|
Sir Alex Ferguson |
Jika menyebut
Manchester United, ada begitu banyak nama yang terhubung dengan klub sepakbola asal Inggris itu. Sebutkanlah misalnya
Sir Matt Busby, manager legendaris yang memulai perubahan pada tubuh tim, atau
Sir Bobby Charlton, Pemain legendaris asal Inggris yang bersinar saat bermain untuk Manchester United. Masih banyak nama lain yang terhubung dengan Manchester United, tapi untuk kali ini saya ingin sekali menulis tentang
Sir Alex Ferguson, Manager yang memberikan banyak gelar, Manager yang menjadikan Manchester United klub kuat dan mendominasi gelar juara di Liga Inggris.
Terlahir di Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 31 Desember 1941, dengan nama lengkap
Alexander Chapman Ferguson, Sir Alex adalah mantan pemain sepakbola yang berposisi sebagai penyerang, berkebangsaan Skotlandia. Karir klub Sir Alex sebagai pemain dimulai di
Queen’s Park, lalu mengakhiri karirnya sebagai pemain di
Ayr United. Karir kepelatihan Sir Alex dimulai di klub kecil
East Stirlingshire. Setelah itu Sir Alex menangani
St. Mirren, dan mencapai kesuksesan dalam kepelatihan di klub
Aberdeen. Setelah sempat beberapa saat menangani Tim Nasional Skotlandia, Sir Alex bergabung dengan Manchester United di tahun 1986, menggantikan posisi
Ron Atkinson. Sampai tulisan ini dibuat, Sir Alex adalah pelatih tersukses di Britania Raya. Koleksi trofi yang diraihnya bersama Manchester United adalah yang terbanyak diantara pelatih-pelatih lain di Britania Raya. Sir Alex juga merupakan pelatih pertama yang membawa klub Inggris menjuarai tiga gelar prestisius dalam satu musim (treble) yaitu Juara liga, Piala FA, dan UEFA Champions League. Sir Alex juga merupakan satu-satunya pelatih di liga Inggris yang mampu meraih tiga gelar juara liga berturut-turut dengan klub yang sama.
|
Sir Alex in 1986 |
|
Paul Scholes |
|
Gary Neville |
Selain catatan prestasi dengan banyaknya piala yang diraih, seorang Sir Alex juga merupakan pelatih yang jeli melihat bakat dan potensi seorang pemain. Banyak nama pemain yang pada saat awal dibeli tidak dikenal, atau termasuk pemain yang kualitasnya tidak istimewa, berubah menjadi pemain luar biasa di bawah kepemimpinan Sir Alex. Ambil contoh pemain Class of 92, sebutan untuk angkatan muda Manchester United yang secara pribadi disaring dan dipercaya mengisi tempat dalam tim inti di usia yang masih muda oleh Sir Alex.
David Beckham,
Gary Neville,
Paul Scholes, termasuk dalam Class of 92. Dibawah kepemimpinan Sir Alex, mereka tumbuh menjadi sosok penting di Klub dan Tim Nasional Inggris.
|
Ole Gunnar Solskjaer |
|
|
|
Cristiano Ronaldo |
Diluar Class of 92, ada pula nama seperti
Ole Gunnar Solskjaer. Saat dibeli oleh Sir Alex, Solskjaer adalah nama yang tidak dikenal, prestasinya di klub lamanya juga tidak terlalu istimewa. Namun dibawah didikan Sir Alex, Solskjaer tumbuh menjadi penyerang luar biasa yang ditakuti oleh lawan. Nama Solskjaer sendiri saat ini memiliki tempat tersendiri di hati pecinta Manchester United -termasuk saya-. Kemudian ada nama
Cristiano Ronaldo, saat datang masihlah berusia belasan tahun, belum punya nama dan dibeli dengan harga murah. Mata jeli Sir Alex melihat potensi yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo, dan dibawah didikannya seorang Cristiano Ronaldo menjadi Pemain Terbaik Eropa saat masih berseragam Manchester United.
Tak ada gading yang tak retak, Sir Alex juga beberapa kali melakukan kesalahan membeli pemain.
Fabien Barthez misalnya. Saat dibeli, Barthez adalah pahlawan Prancis di Piala Dunia, namun di Manchester United aksi-aksi heroiknya saat membela Tim Nasional Prancis jarang sekali terlihat, sehingga performa klub menurun. Paling parah mungkin
Massimo Taibi. Entah apa yang dilihat seorang Sir Alex dari kiper yang satu ini, karena hasilnya, Taibi adalah kiper terburuk yang pernah dimiliki Manchester United.
Semoga pembelian pemain yang dilakukan Sir Alex musim ini merupakan pembelian yang baik. Terima kasih atas tahun-tahun yang luar biasa, Sir Alex, dan saya yakin kesuksesan akan selalu ada selama anda memimpin Manchester United.
Glory Glory Manchester United!!!
No comments:
Post a Comment