet, Rachel McAdams, Rooney Mara dan
Jennifer Jason Leigh. Sedikit catatan bagi ada yang belum menonton The Danish
Girl, bersiap terpukau dengan akting dari Edward Redmayne. Film lain Alicia
Vikander juga memenangkan Oscar untuk Best Visual Effect, yaitu Ex-Machina.
Untuk Best Actor in a Supporting Role piala manusia emas botak dibawa pulang
oleh Mark Rylance untuk peran apiknya sebagai mata-mata Rusia dalam film
Bridge of Spies. Disini saya agak heran, memang akting Mark Rylance sangat
baik, tapi saya awalnya menduga Mark Ruffalo yang akan memenangkan Oscar di
kategori ini, karena saya memang lebih terkesan dengan penampilan Mark Ruffalo
di Spotlight. Well, sepertinya selera saya dengan selera Academy sedikit
berbeda.
Brie Larson |
Leonardo DiCaprio |
Jacob Tremblay |
Kembali ke pertanyaan awal...apakah Hollywood rasis? Menurut saya tidak, hanya saja kebetulan tahun ini memang aktor/aktris berkulit hitam masih kurang greget karena untuk di kategori Best Actor sudah diisi oleh yang menampilkan kualitas luar biasa. Bahkan seorang Tom Hanks tidak masuk dalam nominasi. So, better luck next time buat mereka yang berkulit hitam.
Well, that’s it, my insight about the 88th
Academy Awards. Sekali lagi ini hanya pendapat pribadi saya sebagai pecinta
film. Silakan dikomentari, saya akan dengan senang hati menanggapi (kalau ada
waktu..hahahahaha).