Warga Indonesia : Acuh atau Bodoh?
Pagi tadi, saya berangkat kerja dengan mood yang baik-baik saja (saya menyebutnya the so-so time). Sampai kemudian saya berada di dalam bis, sesuatu merubah mood saya dengan sangat drastis, berubah menjadi mood yang sangat buruk (saya menyebutnya touch me and you’re dead – mood time). Apa yang bisa merubah mood saya sangat drastis berubah? Banyak.
Hal pertama adalah sebelum menaiki bis, tangan saya terserempet Metromini, padahal saya sudah sangat di pinggir jalur. Kedua, saat akan duduk, saya menemukan semua tempat duduk dalam keadaan basah. Saya harus membeli tisu dan mengeringkan tempat duduk karena baik supir maupun kenek bis tidak ada tindakan apa-apa. Dan terakhir, yang paling menyebalkan, seseorang yang duduk dibelakang saya menghembuskan asap rokok ke arah saya!! Kalau saja saat saya tengok yang menghembuskan adalah pelajar STM yang biasa kurang ajar, kepalan tangan kanan dan kiri saya sudah pasti mendarat di wajahnya. Tapi saat saya tengok, ternyata seorang bapak tua berseragam coklat (PNS? Mungkin. Pegawai Pemda? Mungkin juga) yang menghembuskan asap rokok itu, saya masih bisa menahan diri kalau di hadapan saya bapak-bapak, takut kualat. Akhirnya saya duduk lagi dan membuka kaca disamping saya. Parahnya, kaca itu hanya bisa terbuka sedikit sekali, karena terhalang seorang ibu yang tidur menyandar pada kaca bis. Akhirnya asap rokok bapak berseragam tidak bisa keluar dari bis dengan baik dan berputar-putar menerpa wajah saya.
Saya akhirnya tidak tahan dan berbalik badan menghadap bapak itu. Saya bilang “Pak, tolong ya hormati penumpang lain. Asap rokoknya mengganggu, jadi dimati’in aja rokoknya. Bapak nih tau ga ada peraturan daerah yang melarang warga merokok di tempat umum dan kendaraan umum? Bapak ini cuek atau bodoh sih?! Berseragam kok ngasih contoh yang jelek, malu pak sama seragamnya!”. Setelah berkata seperti itu saya kembali duduk dan akhirnya bisa membuka kaca lebar-lebar, ibu yang tadi tidur sudah bangun. Tak lama kemudian asap rokok yang mengganggu menghilang. Bersamaan dengan itu, saya melihat bapak berseragam turun lewat pintu belakang.
Sebenarnya warga kita itu acuh atau bodoh? Selain bapak berseragam tadi masih banyak contoh lain dari warga yang merokok di tempat umum dan kendaraan umum. Mereka bodoh karena tidak tahu adanya peraturan daerah, atau mereka sebenarnya tahu peraturan daerah itu tapi cuek?
Sesampainya di kantor, saya heran, kok saya bisa seperti itu ya? Saya ini perokok juga, memaki perokok lain berarti memaki diri sendiri. Dasar manusia aneh hehehehe....
Jadi mau berhenti merokok nih… :P
1 comment:
bodoh, stupid dan ga mau ngerti. Sebel gue ama abdi negara yang ngasal. Bikin malu nama baik instansi tempatnya bekerja. *sebaaalll*
Post a Comment