Minggu lalu, tanggal 12 Juni 2008, saya kebetulan dinas ke Bandung untuk mengevaluasi dokumen tender. Saya dan Pak Agung memilih menginap di Wisma Patrakomala milik Itjenad di jalan Patrakomala karena dekat dengan Prima Rasa Bakery tempat membeli oleh-oleh kalau ke Bandung.
Saya dan Pak Agung berangkat dari kantor pukul 09.00 pagi, dan sampai di wisma sekitar pukul 11. Di wisma sudah menunggu rekan Pak Agung yaitu Pak Sudarwanto. Beliau menunggu di wisma dan tidak berangkat bersama kami karena rumahnya memang di Bandung, sementara di Jakarta beliau Kost. Setelah check in, kami langsung mulai bekerja dengan mengubah ruang makan wisma menjadi ruang kerja (salah satu alasan juga kenapa menginap di wisma patrakomala adalah tidak perlu membayar sewa ruang rapat, cukup menggunakan ruang makan yang cukup luas). Kami memutuskan untuk makan siang pukul 2 karena kami masih cukup kenyang.
Setelah makan siang, kami kembali meneruskan pekerjaan. Saat sedang seriusnya bekerja, lewatlah 2 orang muda, 1 pria dan 1 wanita, keduanya berumur sekitar 16-20 tahun, yang langsung masuk ke dalam kamar nomor 5. Pak Agung terlihat kebingungan.
" Nold, yang dua tadi masuk kamar mana?" tanya Pak Agung
" Kamar nomor 5 Pak"
" Mereka satu kamar?"
" Iya, kenapa Pak?"
" Kok boleh ya? ini kan mess punya tentara, kok boleh ya cowok-cewek satu kamar"
" Yang mana Pak Agung? Yang barusan lewat? Mungkin sudah menikah Pak Agung" Pak Sudarwanto ikut menimpali
" Iyo yang tadi..gak mungkin ah sudah menikah, masih muda begitu kok, paling-paling SMA atau kuliah tingkat awal"
" Atau mungkin adik-kakak..."
" Opo iyo? ga ada miripnya kok"
" Kalau gitu ditanya saja Pak sama yang jaga, kok boleh.."
" Wah, gak beres nih..."
Memang agak mencurigakan, keduanya tidak bawa tas atau apapun sebagai tempat pakaian ganti, yang wanita hanya membawa plastik putih yang isinya bisa terlihat oleh saya adalah snack, rokok dan minuman ringan kaleng. Yang pria memakai t-shirt dan celana 3/4 serta jaket, yang wanita memakai t-shirt dan celana pendek serta jaket. Begitu masuk ruangan mereka langsung menutup pintu dan tirai jendela. Kemudian terdengar suara air, sepertinya sedang mengisi bak kamar mandi, tapi kemudian sampai air keran mati tidak terdengar seperti ada yang mandi, jadi apa tujuannya mengisi bak kamar mandi??
Pasangan itu terus menerus mengurung diri di kamar sampai menjelang Maghrib, mereka keluar kamar. Setelah Maghrib, mereka kembali masuk kamar sambil membawa plastik yang lagi-lagi terlihat isinya adalah snack dan minuman ringan. Kemudian sesaat sebelum saya dan Pak Agung keluar mencari makan malam, saya melihat mereka kembali meninggalkan kamar. Sepulangnya dari makan malam sekitar jam 9 malam, saya dan Pak Agung mendapati kamar yang dipakai tadi sudah kosong dan dirapihkan. "Mereka short-time rupanya nold. Gawat juga eh, anak jaman sekarang" kata Pak Agung.
Entah apa yang terjadi di dalam kamar nomor 5 wisma tersebut hari itu, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Tapi saya mungkin bisa tahu kalau saja saya mengambil kamar nomor 6 yang letaknya bersebelahan. Dari kamar mandi kamar nomor 6 bisa terdengar suara dari kamar nomor 5, dan mungkin sebaliknya juga. Saya bisa tahu karena terakhir kali saya menginap di wisma itu saya berada di kamar nomor 6, dan dari kamar mandi saya bisa mendengar obrolan Bu Kiki dan Bu Anna yang waktu itu ada di kamar nomor 5. Sayangnya, saya mengambil kamar nomor 7, karena sesuai dengan nomor rumah saya yang baru....dan juga CR7 hehehehehe....
1 comment:
hahaha kocaakk..
Post a Comment