Kamis pagi, 26 Februari 2009, saya berpikir mau pergi nonton Jum'at sore, karena koleksi dvd saya belum nambah, dan dvd yang ada di rumah sudah ditonton semua (yang belum ditonton malah beredar kemana-mana). Kebetulan pagi itu, Ariyanti sedang online di YM, and considering that she's a movie freak like me jadi saya ajak dia. Kebetulan, Ariyanti setuju. Ari juga yang mengusulkan judul-judul film yang sedang beredar based on location of the theatre (Metropole). Akhirnya kami sepakat, Righteous Kill-nya DeNiro-Pacino jadi pilihan.
Sampai di hari-H, saya hampir membatalkan rencana nonton. Semua gara-gara gaji saya yang sampai jam 3 sore belum ditransfer juga. Ari menawarkan membayarkan dulu, tapi saya tidak mau merepotkan. Untungnya sekitar jam 4, gaji saya masuk (Thanks God).
Lalu gimana film-nya? Setelah sebelumnya dibuat penasaran seperti apa film yang dibintangi dua nama besar jaminan mutu film, keluar dari bioskop saya malah merasa biasa saja. Nothing special. Film-nya sih ga bisa dibilang jelek, tapi saya merasa (atau mengharapkan) dua nama besar Al Pacino dan Robert De Niro bisa membuat film itu lebih Wah! lagi. Kenapa ya? Apakah karena mereka sama-sama punya nama besar jadi seolah-olah berebut peran? Atau mungkin salah sutradaranya yang kurang bisa meng-eksploit dua nama besar tadi? Entahlah, tapi yang pasti buat saya Righteous Kill masuk ke dalam film yang biasa-biasa saja.
But the company was great, thanks for accompinying me Ari...
4 comments:
U're welcome Ode :)
Walaupun biasa aja, jangan sampai menyurutkan (kepercayaan) bahwa film2 bagus masih beredar di luar sana, haha! :)
ya iyalah....yang pasti lain kali biarpun deniro+pacino, tetep harus baca resensi hehehehehe
tapi resensi kadang gak mewakili kualitas filmnya de, siapa tahu resensinya emg bagus banget...
bahkan, misalnya kita waktu itu udah baca resensinya, pasti akan tetap tertarik nonton film itu (malah mungkin makin tertarik), hehe... :)
Kayanya engga ri, soalnya biasanya yang gw baca itu resensi plus recommended atau engganya :)
Post a Comment