Jul 4, 2012

The Art of KEPOism #1



Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya kita pahami dulu arti kata KEPO

Menurut kitabgaul.com , Kepo Berasal dari bahasa hokkian.
Ke = Bertanya, Po (Apo) = Nenek2. Jadi artinya nenek2 yg suka bertanya2. Pingin tau banget gitu.

Kalau menurut kamusslang.com , kepo adalah akronim dari Knowing every Particular Object, adalah sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat di hadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat. Dalam beberapa kasus orang kepo adalah orang yang serba ingin tahu, bisa jadi kayak semacam kecanduan untuk tahu segala hal yang sepele dan itu bisa dia unggulkan sebagai kekuatan orang tsb. Hati hati jika berhadapan dengan orang kepo, hal yang anda sembunyikan tak lama kemudian akan muncul ke permukaan (rahasia yang bocor).

Anda sendiri pasti pernah mendengar kata-kata KEPO dari mulut remaja, entah itu remaja yang anda kenal atau remaja yang tidak anda kenal. Mungkin juga anda menjadi familiar dengan kata KEPO dari media elektronik, baik itu berupa radio, televisi, atau surat kabar elektronik (istilah kerennya internet).

Secara umum, KEPO diartikan sebagai sifat atau rasa ingin tahu seseorang yang kelewat besar. Jika dipandang negatifnya, seseorang yang kepo bisa dianggap mengganggu privasi seseorang disaat dia terkena serangan kepo yang akut. Jika dipandang positifnya, seseorang yang kepo akut itu wawasannya sangat luas. Mengapa demikian? Ya iyalah wawasan luas, segala sesuatu dia cari tahu sampai tuntas kok.

Saya sendiri menyadari bahwa saya memiliki tingkat kepo yang cukup tinggi. Jika mendengar atau melihat atau mendapat secuil informasi yang menggugah, biasanya saya bisa menghabiskan berjam-jam mancari tahu tentang informasi tersebut. Menggali sana, menggali sana, baca ini baca itu, buka ini buka itu, tanya sini tanya situ, semua saya lakukan demi mendapat informasi yang lebih detail. Lalu apa untungnya saya kepo seperti itu? Kalau saya sih, kepuasan diri saja. Saya puas kalau merasa memiliki pengetahuan lebih banyak dari orang lain. Saya puas kalau saya selalu update dengan berita yang ada. Seperti misalnya baru-baru ini, di malam hari saya membaca sebuah twit dari seseorang yang saya follow, isinya himbauan untuk membaca timeline seseorang yang baru saja mengalami kejadian tidak mengenakkan. Tidak hanya berhenti di akun twitter yang disarankan, saya membaca twit2 dari orang2 yang berinteraksi dengan orang tersebut, membaca conversation mereka, membaca twit orang lain yang membicarakan topik yang sama, semua saya lakukan sampai mata saya mengantuk dan saya tertidur…sayangnya handphone saya bukan Samsung Galaxy SIII, jadinya HP saya tidak ikutan hibernasi saat saya tertidur…hahahaha. Lanjut, keesokan malamnya, saat di meja makan, dinner time, ayah mertua saya mencoba bercerita tentang berita yang ada di televisi. Baru beberapa potong kata, saya sudah bisa menyimpulkan bahwa itu berita yang sama yang saya dapat semalam. Memang benar, berita yang dimaksud adalah berita yang saya baca banyak di twitter malam sebelumnya, dan saya tahu lebih banyak mengenai persoalan itu diantara penghuni rumah.

Lalu untuk apa saya menulis the art of kepoism ini? Mencoba mengubah semua orang jadi kepo? Insyaallah kalau bisa sih bagus juga, tapi itu sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dipikirkan (apalagi dijalankan). Saya sih mau menulis ini hanya ingin berbagi pengalaman saja, karena berkat ke-kepo-an saya, saya bisa membantu beberapa orang yang dekat dengan saya. Dari sekedar curhat kecil-kecilan kepada saya, saya bisa mendapatkan rahasia besar dibalik secuil kejadian yang dicurhatkan, dan bisa jadi saya menyelamatkan sang pen-curhat dari keterpurukan yang lebih dalam ke lembah…..(bahasanya mulai ngawur nih….).
Oh iya, Cuma mengingatkan, jangan langsung memberi cap bahwa kepo itu buruk ya, seorang kepo juga bisa baik kok, bisa menolong orang lain.

Sekarang kita tiba pada sebuah masalah, masalah yang sangat besar. Saya ini pelupa, jadi saya bingung mau berbagi ke-kepo-an saya yang mana. Yah, dimulai satu-satu saja lah…kalau ada yang diingat, tulis….kalau belum ingat, tidur. Kalau ada yang punya pengalaman terbantu oleh kepo-nya saya, tolong ingatkan saya ya…pasti ada banyak deh :P

Art of KEPOism #1, I Know About You….

Saya punya teman, sebut saja namanya A dan B. A dan B ini pernah bersekolah di tempat yang sama, tapi saya tidak tahu apakah mereka saling kenal karena sekolah tersebut cukup besar. 

Suatu malam, saya sedang berkumpul bersama teman-teman. Tidak berapa lama, datanglah A bersama dengan seorang wanita cantik bernama C yang diakui oleh A sebagai pacarnya. Jadilah malam itu kami menghabiskan malam bersama-sama. Malam itu saya hanya kepo pada C, saya melihat dan memperhatikan gerak-gerik C selama bersama kami. Saya mendapati beberapa kali C begitu sibuk dengan smartphone miliknya. Saya juga mendapati beberapa kali raut wajah C sedang gelisah. Tapi rasa kepo saya hanya sampai disana saja, saya tidak bertanya lebih jauh. Saya hanya sempat menanyakan akun twitternya, yang langsung saya follow malam itu juga, untuk ke-kepo-an di lain hari jika datang.

Dua minggu kemudian, saya melihat B menulis twit-twit romantis tanpa mention. Penasaran, saya buka profile-nya, saya baca twitnya. Dari situ saya tidak menemukan  apa yang saya cari, yaitu obyek tujuan dia menulis twit romantis tanpa mention itu. Akhirnya saya menunggu, dan memantau terus timeline B. Beberapa saat kemudian, yang saya cari tiba, B mention seseorang dengan kata-kata mesra, sebagai contoh: “I love you too”. Yang membuat saya terkejut, B memention C, yang notabene saat itu seingat saya masihlah pacar A. rasa kepo saya muncul, alhasil saya memantau timeline ketiga tersangka, A, B dan C. dari timeline A saya mendapati bahwa A dan C sudah putus. Melalui pesan singkat, saya mendapat kabar bahwa ternyata A mencurigai C selingkuh, dan bahwa A mendapat informasi bahwa C adalah perempuan materialistis. Saya memang mendapati tanda-tanda kalau C selingkuh dengan seseorang dari timeline C. intinya, si C ini memang terlihat sebagai wanita nakal dan materialistis.

Saya sempat berusaha untuk membuka mata B tentang sifat sebenarnya dari C, tapi sepertinya B telah terpanah cinta buta, sehingga tetap bulat dengan pendiriannya untuk menikahi C. Sebagai teman, saya hanya bisa mendoakan semoga mereka berbahagia sampai akhir hayat, dan semoga saya salah tentang C.

Yap, dari cerita diatas, satu yang harus dilakukan oleh seseorang yang kepo adalah : Menggali berita dari segala arah, segala perspeksi. Masalah pada akhirnya men-judge seseorang itu kembali pada diri masing-masing, tapi setidaknya karena sudah melihat dari segala sisi, judgement anda akan sedikit kuat karena cukup beralasan J.

4 comments:

quinie said...

hohohoho... parah banget lu sampe follow dan memperhatikan benang merah antar mereka. tapi orang mah aneh2 yak, kadang 1 itu ga cukup :D
pakabar de?

Nod-nya Tea said...

kabar baik bu guru :)
yaaa...gitu deh bu, namanya juga manusia :P

cara menjadi agen tricajus said...

liked

DOWNLOAD SEDUCE ME SEX ADULT 18+ PC GAME CLICK HERE TO DOWNLOAD said...
This comment has been removed by a blog administrator.