Ada kebiasaan baru diantara teman-teman saya, entah karena pulsa mereka banyak, atau karena tarif sms mereka murah (operator sama), mereka sering mengirimkan puisi satu sama lain. Puisi-puisi ini biasanya terilham dari kejadian sehari-hari, ambil dari lirik lagu, dll. Berikut ini ada beberapa buatan saya yang saya kirim kepada teman saya, Andre.
-Senja tiada seindah pagi, kata tiada seindah puisi, perbedaan membuatku menunggu, mengikat cintaku padamu, walau cinta tak mengenal usia, cepatlah dewasa "adik" tercinta-
-Ku selalu berbohong pada temanku, sering pada saudaraku, kadang pada orang tuaku, tapi tak pernah pada dirimu, besarnya cintaku, membuatku selalu jujur padamu, "adikku"-
-Dinginnya malam terasa indah dengan hadirmu, panasnya siang tak terasa karena cintamu, kehadiranmu membuatku lupa pada semua, termasuk pada teman-teman baikku-
-Ketika cinta datang ku tak tahu harus bagaimana, kubertanya pada manusia tak ada jawabnya, kubertanya pada hatiku jawabnya IYA-
-Kujenuh pada mereka yang mempertanyakan cintaku, kujenuh selalu berkata hanya permainkanmu, kuingin semua tahu, ku takkan jenuh untuk mencintaimu-
-Sebagai teman, milikmu tak kuinginkan, kuhargai dirimu teman, tidak mau menusuk dari belakang, tak seperti sebagian orang, yang melakukannya dengan tenang, bagai air merusak karang-
-Kumau kenal denganmu, jalan bersamamu, jadi teman sms-mu, bahkan jadi pacarmu, kulakukan semua itu, hanya untuk menambah pengalamanku-
-Ukuran buah dadamu, yang lebih kecil daripada kakakmu, membuat rasa tertarikku, berpindah pada kakakmu, maafkan "adikku", ukuran penting buatku-
-Mawar adalah bunga cinta, tanpanya romansa terasa hampa, tapi bangkai semakin kuat baunya, takkan tertutup dengan seribu bunga-
-Lebah selalu mencari bunga, Buaya mencari daun muda, wahai para buaya, pernahkah kau mendengar karma, janganlah permainkan wanita, jika tak ingin karma mendera-
All words are written by ode, and dedicated to Andre Fernando, Who's trying to be a player......
Dec 17, 2006
My Dog Lassie
Saya punya seekor anjing baru beberapa bulan yang lalu. Bukan anjing ras, cuma seekor anjing kampung. Bukan pula anak anjing, anjing saya ini sudah besar saat saya dapatkan.
ceritanya waktu itu hujan deras, dan banyak petir yang menggema. Saya sedang bermalas-malasan di tempat tidur saat handphone saya berbunyi. Teman saya yang menelepon.
"Ada apaan?"
"De mau anjing ga? ke pos de cepetan"
Apa-apaan sih kata saya dalam hati. Tapi karena dia menyebut anjing, saya pergi dengan payung ke pos penjagaan lingkungan. Sesampainya disana, saya lihat kedua hansip yang bertugas ada di luar pos sambil memegang payung.
"De ada anjing lepas tuh. Bawa pulang de, kasihan, kedinginan"
"Wah, gede begitu, gimana bawanya?"
"Ambil rantai, mang lu gak punya?"
"Gak ada, anjing gue ga pernah dirantai"
"Dah tunggu hujan reda, lu gendong aja"
"Ngegigit gak?"
"Enggak, jinak kok"
"Kok bisa ada di pos?"
"Tadi dia ngikutin anaknya Pak Broto. Gue bawa aja kesini, kali aja lu mau"
Akhirnya setelah hujan reda saya menggendong anjing itu ke rumah.
Anjing itu saya beri nama Lassie, warnanya hitam dengan warna coklat di kepala dan ujung kaki dan putih di bagian dada. Anjingnya termasuk pintar, tapi suka menggigit, meskipun gigitan bercanda, tapi tetap saja bikin orang kaget hehehe......
Nah, yang membuat saya menulis blog tentang anjing saya, saya ingin menceritakan bagaimana saya dan anjig saya berhasil menangkap seekor tikus besar yang berkeliaran di rumah. Ceritanya malam itu Lassie mengendus-endus belakang lemari buku sambil sesekali menyalak. Penasaran, saya mengambil senter dan melihat kebalik lemari. Ada 2 ekor tikus besar yang tampaknya sembunyi dari kejaran Lassie. Saya kemudian mengambil kayu dan menyodok tikus dari sebelah kiri sementara Lassie menunggu di kanan lemari. Kedua tikus lari ke arah Lassie dan kemudian terpencar, yang satu lari ke belakang lemari buku besar sementara yang lain lari ke arah kamar mandi. Lassie mengejar yang lari ke arah kamar mandi, tapi kemudian keluar dari sana tanpa membawa tikus, tampaknya yang satu lolos melalui lubang air. Perhatian Lassie kemudian berpindah ke tikus yang satu lagi. sama seperti tadi, tikus ini bersembunyi sambil menunggu kesempatan melarikan diri. Dan sama seperti tadi, saya menyodok dari kiri lemari sementara Lassie menunggu di kanan. Tapi tampaknya karena kali ini sendirian, tikus itu memilih tidak keluar ke arah Lassie dan bertahan dibalik lemari. Karena kesal, saya sodok lebih keras dan tikus itu mendecit, tampaknya kesakitan dan memutuskan keluar ke sebelah kanan. Yang terjadi kemudian, tikus itu diterkam oleh Lassie dan mati dengan gigitan yang meremukkan kepalanya.....
ceritanya waktu itu hujan deras, dan banyak petir yang menggema. Saya sedang bermalas-malasan di tempat tidur saat handphone saya berbunyi. Teman saya yang menelepon.
"Ada apaan?"
"De mau anjing ga? ke pos de cepetan"
Apa-apaan sih kata saya dalam hati. Tapi karena dia menyebut anjing, saya pergi dengan payung ke pos penjagaan lingkungan. Sesampainya disana, saya lihat kedua hansip yang bertugas ada di luar pos sambil memegang payung.
"De ada anjing lepas tuh. Bawa pulang de, kasihan, kedinginan"
"Wah, gede begitu, gimana bawanya?"
"Ambil rantai, mang lu gak punya?"
"Gak ada, anjing gue ga pernah dirantai"
"Dah tunggu hujan reda, lu gendong aja"
"Ngegigit gak?"
"Enggak, jinak kok"
"Kok bisa ada di pos?"
"Tadi dia ngikutin anaknya Pak Broto. Gue bawa aja kesini, kali aja lu mau"
Akhirnya setelah hujan reda saya menggendong anjing itu ke rumah.
Anjing itu saya beri nama Lassie, warnanya hitam dengan warna coklat di kepala dan ujung kaki dan putih di bagian dada. Anjingnya termasuk pintar, tapi suka menggigit, meskipun gigitan bercanda, tapi tetap saja bikin orang kaget hehehe......
Nah, yang membuat saya menulis blog tentang anjing saya, saya ingin menceritakan bagaimana saya dan anjig saya berhasil menangkap seekor tikus besar yang berkeliaran di rumah. Ceritanya malam itu Lassie mengendus-endus belakang lemari buku sambil sesekali menyalak. Penasaran, saya mengambil senter dan melihat kebalik lemari. Ada 2 ekor tikus besar yang tampaknya sembunyi dari kejaran Lassie. Saya kemudian mengambil kayu dan menyodok tikus dari sebelah kiri sementara Lassie menunggu di kanan lemari. Kedua tikus lari ke arah Lassie dan kemudian terpencar, yang satu lari ke belakang lemari buku besar sementara yang lain lari ke arah kamar mandi. Lassie mengejar yang lari ke arah kamar mandi, tapi kemudian keluar dari sana tanpa membawa tikus, tampaknya yang satu lolos melalui lubang air. Perhatian Lassie kemudian berpindah ke tikus yang satu lagi. sama seperti tadi, tikus ini bersembunyi sambil menunggu kesempatan melarikan diri. Dan sama seperti tadi, saya menyodok dari kiri lemari sementara Lassie menunggu di kanan. Tapi tampaknya karena kali ini sendirian, tikus itu memilih tidak keluar ke arah Lassie dan bertahan dibalik lemari. Karena kesal, saya sodok lebih keras dan tikus itu mendecit, tampaknya kesakitan dan memutuskan keluar ke sebelah kanan. Yang terjadi kemudian, tikus itu diterkam oleh Lassie dan mati dengan gigitan yang meremukkan kepalanya.....
"Date the Underage Female" Syndrome
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, tentang teman saya Andre, bahwa dia pacaran dengan seorang perempuan yang berbeda 10 tahun dengan dia, alias masih SMP. Beberapa hari setelah mereka jadian, Andre ngobrol dengan teman-temannya. dari obrolan Andre "mengaku" kalau dia memacari pasangannya hanya untuk menambah pengalaman, berhubung dia belum pernah pacaran sebelumnya. Bahkan nama sang pasangan di handphone Andre tertulis "just 4 exp". Suatu hal yang aneh, kalau mau mencari pengalaman bercinta bukankah harusnya kita memacari seseorang yang sudah pengalaman bercinta? bukannya memacari orang yang masih hijau.
Beberapa waktu berselang, Andre dan temannya terlihat ngobrol dengan sang gadis. Setelah itu mereka kembali bergabung dengan yang lain sambil tersenyum. "Biasa, bisnis" kata teman Andre. Bisnis? Bisnis apa sama anak SMP?
Esoknya, baru ketahuan "bisnis" yang dimaksud. Teman Andre minta dikenalkan dengan teman sang gadis yang notabene masih SMP juga. Dalam hati gue bilang "What the F@*k is going on? Apa ada sindrom macarin anak-anak dibawah umur? Apa macarin ABG jadi tren sekarang? Atau kebanyakan nonton film i love you oom?"
Sekarang, hampir semua teman-teman sangat bersemangat kalau membicarakan perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah....... Watch out, there's a syndrome coming.....
Beberapa waktu berselang, Andre dan temannya terlihat ngobrol dengan sang gadis. Setelah itu mereka kembali bergabung dengan yang lain sambil tersenyum. "Biasa, bisnis" kata teman Andre. Bisnis? Bisnis apa sama anak SMP?
Esoknya, baru ketahuan "bisnis" yang dimaksud. Teman Andre minta dikenalkan dengan teman sang gadis yang notabene masih SMP juga. Dalam hati gue bilang "What the F@*k is going on? Apa ada sindrom macarin anak-anak dibawah umur? Apa macarin ABG jadi tren sekarang? Atau kebanyakan nonton film i love you oom?"
Sekarang, hampir semua teman-teman sangat bersemangat kalau membicarakan perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah....... Watch out, there's a syndrome coming.....
Three Little Things
Suatu pagi yang cerah (dah agak lama juga, cuma masih berbekas di ingatan aja) saya bersiap berangkat menuju tempat dimana saya membantu saudara sepupu saya dalam suatu kerjaan. Sebelum berangkat, karena tugas saya pagi itu adalah mengambil uang yang ditransfer sepupu saya untuk keperluan pekerjaan, saya mengantri di ATM BCA dekat rumah. Tumben hari itu antrian tidak panjang, saya hanya ada dibelakang satu orang. Setelah agak lama menunggu, saya mulai gelisah, antrian tidak bergerak!! Pikir saya satu orang paling lama ada di ATM 5 menit, apapun urusannya, tapi kali ini 5 menit juga sudah lewat. Orang didepan saya juga mulai kehilangan kesabaran dan mengetuk-ngetuk jendela ATM. Dari balik kaca saya lihat yang ada di ATM 2 orang, saya pikir mungkin orang yang biasa mengganti kotak uang di mesin ATM, tapi setelah diamati ternyata bukan, mereka melakukan transaksi tarik tunai. Dan yang lebih membuat saya tambah kesal, salah satunya memegang lebih dari dua kartu ATM BCA, pikir saya "bisa-bisa habis duluan nih uangnya". Setelah 10 menit, barulah kedua orang itu keluar dari ATM. Karena kesal saya bilang sama orang-orang tadi "Sekalian aja mas sama kartu ATM saya diambilin, gak ada yang ngantri kok!" Kedua orang tadi hanya cengengesan gak jelas.....
Setelah tiba di tempat kerjaan, saya diharuskan membeli sesuatu di sebuah toko bangunan. Sudah langganan sih, jadi kenal sama yang punya toko. Setelah memesan dan membayar barang yang ingin dibeli saya lalu menunggu di depan toko karena tokonya agak ramai. Agak lama menunggu saya baru berpikir, kok barang yang saya beli belum dimuat kedalam mobil? Akhirnya saya masuk dan menanyakan pada pemilik toko. "Koh, barang saya belum dimuat?" "Sebentar ya mas, supirnya lagi nganter ke Halim". Waduh, kenapa gak bilang dari tadi, kalau bilang kan saya gak nunggu. Akhirnya dengan kesal saya pergi dari toko bangunan itu kembali ke tempat kerjaan. Barang yang saya beli akhirnya diantar......2 Jam kemudian!!
Dalam peralanan pulang ke rumah, saya memutuskan mampir ke sebuah mini market karena haus. Setelah memilih minuman yang akan saya beli saya antri di kasir. Didepan saya hanya ada satu orang. Agak lama juga, soalnya kasirnya sedang ganti shift, jadi nunggu laporannya dicetak dulu. Kemudian antrian bertambah dua orang, keduanya perempuan dengan pakaian rumahan, kaos dan celana pendek. Setelah orang didepan saya selesai membayar dan saya juga bersiap maju, perempuan dibelakang saya tiba-tiba melewati dari samping dan langsung menyerahkan uangnya ke kasir sambil berkata "Mas Rokok mild 2 bungkus" Kesal, saya pun bilang "Mbak ga bisa Antri ya? kalah dong sama bebek!" Perempuan itu cuek dan setelah menerima barang dan kembalian dia langsung pergi dengan temannya. Tinggal saya sendiri. "Bos, silahkan" kata kasir, cowok, berusaha ramah. "Udah boleh nih? ga ada yang mau duluan lagi? ga ada yang ga mau ngantri lagi?"
"Sori bos, tadi itu masih warga sini"
"Mau warga sini kek, mau orang asing kek, ngantri ya ngantri! Anda juga salah, harusnya anda jangan meladeni orang yang gak mau antri, udah tau saya duluan, pernah makan bangku sekolahan gak sih?!" Kasir itu diam. Setelah membayar, saya langsung pergi meninggalkan mini market itu.
Tiga hal kecil yang terjadi satu hari, yang membuat darah saya mendidih....Untung tidak ada yang masuk rumah sakit....
Setelah tiba di tempat kerjaan, saya diharuskan membeli sesuatu di sebuah toko bangunan. Sudah langganan sih, jadi kenal sama yang punya toko. Setelah memesan dan membayar barang yang ingin dibeli saya lalu menunggu di depan toko karena tokonya agak ramai. Agak lama menunggu saya baru berpikir, kok barang yang saya beli belum dimuat kedalam mobil? Akhirnya saya masuk dan menanyakan pada pemilik toko. "Koh, barang saya belum dimuat?" "Sebentar ya mas, supirnya lagi nganter ke Halim". Waduh, kenapa gak bilang dari tadi, kalau bilang kan saya gak nunggu. Akhirnya dengan kesal saya pergi dari toko bangunan itu kembali ke tempat kerjaan. Barang yang saya beli akhirnya diantar......2 Jam kemudian!!
Dalam peralanan pulang ke rumah, saya memutuskan mampir ke sebuah mini market karena haus. Setelah memilih minuman yang akan saya beli saya antri di kasir. Didepan saya hanya ada satu orang. Agak lama juga, soalnya kasirnya sedang ganti shift, jadi nunggu laporannya dicetak dulu. Kemudian antrian bertambah dua orang, keduanya perempuan dengan pakaian rumahan, kaos dan celana pendek. Setelah orang didepan saya selesai membayar dan saya juga bersiap maju, perempuan dibelakang saya tiba-tiba melewati dari samping dan langsung menyerahkan uangnya ke kasir sambil berkata "Mas Rokok mild 2 bungkus" Kesal, saya pun bilang "Mbak ga bisa Antri ya? kalah dong sama bebek!" Perempuan itu cuek dan setelah menerima barang dan kembalian dia langsung pergi dengan temannya. Tinggal saya sendiri. "Bos, silahkan" kata kasir, cowok, berusaha ramah. "Udah boleh nih? ga ada yang mau duluan lagi? ga ada yang ga mau ngantri lagi?"
"Sori bos, tadi itu masih warga sini"
"Mau warga sini kek, mau orang asing kek, ngantri ya ngantri! Anda juga salah, harusnya anda jangan meladeni orang yang gak mau antri, udah tau saya duluan, pernah makan bangku sekolahan gak sih?!" Kasir itu diam. Setelah membayar, saya langsung pergi meninggalkan mini market itu.
Tiga hal kecil yang terjadi satu hari, yang membuat darah saya mendidih....Untung tidak ada yang masuk rumah sakit....
Subscribe to:
Posts (Atom)