Super Torres
Sudah lama juga tidak menulis di rumahku ini. Sudah lama juga tulisan saya tidak berbau sepakbola, salah satu kegemaran saya. Jadi, di antara kesibukan saya yang memuncak, saya sempatkan menulis hal yang lama sekali bisa hilang dari kepala saya.
Seperti yang sudah saya tuliskan, saya menggemari sepak bola. Mulai dari sekedar menonton pertandingannya sampai ke benar-benar melakukannya, bermain sepak bola. Karena saya menggemari sepak bola sudah tentu ada klub kegemaran saya. Saya sangat menggemari Manchester United, saya bahkan sudah menganggap klub tersebut sebagai bagian hidup saya (istilah kerennya, agama kedua). Jika Manchester United memenangkan sesuatu, saya akan merasakan euphoria yang teramat sangat. Pun sebaliknya, jika mengalami kekalahan (terutama oleh rival yang sangat saya benci – Liverpool, Arsenal, Bolton, Manchester City dan Chelsea) maka rasa sedih akan menghinggapi diri saya.
Saya juga menggemari beberapa individu (pemain) yang tidak bermain untuk Manchester United (sampai saat tulisan ini dibuat). Cristiano Ronaldo, Francesco Totti, dan Fernando Torres adalah beberapa diantaranya.
Tunggu sebentar….melihat keanehan? Kenapa saya mencantumkan nama seorang pemain Liverpool sebagai pemain yang saya gemari? Liverpool kan seteru abadi Manchester United…kok saya menyukai seorang pemain Liverpool?
Saya sudah mengidolakan seorang Fernando Torres saat ia masih berseragam Atletico Madrid. Saya sangat menyukai sosoknya sebagai seorang striker yang lengkap. Mau mencetak gol dengan tendangan? Gampang, tendangannya akurat, dan kalau mau memakai power juga bisa. Mau mencetak gol memakai kepala? Bisa juga, postur tubuhnya cukup tinggi untuk bisa berebut bola di udara dengan defender lawan. Torres juga memiliki skill mengolah bola yang lebih dari cukup, tidak sehebat Lionel Messi, tapi sudah cukup mengingat perannya sebagai target man. Satu lagi yang saya sukai dari seorang Torres adalah dirinya memiliki kemampuan memimpin rekan-rekannya. Torres di Atletico Madrid adalah seorang kapten kesebelasan, sebuah peran yang jarang diberikan pada seseorang semuda dirinya.
Sebelum kepindahannya ke Liverpool, saya masih ingat ada rumor yang mengatakan bahwa Manchester United tertarik membeli Fernando Torres, dan bersaing dengan Liverpool. Saat mendengar gossip tersebut, saya tidak menaruh harapan besar seorang Torres mau bergabung dengan United. Bukannya tidak mau Torres bergabung, justru saya sangat mengharapkan Torres bergabung dengan Manchester United, tapi saya merasa seperti itu karena saya tahu posisi Liverpool lebih unggul karena Spanish connection yang dimiliki klub tersebut. Saat itu posisi pelatih Liverpool sudah dipegang oleh Rafa Benitez, seorang pelatih asal Spanyol yang reputasinya mendunia. Melihat fakta itu maka saya sangat yakin bahwa Torres pasti lebih memilih Liverpool daripada Manchester United. Benar saja, seorang Fernando Torres dengan yakin bergabung dengan Liverpool.
Tidak perlu disesali, dan tidak perlu dibenci pula. Torres tetap seorang pemain hebat, dan saya mengagumi kemampuannya, bukan klub tempat ia bermain. Walaupun saya pribadi merasa Torres akan lebih hebat lagi jika bermain di Manchester United, klub yang memiliki pemain-pemain yang lebih hebat daripada Liverpool untuk mendukungnya mencetak gol dan meraih trophy juara. Tapi Torres sudah memilih.
Dan beberapa waktu lalu, Torres berperan besar dalam mengalahkan Manchester United dalam duel super Sunday….saya sedih Manchester United kalah……tapi dikalahkan oleh seorang Fernando Torres yang sangat hebat dan sangat saya kagumi membuat saya sedikit berbesar hati. Super Torres-lah yang mengalahkan kami, bukan kalian semua Lemperpudlians…huahahahahahahaha :D
- I Wanna Walk Alone –
- Glory Glory Man United –
4 comments:
pertamaaxxx!!! bikin posting tentang perbasi dongs
Lemperpudlians??? :))
@Quin : Siap Laksanakan!! :D
@Tea : Tea? lupa password ya? kenapa gag login aja? :P
@Tea : iya, lemperpudlians...karena liperpul kaya lemper, cepet basi huehehehehehehehe
Post a Comment