Glory Glory Man United!!
Mungkin kata-kata ini yang terdengar semalaman di kota Moskow dengan berhasilnya Manchester United meraih trofi paling bergengsi antar klub Eropa, Champions League, mengalahkan rival senegara asal kota London, "The Blues" Chelsea dalam pertandingan yang sangat berimbang dan diakhiri dengan adu tendangan penalti. Saya pribadi sebagai seorang Fans berat "Setan Merah" ikut merayakan kemenangan ketiga sepanjang sejarah klub berdiri dengan bersorak girang di pagi buta (Maaf buat tetangga yang terganggu teriakan saya hehehe...). Sampai sekarang say masih menyanyikan lagu Glory Glory Man United di dalam hati.
Pertandingannya sendiri berjalan cukup seru, kedua tim bergantian menyerang. Walaupun ManUtd menguasai bola lebih banyak ketimbang Chelsea, tapi tembakan ke gawang lebih banyak Chelsea. 25 menit pertama kedua tim tampak masih berhati-hati, belum terlalu berani menyerang dengan terbuka, meskipun beberapa peluang sempat tercipta tapi belum bisa menghasilkan gol. Gol akhirnya terjadi di menit ke-26. Passing one-two antara Wes Brown dan Paul Scholes di sisi kiri pertahanan Chelsea membuat Wes Brown dengan leluasa memberikan Crossing yang disambut dengan sundulan oleh Cristiano Ronaldo. Sundulan CR7 masuk ke sisi kanan gawang Petr Cech, 1-0 untuk ManUtd. Tertinggal 1 gol, Chelsea mulai meningkatkan intensitas penyerangan. Hasilnya di menit akhir babak pertama, tendangan Michael Essien dari luar kotak penalti yang membentur Nemanja Vidic sehingga berubah arah, memudahkan Frank Lampard menceploskan bola ke gawang EdwinVan Der Sar yang telah salah langkah. 1-1
Selanjutnya di babak kedua, serangan demi serangan, peluang demi peluang terus tercipta namun tidak ada gol tambahan dari kedua klub. Bahkan tidak ada gol tambahan sampai berakhirnya babak tambahan 2 x 15 menit. Yang ada hanya insiden dimana Didier Drogba mendapat kartu merah setelah menampar Nemanja Vidic di menit akhir babak tambahan kedua. Akhirnya pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti.
Penendang pertama dan kedua dari kedua tim berhasil melaksanakan tugasnya, Carlos Tevez dan Michael Carrick dari ManUtd dan Michael Ballack dan Juliano Belletti semuanya berhasil memasukkan bola ke gawang lawan. Penendang ketiga ManUtd, Cristiano Ronaldo, gagal melaksanakan tugasnya setelah tendangan penaltinya berhasil diblok oleh kepala Petr Cech, sementara penendang ketiga Chelsea, Frank Lampard berhasil melaksanakan tugasnya. Penendang keempat United, Owen Hargreaves berhasil melakukan tendangan penalti, pun dengan Ashley Cole sebagai penendang keempat Chelsea. Nani yang harus mencetak gol agar United aman berhasil menipu Petr Cech, dan John Terry yang terbebani harus mencetak gol agar Chelsea menang, tergelincir saat melakukan tendangan dan hasil tendangannya melebar. Penalti memasuki babak Sudden Death. Setelah berurut Anderson, Salomon Kalou dan Ryan Giggs, tibalah giliran Nicolas Anelka mengambil tendangan penalti. Disinilah Van Der Sar muncul sebagai pahlawan ManUtd setelah berhasil menepis tendangan Anelka.
Melihat kemenangan ManUtd musim ini, saya ingat terakhir kalinya ManUtd menang Champions. Kala itu gawang United juga dijaga oleh kiper veteran. Jika musim ini oleh Van Der Sar, maka pada musim 98/99 gawang United dikawal oleh Peter Schmeichel. Lalu pasukan muda yang saat ini diwakili oleh Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Anderson, Nani, mengingatkan saya pada pasukan muda musim 98/99 yang diwakili David Beckham, Gary dan Phillip Neville, Paul Scholes, Ryan Giggs. Duet Defender di kedua musim juga mirip, jika sekarang ada dua menara dalam diri Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, dulu duetnya adalah Jaap Stam dan Ronny Johnsen. Pemain tua berpengalaman sekarang diwakili Paul Scholes dan Ryan Giggs, dulu ada Teddy Sheringham. Mungkin setiap klub perlu mengulang ramuan klubnya jika ingin mengulang sukses yang pernah didapat :)
Anyway, it's been a great season for United. Congratulations to The Red Devils, and yes...We Did It Again Lads!!!
No comments:
Post a Comment