Mar 13, 2009

Gadis Manis Dalam Bis – Update –

Sudah beberapa lama saya tidak pernah bertemu lagi dengan gadis manis dalam bis yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu. Saya masih sering bertemu dengan bapak pegawai Pemda, wanita berambut panjang yang selalu memberi uang kepada pengamen, dan juga wanita yang satu kantor dengan saya, tapi dengan sang gadis sama sekali tidak pernah. Padahal, saya mendapat tugas untuk membuat postingan baru dengan foto gadis itu (ada yang penasaran nampaknya, hehehehe).

Hari ini, saya berangkat dengan rasa kantuk luar biasa, setelah sehari sebelumnya terjaga hampir 24 jam. Saya memilih tempat duduk dibelakang, yang sangat mendukung saya untuk bisa terlelap sepanjang perjalanan. Sesaat sebelum bis beranjak, saya melihat gadis itu menaiki bis. Seperti biasa, masih dengan wajah mengantuknya. Dia memilih tempat duduk tiga baris dari depan. Agak jauh dari tempat duduk saya.

Sepanjang perjalanan, setelah membayar ongkos, saya tidur. Saya terbangun di jembatan serong, dan kemudian mencoba untuk tidak tertidur kembali, karena kalau saya tidur lagi bisa-bisa saya melewati tempat saya seharusnya turun. Setelah turun dari bis, ada perasaan seperti ada sesuatu yang tertinggal atau saya lupakan. Sampai ke dalam ruanganpun saya masih berpikir, apa ya yang saya lupa? Setelah mengeluarkan handphone saya dari dalam tas, saya teringat….


Saya lupa mengambil foto sang gadis!! Wah, bisa-bisa tidak selesai-selesai tugas saya….


Maaf ya bu guru :P

Huahahahaha –Eat Your Heart Out Ultras-


Semua bermula saat saya sedang menantikan siaran langsung Liga Champions Eropa antara Inter Milan melawan Manchester United sekitar 2 minggu lalu. Waktu itu saya belum logout dari messenger saya. Ada beberapa nama yang terlihat masih aktif, dan salah satunya adalah nama teman saya Rio Yohanes Hutajulu. Saya kemudian iseng melihat statusnya. Ternyata statusnya berbunyi (kurang lebih, saya lupa) “Nonton UCL…Ayo Internazionale, kalahkan klub sampah MU.”


Panas? Jelas. Sudah lama saya mengidolakan klub Manchester United, dan bahkan sudah menganggapnya seperti agama kedua, can’t live without it. Karena lawannya Inter Milan, dengan pelatih Jose Mourinho yang punya rekor bagus melawan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, saya mengurungkan niat perang kata dengan teman saya yang seorang Juventini (Penggemar klub Juventus) dan penggemar kompetisi Serie A Italia. Saya marah karena dia menganggap ManUtd sebagai klub sampah, padahal klub tersebut adalah juara bertahan Liga Champions Eropa dan baru saja keluar sebagai yang terbaik dalam Kejuaraan Dunia Antar Klub. Dan lagi, melihat dia yang seorang ultras Juventus, mendukung rival dari Juventus hanya supaya ManUtd kalah, adalah hal yang menjijikkan buat saya. Kalau anda mengaku pendukung fanatik sebuah klub, anda seharusnya tidak akan merasa senang sama sekali melihat rival anda meraih sukses. Seperti saya yang ogah merayakan kemenangan Liverpool, Chelsea, Arsenal, Bolton, Manchester City, dan rival-rival ManUtd lainnya.

Anyway, pertandingan kemudian berakhir dengan skor kacamata (0-0). Selesai pertandingan, saya sempat mengirim pesan “Inter ga bisa menang lawan klub sampah ya?” dan akhirnya berujung ke perdebatan yang tidak jelas (heheheheheh). Dia mengatakan bahwa dia menggemari Italia, jadi dalam Liga Champions Eropa dia mendukung klub-klub Italia yang berlaga. Saya membalas dengan mengatakan bahwa saya juga Hooligans (penggemar tim nasional Inggris), tapi saya tidak akan pernah mendukung tim selain Manchester United karena menurut saya hal seperti itu salah. Saya mencintai Inggris karena saya mencintai Manchester United, bukan karena klub-klub lainnya.

Saling ejek berlanjut keesokan harinya, karena klub favoritnya, Juventus, kalah dari klub Liga Inggris Chelsea. Saya mengejek bukan karena mendukung Chelsea (karena saya sebenarnya tidak suka Chelsea menang) tapi karena Juventus kalah. Setelah panjang berdebat, dia akhirnya mengatakan “Kita liat aja di leg kedua, siapa yang menang.” Dengan senang hati.

Semalam, seluruh hasil leg kedua sudah saya dapat. Hasilnya, tidak satupun klub Serie A Italia yang lolos ke babak berikutnya. AS Roma, kalah dalam adu Penalti (setelah menang 1-0 di leg kedua sehingga agregat 1-1) melawan Klub Inggris Arsenal. Juventus, bermain seri 2-2 dan tersingkir karena kalah agregat 2-3 melawan klub Inggris Chelsea. Internazionale Milan, kalah 0-2 dari Manchester United. Dalam hati, saya tidak senang dengan keberhasilan Liverpool, Chelsea dan Arsenal lolos ke babak berikutnya, saya hanya senang karena sekarang saya bisa mengatakan sesuatu pada teman saya….

Internazionale Milan?? Lebih sampah dari klub yang lo anggap sampah!!”

INGGRIS 4, Spanyol 2, Jerman 1, Portugal 1….ITALIA? NOL BESAR!!!”

GYAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!!!


- it’s all about winning…IN STYLE!! -

Soulmate

Have you met your soulmate yet?

Definisi Soulmate bagi tiap orang seringkali berbeda. Jika diterjemahkan langsung, Soulmate berarti Teman Jiwa. Terjemahan langsung itu juga yang selama ini saya pahami dan saya pakai untuk mendefinisikan kata Soulmate.

Soulmate tidak harus seorang kekasih. Banyak yang menemukan sosok Soulmate dalam diri sahabat, keluarga, dan yang lainnya. Tergantung pengertian kata Soulmate bagi orang tersebut. Lalu, apakah anda sudah menemukan Soulmate anda?

Buat saya, karena definisi Soulmate adalah teman jiwa, maka seorang Soulmate adalah seorang yang sangat mengerti saya dan seseorang yang dapat saya mengerti, seseorang yang saat berada didekatnya membuat saya nyaman melakukan apa saja, seseorang yang memiliki banyak kesamaan dengan saya.

Jika ditanya, dalam hidup saya ada banyak nama yang memenuhi sebagian dari apa yang saya sebut diatas. Ada yang bisa mengerti saya, tapi berada didekatnya tidak membuat saya nyaman. Ada yang sama sekali tidak memenuhi apa yang sebut diatas, tapi tetap saya jadikan orang terdekat saya, entah kenapa. Tapi yang pasti, sekarang saya sudah menemukan Soulmate saya. Mungkin salah, tapi setidaknya saat ini terasa seperti itu. I just hope it’ll last.


Jadi, seperti apa orangnya?


Manis. Buat saya, cantik itu relatif, tapi jelek dan manis itu mutlak (jadi silakan senang buat mereka yang saya anggap manis).

Smart (beneran, ini bukan operator seluler cdma lho).

Kind.

Care.

Independent.

Humorous.

Confident

Charming.

And Contagious (in a good way).

Orang pertama yang benar-benar bisa mengerti saya, bisa melihat kekosongan di hidup saya, bisa merasakan apa yang saya rasakan, dan bisa melihat masalah dari sisi yang sama dengan saya, orang pertama yang mendukung keputusan berat yang saya ambil, seseorang yang memiliki rasa empati yang tinggi. Seseorang yang sama dengan saya di banyak hal.

Saya merasa sangat beruntung memiliki Soulmate seperti dia. She actually healed me (I’ve been broken for some time). That’s my Soulmate. Have you found yours?


- Thank God I found you -

Mar 6, 2009

Update on Pe eR Quw

Bu guru quino, kasih beberapa pertanyaan tentang pemakaman adat Toraja. Saya coba jawab, lagi-lagi dengan pengetahuan saya yang terbatas (mohon maaf kalau salah).

- kalo mayat cewe n mayat cowo, dibedain ga perlakuannnya?

Setahu saya sih tidak dibedakan. Yang membedakan perlakuan ya status sosialnya

- apa semua orang toraja kalo mo dimakamkan harus seperti itu, means di atas makamnya dibuatkan rumah?

Tidak semua, tapi adatnya ya begitu. Kalau orang Toraja itu masih memegang kuat adat-istiadat biasanya iya, tapi kalau tidak ya dimakamkan dengan batu nisan seperti layaknya orang lain. Kakek, Nenek dan Kakak saya iya, makamnya dibuatkan rumah diatasnya.

- acara prosesinya berapa lama? ada peringatan 7, 100 and 1000hari gitu ga??

Tergantung kekuatan keuangan keluarga yang ditinggal. Karena membiayai upacara adat biayanya cukup besar. Paling cepat 3 hari. Kakek saya dulu, setelah seminggu disemayamkan di Jakarta (meninggal di Jakarta dan anak-anaknya kebanyakan ada di Jakarta) kemudian upacara adatnya di Tana Toraja selama 3 hari (i think, karena saya tidak ikut kesana). Nenek saya juga selama 3 hari (lagi-lagi i think).
Tentang peringatan hari-hari setelah kematian, itu tidak ada.

Jadi, saya hanya bisa jawab seperti itu. Any other questions?

Update on Injury List

Daftar cedera saya karena olahraga menendang bola bertambah. Dislocated knee caps. Ya, tulang lutut saya bergeser. Sakit? Banget!! Kalau kata Mahadewi dan Mulan Jameela, sakitnya sakit minta ampun.

Kejadiannya, waktu futsal, saya bersiap menerima pass dari teman saya. Saya sendiri berdiri membelakangi gawang, karena pass-nya dari wilayah pertahanan saya. Karena masih agak jauh dari gawang (yang kalau saya mau menendang ke gawang masih bisa sih, tapi susah gol-nya) dan karena rekat satu tim berada dalam posisi bebas di sebelah kiri saya, saya memutuskan langsung mengoper kepada rekan saya. Karena menendang dengan kaki kanan, saya bertumpu pada kaki kiri. This is when it happened. Sesaat setelah menendang, dan kaki kanan saya belum manginjak tanah, seseorang yang badannya lebih besar dari saya, menabrak kaki saya dari samping. Karena sepenuhnya bertumpu pada kaki kiri yang ditabrak, kaki kiri saya mengeluarkan buny "krak", dan kemudian disusul sakit luar biasa di kaki saya. Saya jatuh, berteriak kesakitan, dan permainan terhenti. Butuh agak lama sampai saya merasa bisa berdiri dan berjalan keluar lapangan. Saya langsung mengoleskan pereda sakit pada lutut saya. Saya sendiri terpaksa melompat-lompat keluar lapangan. Beberapa saat kemudian, saya tidak bisa merasakan kaki kiri saya. Saya pikir, ini masalah besar. Akhirnya, dengan susah payah, dan sedikit memaksakan, saya bisa pulang ke rumah.

Setelah ke ahli tulang tradisional, ditarik (Ouchh) dan diberi minyak untuk dioles, saya dinasehatkan untuk bedrest selama 2 minggu. Setelah 5 hari, karena saya tidak mau terlalu lama tidak masuk kerja, saya memaksakan berangkat kerja. Sakit? Banget. Tapi ya sudah, saya paksakan saja. Sekarang, sudah 3 minggu sejak kejadian, lutut saya kadang-kadang masih merasakan nyeri, meskipun untuk berjalan sudah normal.

Karena rasa sakit yang luar biasa, di minggu pertama saya membulatkan tekad untuk berhenti bermain bola. Saya bahkan menjual murah sepatu futsal saya (Nike total 90 IIC putih-hitam-emas). Godaan untuk maen lagi tetap ada. Tetap ada saja yang mengajak saya main futsal. Tapi sampai sekarang, saya tetap memutuskan pensiun dari sepakbola. Berat, tapi daripada pincang seumur hidup?

-Life is abut making sacrifices-

Mar 1, 2009

Now I Know Why Highschool Times Are The Best

Sabtu malam, 28 Februari 2009, saya janjian bertemu teman-teman SMA, dengan rencana awal food fiesta, tapi kemudian berubah jadi just hangout. Rencana yang disusun dari pertengahan bulan, tadinya diikuti oleh 5 orang. Tapi kemudian akhirnya cuma bertiga karena 2 lagi bail out at the last days. Jadi cuma saya, Angki dan Ari yang ketemuan.

Karena rencana ketemuannya setelah Maghrib, paginya saya memutuskan untuk marathon heroes yang saya pinjam dari Ari. Lalu, waktu ketemuannya diundur satu jam, jadi saya punya waktu tambahan menyelesaikan marathon heroes (woohoo). Berhubung saya tidak suka ngaret, jam 6.45 saya sudah tiba di rendezvouz point (McDonald's Kalimalang). Karena yang lain belum tiba, saya memutuskan makan duluan. Jadilah saya mencoba menu baru, Triple cheeseburger plus softdrink dan fries. Saya sempat memanas-manasi Ayu Anggita, sesama penggemar Double cheeseburger McD, soal adanya menu baru ini. Jam 7 lewat dikit, tidak ada tanda-tanda kehadiran dua orang teman saya. Saya lalu SMS mereka menanyakan dimana mereka. Ternyata, Ari mau jemput Angki dulu. Jadilah saya menunggu lagi.

Setelah mereka tiba, kami sempat sedikit diskusi mau kemana. Akhirnya, Sarinah tujuannya. Karena lapar, tujuan pertama adalah makan. Dimana? Burger King. Setelah menghabiskan satu Whopper with cheese dan satu Coca Cola Zero plus sedikit fries (too salty, i don't like it >:P) kami kemudian ke Djakarta XXI. Pilihannya cuma Push dan Seven Pounds. Akhirnya, Seven Pounds pilihannya (yipee). Menunggu jam nonton yang masih 2 jam lagi, kami main kartu di pojokan, tersembunyi dari pengunjung lain (sempet mengusulkan di cafe sih, tapi ga ada yang mau beli minum lagi, semuanya kembung hehehehe). Dan ga terasa, waktunya nonton datang. Selesai nonton, langsung pulang, sambil tetap membahas Seven Pounds.

Sedikit biasa-biasa aja? mungkin...tapi buat saya sangat menyenangkan bisa ketemu, ngobrol sama teman-teman SMA, lebih daripada cuma ketemu di YM (dimana ketemu di YM aja dah menyenangkan banget). now i know why highschool times are the best...You still can have great times with your high school friends even when you are no longer in higschool... :)

Pacino + DeNiro = Biasa aja????

Kamis pagi, 26 Februari 2009, saya berpikir mau pergi nonton Jum'at sore, karena koleksi dvd saya belum nambah, dan dvd yang ada di rumah sudah ditonton semua (yang belum ditonton malah beredar kemana-mana). Kebetulan pagi itu, Ariyanti sedang online di YM, and considering that she's a movie freak like me jadi saya ajak dia. Kebetulan, Ariyanti setuju. Ari juga yang mengusulkan judul-judul film yang sedang beredar based on location of the theatre (Metropole). Akhirnya kami sepakat, Righteous Kill-nya DeNiro-Pacino jadi pilihan.

Sampai di hari-H, saya hampir membatalkan rencana nonton. Semua gara-gara gaji saya yang sampai jam 3 sore belum ditransfer juga. Ari menawarkan membayarkan dulu, tapi saya tidak mau merepotkan. Untungnya sekitar jam 4, gaji saya masuk (Thanks God).

Lalu gimana film-nya? Setelah sebelumnya dibuat penasaran seperti apa film yang dibintangi dua nama besar jaminan mutu film, keluar dari bioskop saya malah merasa biasa saja. Nothing special. Film-nya sih ga bisa dibilang jelek, tapi saya merasa (atau mengharapkan) dua nama besar Al Pacino dan Robert De Niro bisa membuat film itu lebih Wah! lagi. Kenapa ya? Apakah karena mereka sama-sama punya nama besar jadi seolah-olah berebut peran? Atau mungkin salah sutradaranya yang kurang bisa meng-eksploit dua nama besar tadi? Entahlah, tapi yang pasti buat saya Righteous Kill masuk ke dalam film yang biasa-biasa saja.

But the company was great, thanks for accompinying me Ari...

Pe-eR quw


Beberapa waktu yang lalu (agak lama juga sih) saya dan teman saya sekaligus guru saya juga (ya gak Bu Guru? :P) terlibat chat yang agak seru tentang pemakaman adat Toraja, kampung halaman saya. Berhubung saya juga tidak tahu banyak tentang adat Toraja, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pengetahuan saya yang minim. Ternyata, teman saya amat tertarik tentang pemakaman adat Toraja dan memberikan Pe-eR membuat postingan tentang pemakaman adat tersebut. Semua ini saya tulis sesuai pengetahuan saya, kalau salah saya mohon maaf sebesar-besarnya :). So here goes.....

Setiap ada anggota keluarga yang meninggal, maka sesuai adat pihak keluarga yang ditinggalkan wajib mangadakan upacara adat yang disebut Rambu Solo'. Upacara ini berupa pesta yang diadakan semeriah mungkin. Kata orang tua saya, semakin meriah maka semakin menunjukkan pentingnya orang yang meninggal bagi orang lain. Upacara ini bisa memakan waktu berhari-hari.
Dalam Upacara Rambu Solo', biasanya ada tari-tarian adat, makanan yang berlimpah (saya paling suka kalau ada tuak, minum sedikit celeng-nya lama huehehehehehe), dan yang paling penting adalah Ma'pasilaga Tedong (Adu kerbau) dan Ma'tinggoro Tedong (pemotongan kerbau).

Selain potong kerbau, biasanya dalam upacara juga memotong Bai' (Babi). Daging kerbau dan babi yang dipotong nantinya dibagi-bagikan, dan tanduk kerbaunya disimpan oleh keluarga (kalau anda lihat di rumah adat toraja ada banyak tanduk kerbau, itulah dia).

Mayat dari orang yang meninggal kemudian dimasukkan kedalam tandu yang berbentuk rumah adat untuk kemudian diusung ke tempat peristirahatan terakhir. Orang mungkin pernah mendengar kalau orang Toraja dikuburkan di dalam goa yang ada di sebuah tebing. Tapi banyak juga yang dikubur dalam tanah, lalu dibuatkan rumah diatasnya. Sepertinya mereka yang dimakamkan di tebing adalah mereka yang termasuk orang penting, entah itu pemimpin adat, pemimpin spiritual, dsb. Keluarga saya tidak ada yang dimakamkan di tebing, jadi agak sedikit buta juga pengetahuan saya tentang pemakaman ini.

Dari sebuah acara di tv tentang pemakaman di tebing dan dari orangtua saya, saya mengetahui bahwa mayat sudah dibalurkan semacam balsam untuk memperlama pembusukan mayat (supaya upacara bisa berlangsung lebih lama). Di dalam goa, juga diletakkan sebuah Tau-tau (boneka dari kayu yang dibuat mirip dengan orang yang meninggal), supaya mereka yang mengunjungi bisa mengetahui makam siapa dari boneka itu (gak mungkin dong bisa tau dengan melihat tengkoraknya).

So, that's it perhaps...Kalau masih ada yang penasaran, search aja di google
hehehehehehe.....