Dec 22, 2013

Dapoer Pusenlis Trip to Bromo

Tergelitik menulis cerita yang sebenarnya terjadi di bulan Mei 2013 yang lalu, cerita perjalanan wisata saya dan istri serta keluarga kecil saya di kantor.

Judulnya Dapoer Pusenlis Trip to Bromo. Apa itu Dapoer Pusenlis? Dapoer Pusenlis (selanjutnya disebut DP) adalah sekumpulan kecil pekerja (pegawai dan outsourcing) di PT PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan yang biasa berkumpul bersama saat makan siang, bersahabat baik satu sama lain, bertukar cerita, tertawa dan menangis bersama. DP adalah keluarga kecil saya di kantor. Kenapa dapoer? Karena awal kami berkumpul adalah makan siang bersama yang kemudian berlanjut jadi memasak makan siang bersama di dapur kantor.

Saat sedang bertukar cerita tentang trip pertama DP ke puncak pada 2012, tercetus usulan untuk berlibur bersama kembali di tahun 2013. Usul yang disambut baik dan kemudian direncanakan dengan matang. Awalnya pilihan tujuan wisata adalah wisata bahari di Karimun Jawa dan wisata kuliner di Jogja. Saat hendak voting tujuan, ada yang mengusulkan untuk wisata ke Bromo, maka masuklah Bromo sebagai opsi ketiga yang dapat dipilih. Voting berlangsung ketat dengan beberapa kali terjadi "swing votes", dan akhirnya terpilihlah Bromo sebagau tujuan liburan kami berikutnya, mengalahkan Karimun Jawa dengan selisih tipis dan Jogja yang tidak dapat vote sama sekali.


Setelah tujuan ditetapkan, maka dimulailah rencana wisata kami. Mulai dari menabung tiap bulan demi menyewa bus dan jeep, mengumpulkan dana melalui lomba dan bazaar saat Hari Listrik Nasional, sampai menawarkan jasa ojek yang dananya untuk ke Bromo. Selain itu, masing-masing orang berburu tiket pesawat termurah yang ada, ada pula yang labil antara naik pesawat atau kereta api. Setelah beberapa orang berhasil mendapatkan tiket pesawat super murah dari batavia air lalu kemudian kehilangan uang mereka karena kemudian Batavia Air bangkrut, tetap tidak menyurutkan niat kami pergi ke Bromo (yah, beberapa orang kemudian mundur sih, karena tiket maskapai lain diluar jangkauan dompet mereka). Setelah tiket sudah di tangan, maka berangkatlah kami berwisata bersama.



Tujuan pertama kami adalah Surabaya. Saya dan istri, serta Pak Anto bersama istri dan dua anaknya sempat "terdampar" di Surabaya satu hari lebih awal dari yang lainnya. Semua karena kesalahan saya mengingat tanggal berangkat yang berakibat tiket yang kami beli lebih awal satu hari dari yang lainnya. Terpaksalah kami ber-enam menginap semalam di Surabaya. Untung dapat hotel murah. Daripada bengong di Surabaya, akhirnya kami membuat rencana dadakan untuk berwisata dulu di Surabaya dan sekitarnya. Hasilnya saya dan istri sempat mencicipi beberapa makanan khas Surabaya seperti sate klopo, rawon taman bungkul, martabak bulan, lalu kemudian bersama keluarga pak Anto kami sempat mengunjungi musium kapal selam dan mencicipi bebek sinjay khas Madura.

Kami kemudian rendezvouz dengan teman-teman lainnya di bandara. Dengan jam penerbangan yang berbeda-beda, kami menunggu hingga jam 18.30 waktu setempat, kemudian berangkat dari bandara menuju Batu menggunakan Elf yang kami sewa. Setelah sempat berhenti untuk makan soto ayam lombok, kami akhirnya tiba di villa yang kami sewa. Villa-nya bagus dan nyaman, sangat cocok untuk melepas lelah perjalanan Surabaya-Batu. Awalnya ada rencana untuk mengunjungi taman kota Batu di malam hari dan jika sempat main-main ke Batu Night Spectacular, namun karena kami tiba di villa sudah lewat tengah malam dan semuanya dalam kondisi lelah akhirnya rencana jalan-jalan di kota Batu kami batalkan.



Esok paginya, kami melanjutkan perjalanan wisata dengan mengunjungi pemandian air panas. Sial bagi kami, rupanya hari itu adalah hari dimana pemandian tersebut tutup, akhirnya kami tidak jadi mandi air panas dan memilih berenang di kolam renang umum di dekat situ. Sambil berenang beberapa dari kami sempat mencicipi sate kelinci yang tersedia di warung kolam renang tersebut. Selesai berenang perjalanan kami lanjutkan menuju Jatimpark 2. Karena sudah sore, akhirnya kami hanya berfoto saja di depan Jatimpark 2 dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Yoschi's hotel, tempat kami menginap di Bromo.

Hotel yang mendapat rekomendasi bagus di beberapa website ternyata memberikan kekecewaan bagi rombongan kami. Kamar hotelnya ternyata penuh debu dan kamar mandinya banyak lintah. Kekecewaan berikut terjadi saat hendak menggunakan jip. Jip yang kami pesan ternyata datang terlambat, padahal rombongan kammi sudah siap lebih awal daripada penghuni hotel lainnya. Untungnya kami masih mendapatkan momen sunrise dari viewpoint yang baik. Setelah menikmati sunrise, kami melanjutkan ke bukit teletubbies, pasir berbisik dan terakhir mendaki gunung Bromo. Kebanyakan dari kami memilih menggunakan kuda dan sisanya memilih berjalan kaki. Setelah puas mencapai puncak gunung Bromo, kami kemudian kembali ke hotel untuk beres-beres dan check out. Kamipun kembali ke Surabaya, menginap semalam di rumah nenek dari salah satu teman dan kemudian berpisah di jam berbeda sesuai jam penerbangan kami.





It was fun, berlibur bersama menyenangkan sekali, apalagi mengingat usaha yang kami lakukan bersama agar rencana liburan kami terwujud. Setibanya di Jakarta dan kembali beraktifitas, rencana liburan berikutnya disusun. Kemana? Rencananya kami akan ke Karimun Jawa di tahun 2014. Can't wait, so excited :D