Nov 19, 2008

Sosok itu....

Dulu
Saya sepertinya menemukan sosok wanita sempurna
Manis
Baik
Penyayang
Pintar
Talkative
Independent
Humourous
Generous
and Honest
saya menemukannya di SMA
biarpun berkali-kali ditolak, saya tetap mengaguminya

and then
saya bertemu sosok lainnya yang berbeda
manis
baik
pintar
talkative
generous
humourous
tapi manja
perlahan-lahan, sosok wanita pertama tergantikan
saya mengaguminya, tapi tidak berani mengatakannya
karena satu dan lain hal

and then
saya bertemu sosok lainnya yang berbeda
cantik
talkative
humourous
independent
yet childish
we become very close
and i thought i love her
saya pikir sosok wanita kedua telah terganti
tapi ternyata tidak

sosoknya tetap ada di hati
sosoknya tidak terganti
dan tidak akan terganti

today
i'm thankful
karena sosok kedua
love me as i love her

yes, it's you
Sara Christina Kusumaningsih

Sleep

Kadang kalau susah tidur saya memindahkan tempat saya tidur. Kalau kurang tidur di malam hari, biasanya saya tertidur di bis dalam perjalanan ke kantor. kalau masih kurang juga dan ada kesempatan saya tidur di kantor. Bisa di meja saya, bisa di ruang rapat (ini kalau bos lagi ga ada di tempat), bisa juga di dapur (disini paling enak, dingin, dan ga ada yang ganggu hehehehe). Kalau tidur di kantor belum cukup, atau kalau tidak ada kesempatan tidur di kantor, biasanya saya tertidur di di bis dalam perjalanan pulang.

Disini masalahnya...

Biasanya kalau pulang (berangkat juga sih) saya mendengarkan lagu lewat hp saya. Hampir setiap hari saya pulang naik patas 916 jurusan Kampung Melayu - Tanah Abang. Kalau 916 lama datangnya, saya naik Kopaja 502 jurusan Kampung Rambutan - Tanah Abang yang lewat Kampung Melayu. Dari Kampung Melayu saya naik mikrolet 54 jurusan Kampung Melayu - Pondok Bambu dan turun di Hero Cipinang. Atau kalau malas jalan saya turun di Kantor Pos Jatinegara naik Mikrolet 32 jurusan Kampung Melayu - Perumnas Klender, turun di halte dekat rumah. Lebih sering sih saya turun di Kampung Melayu karena tertidur dan Kantor Posnya kelewat.

One day, saya pulang naik 502 karena 916 tidak kunjung datang. seperti biasa saya mendengarkan musik dan tak beberapa lama setelah membayar ongkos saya tertidur. Kali ini cukup pulas karena semalamnya saya baru tertidur jam 2 dan tidak ada kesempatan tidur di kantor. saat membuka mata, saya heran karena kopajanya hampir kosong, suatu hal yang jarang terjadi di jam pulang kantor. Karena "nyawanya belum kumpul", saya belum sadar ada di mana. Setelah beberapa saat saya menyadari bahwa saya ada di Jl. Otista, yang artinya sudah lewat Kampung Melayu. Dengan agak panik tapi mencoba terlihat "cool", saya meminta untuk berhenti dan sayapun turun. Dari sana saya terpaksa berjalan ke jembatan penyebrangan terdekat, menyebrang, naik Mikrolet ke Kampung Melayu, berjalan ke tempat "Ngetem"-nya 54, naik 54, turun di hero dan berjalan kaki lebih dari 500m ke rumah. Cape? YOU BET!!!

So, a little warning buat yang suka tidur di bus...jangan tidur sambil denger musik, suara kenek yang teriak2 jadi ga kedengeran, dan anda bisa bablas jauh dari tujuan anda yang sebenarnya.