Oct 11, 2006

Oh Andre......Continues....

Setelah "kencan" pertama, Andre dan sang gadis makin sering berhubungan melalui sms, Andre makin sering menemani sang gadis jalan-jalan. "Kencan" kedua seingat saya hari minggu pagi. Kebetulan karena bulan puasa rutinitas Andre dan beberapa teman berlari pagi di perumahan Cipinang Indah menjadi tidak dapat dilaksanakan alias libur. Entah kenapa, pagi itu ada laporan dari "intel" bahwa pagi-pagi buta Andre sudah keluar rumah mengendarai motor. Kemudian "intel" yang lain mendapati Andre bersama sang gadis di komplek perumahan Cipinang Indah.

Beberapa hari kemudian, malam hari sewaktu saya dan beberapa teman sedang duduk mengobrol, tiba-tiba dari arah taman yang letaknya tidak jauh dari situ, Andre memanggil saya dan seorang teman saya. Pikir saya "ada apa nih? kaya'nya sih tadi sang gadis ada di taman....trus kapan Andre ke tamannya? perasaan tadi ngomongnya mau pulang deh...." Sesampainya di taman..."Ada yang mau kenalan". Ternyata saya dan teman saya dikenalkan kepada sang gadis dan kakaknya yang ada di taman saat itu. Selanjutnya, karena memang sebelumnya tidak dekat, jadinya saya dan teman saya cuma bisa jadi "kambing conge" dan akhirnya sibuk ngobrol berdua saja.

Beberapa hari setelah kejadian di taman, Andre terlihat mulai berani untuk ke rumah sang gadis. Ini termasuk kemajuan yang cepat tidak yah?

Tapi, berkali-kali ditanya soal hubungan mereka berdua, Andre selalu menjawab "tidak ada apa-apa" atau "cuma teman". Gak tahu deh bener apa enggak, tapi yang pasti sekali lagi, senang bisa melihat Andre dekat dengan seorang wanita.

Maju perut pantat mundur.........

Oct 2, 2006

Job Hunting....

Saya baru saja bergabung dengan milis lowongan kerja....tertarik bergabung? Tinggal klik aja...





alt="Click here to join indonesia_headhunter">
Click to join indonesia_headhunter

Oh Me........

Sedikit cerita tentangku......

Belum lama ini, pada saat panitia 17-an sedang getol-getolnya bekerja, ada gosip yang bikin kuping saya sedikit panas mendengarnya. Gosip itu adalah "Ode jadian sama Y" atau "Ode pacarnya Y". Saya dan Y memang dekat, tapi dekat bukan berarti pacaran kan? Awalnya kaget juga dengarnya, tapi memang dasar kita berdua cuek, jadi ga terlalu nanggepin kalau di-cengin ma yang lain. Sampai-sampai saking bosannya denger isu itu, kita malah sepakat menambah panas gosip itu dengan berkata "benar" setiap ditanya "apa benar.....?"

Kemudian, setelah panitia bubar dan mulai jarang kumpul rame-rame lagi, salah seorang teman saya yang tidak masuk panitia dan jarang kumpul-kumpul bertanya "Lo sama Y deket ya? Udah jadian ya?" "Enggak kok itu gosip. Tapi kalo lo anggep gue bohong ya udah, terserah pemikiran lo aja" "Tapi lo ada rasa ma dia?" "Ya engga lah....ga tau juga kalo dianya ya..." "hati-hati, jaga perasaan orang" "Kalo gue pasti ga mungkin ada rasa, soalnya ada tembok yang ngebatesin, lo tau kan gue kalo milih pacar yang seiman..." "Iya, gue tau dia anaknya Pak Haji, tapi namanya perasaan.....pokoknya jangan sampe ada yang patah hati ya, gue cuma ngingetin aja..."

Setelah ditanya seperti itu, saya jadi berpikir "iya juga ya, selama ini yang gue tau cuma perasaan gue, gue ga tau dia gimana, kalo dia suka gimana?". Karena memang gak mau pikiran saya dipenuhi hal-hal gak penting, saya tanya ke Y langsung "Kita temen kan? bener-bener temen kan? ga ada perasaan lebih...?" "Ya iya laah...kenapa sekarang lo yang nanya gitu sih? gue masih bisa bedain kok orang yang gue suka sama orang yang cuma temen. kalo gue udah nyaman jadi temen lo ya that's it! jadi kita temenan kan?" "Iya temenan"

---PHEW!!---

Oh Brantas.....

Lapindo Brantas, sebuah perusahaan milik keluarga pengusaha Indonesia, yang karena kekurangsukaan saya membaca koran menyebabkan saya tidak tahu bergerak dibidang usaha apa perusahaan itu. Yang pasti, karena ulahnya menggali bumi, saat ini terdapat "Mata lumpur panas" di Porong, Sidoarjo.

Lebih dari 120 hari "mata lumpur panas" itu ada dan belum bisa ditutup atau dihentikan keluarnya lumpur panas. Kenapa bisa begitu lama mengatasinya? Entah juga, tapi kalau dipikir-pikir sepertinya kok kelamaan ya menanganinya? Jadinya saya dan teman-teman hanya bisa berandai-andai, mengira-ngira setiap membicarakan masalah "mata lumpur panas". Kalau ditanya salah siapa, jelas salah perusahaan yang menggali. Dibawah tanah ini kan banyak lapisan, apapun yang dicari oleh perusahaan itu memang tidak bisa diketahui dengan pasti letak tepatnya dimana, tapi setidaknya sebelum menggali mereka bisa mempelajari kira-kira apa yang ada dibawah tanah, kira-kira bisa ada kesalahan tidak, dan kalau ada kesalahan, bagaimana cara menanggulanginya. Jangan cuma sekedar gali-tidak ketemu-pindah-gali, begitu ada kesalahan, langsung sembunyi tangan, main tunjuk-tunjukan yang bertanggung jawab. Yang bertanggung jawab ya mulai dari pekerja yang ngebor, mandornya, bosnya mandor yang artinya semua orang Lapindo, sampai kepada yang punya Lapindo.

Cara penanganan yang cuma bikin tanggul dan sedot-buang kurang efektif, karena tanggul yang dibuat itu cuma tanggul darurat yang tidak begitu kuat, banyak yang jebol disana-sini, luber dan sebagainya. Sedot buangnya juga kalah banyak dengan jumlah keluarnya, belum lagi masalah lingkungan yang akan timbul nantinya di tempat mereka membuang. Belum lama ini disetujui dibuang di laut. Kalau bener, saya pasti tidak akan mau memakan ikan laut lagi, bukan apa-apa, takut itu ikan ditangkap di laut yang sama dengan tempat pembuangan lumpur, yang artinya ikannya pasti terkontaminasi (dan bau lumpur huehhehehe).

Jadi gimana cara nanganinnya? hehehe....saya sendiri tidak tahu, yang pasti apapun caranya, harap memperhatikan semua aspek yang dirugikan. Berikan ganti rugi pada mereka yang kehilangan rumah akibat terendam lumpur, dan memberikannya juga yang masuk akal, yang jumlahnya benar-benar cukup untuk membeli atau membuat rumah yang sama dengan rumahnya yang lama, jangan nanti ada yang punya rumah batako cuma dikasih 10 juta, mau bikin apa dia? Lalu masalah lingkungan yang dirusak juga harus diperhatikan, bagaimana caranya mengembalikan ke kondisi awal, atau paling tidak mendekati kondisi awal. Lalu efek lanjutan lainnya, nelayan yang tidak bisa menangkap ikan lagi, pabrik yang berhenti beroperasi karena rendaman lumpur, dan lain sebagainya.

Oh Brantas......Terbrantas oleh lapindo brantas.........

Oh Pariwara......

Pariwara atau yang lebih dikenal sebagai iklan, adalah sebuah media promosi dari suatu produk atau perusahaan atau apa saja yang diperdagangkan. Iklan terdapat di berbagai media baik media cetak maupun media elektronik. Pada media elektronik seperti televisi dan radio, iklan muncul disela-sela acara, saat suatu acara break maka muncullah iklan. Sukses tidaknya suatu jam tayang acara bisa dilihat dari berapa banyak slot iklan acara tersebut. Kalau iklan banyak, berarti acara itu adalah acara unggulan dari stasiun televisi tersebut.

Ada satu iklan yang pertama kali melihatnya membuat saya sangat ingin menulis blog tentang iklan ini, tapi belum sempat saya menulis blog, tidak lama kemudian keluar versi baru dari iklan tersebut. Iklan yang saya maksud adalah iklan sparepart sepeda motor yang memakai lagu dari band SERIEUS yang berjudul "Rocker juga manusia". Entah kesalahan siapa, yang jelas sangat fatal, pada versi pertama iklan tersebut lirik lagu Serieus diubah menjadi "Motor juga manusia, punya rasa punya hati, kenapa pake sparepart yang ecek-ecek". Pertama kali mendengarnya, saya tertawa dan dalam hati berkata "Bodoh banget sih, motor ya motor, manusia ya manusia, masa' motor juga manusia hehehe....". Anak Taman Kanak-Kanak juga kayanya mengerti kalau motor itu bukan manusia, kok ini bisa-bisanya dia bilang motor juga manusia?

Belakangan, versi terbarunya keluar, atau mungkin lebih tepat dibilang "versi perbaikan". Dalam versi yang satu ini iklannya diperpendek dan lirik yang dinyanyikan juga diganti menjadi "Motor bagai manusia, kenapa pakai sparepart yang ecek-ecek". Agak lebih bagus sih, kurang terlihat kebodohannya, tapi tetap saja buat saya tidaklah terlalu pintar. Bagaimana bisa motor itu bagaikan manusia? motor itu mesin ciptaan manusia, motor tidak punya hati, tidak bisa punya kemauan sendiri, jadi mana bisa dibilang motor bagai manusia. Apalagi kemudian ditambah "pakai sparepart". Motor memang punya sparepart, tapi kalau motor dibagaikan seorang manusia, boleh saya tanya dimana jual sparepart manusia? Tentunya kalau ada saya tidak mau yang ecek-ecek. Saya mau beli sparepart hidung yang berbagai macam, sparepart telinga, mata, lidah, mulut, pita suara, kaki, tangan, kalau ada sparepart otak yang kepintarannya melebihi saya. Eh, tapi gak jadi deh, kalau begitu berarti saya tidak mensyukuri pemberian Tuhan, padahal saya sangat bersyukur dengan keadaan saya yang sekarang ini.

Jadi ya begitulah, gimana ya......yang bodoh itu kita sebagai penonton yang diam saja disuguhi pembodohan, atau yang memberi tontonan yang bodoh menyuguhi tontonan bodoh??