Yup, hitchhike. Kata yang memiliki arti "menumpang". Sering kita dengar kata ini dalam film-film hollywood, dimana seseorang yang hendak menuju ke suatu tempat mencoba untuk menumpang kendaraan orang lain yang melewatinya.Gerakan yang dilakukan oleh seseorang yang ingin menumpang sangatlah mudah diingat, yaitu mengangkat ibu jari dan mengacungkan tangan ke arah jalan dimana ada kendaraan yang akan lewat.
Saya belum pernah mendengar ada seseorang yang saya kenal, yang pernah mencoba mendapatkan tumpangan dengan cara seperti dalam film hollywood tersebut, sehingga tingkat keberhasilan tanda menumpang tersebut disini tidaklah saya ketahui. Hingga sampai suatu saat saya sendiri mencobanya....
Suatu malam di akhir pekan -dimana keesokan harinya saya tidak bekerja- saya pulang terlalu larut. Saya ingat saat itu sedang ramainya demam Piala Dunia 2010. Saat tiba di tempat saya biasa berganti kendaraan untuk mencapai rumah saya, saya sedikit heran mendapati tempat itu sepi dari angkutan umum dan ojek. Biasanya di jam tersebut masih ada beberapa ojek yang menunggu di depan sebuah pusat perbelanjaan, tapi hari itu tidak ada sama sekali. Angkot yang biasanya masih terlihat satu atau dua, kali ini tidak terlihat sama sekali, hanya mobil pribadi dan taksi yang terlihat mengisi jalan. Karena tidak memungkinkan bagi dompet saya untuk membayar taksi, saya kemudian memutuskan berjalan dari tempat itu menuju tempat saya berganti angkutan berikutnya, yang kira-kira berjarak 1 Kilometer, dengan harapan di tempat itu masih ada ojek yang menunggu penumpang.
Saat sedang berjalan di kegelapan, dengan ditemani sinar redup lampu jalan, tiba-tiba saja saya mengangkat tangan kanan saya sehingga lurus dengan pundak, dan menaikkan ibu jari saya. Ya, saya memberi tanda untuk menumpang seperti pada film-film hollywood yang pernah saya tonton. Ajaib, sebuah mobil Suzuki APV berhenti di sisi jalan, tidak jauh dari tempat saya berdiri. Mobil dengan tulisan Mandala Airlines di bagian belakang dan samping mobil, yang menandakan bahwa mobil tersebut milik Mandala Airlines itu, berhenti setelah melihat tangan saya.
Saya kemudian menghampiri pintu sisi penumpang di sebelah supir. Kaca mobil kemudian terbuka dan sang pengemudi bertanya kepada saya. "Mau kemana Pak?" tanyanya. "Narogong Pak, Bapak kemana?" jawab saya sambil balik bertanya. "Sama Pak, saya juga ke Narogong. Ayo naik" lanjutnya. Saya naik mobil tersebut, duduk di depan, tepat di samping sang pengemudi. Selanjutnya, sang pengemudi kembali menjalankan kendaraannya. Sepanjang jalan kami berbincang, sang pengemudi -yang saya lupa menanyakan namanya siapa- bertanya saya bekerja dimana, dan saya pun kemudian diberitahu bahwa beliau adalah pengemudi Mandala Airlines yang baru saja mengantar pulang pramugari maskapai tersebut. Di tengah jalan sempat sang pengemudi menawarkan seorang ibu untuk ikut bersama kami karena merasa kasihan melihat ibu tersebut berjalan kaki tengah malam seperti itu. Ibu itu menolak dengan alasan bahwa tujuannya sudah dekat. Oleh Pengemudi tersebut, saya diantar sampai di depan jalan menuju rumah saya.
Pengalaman yang mengejutkan, dan juga berharga. Dari sekedar iseng, ternyata bisa menolong diri saya. Saya juga kemudian mengetahui satu hal....
Masih ada masyarakat yang baik di negara ini, yang mau menolong sesama tanpa pamrih.
Terima kasih bapak supir Mandala Airlines yang baik hati :)
Aug 11, 2010
Aug 10, 2010
The Great Manager
Sir Alex Ferguson |
Terlahir di Glasgow, Skotlandia, pada tanggal 31 Desember 1941, dengan nama lengkap Alexander Chapman Ferguson, Sir Alex adalah mantan pemain sepakbola yang berposisi sebagai penyerang, berkebangsaan Skotlandia. Karir klub Sir Alex sebagai pemain dimulai di Queen’s Park, lalu mengakhiri karirnya sebagai pemain di Ayr United. Karir kepelatihan Sir Alex dimulai di klub kecil East Stirlingshire. Setelah itu Sir Alex menangani St. Mirren, dan mencapai kesuksesan dalam kepelatihan di klub Aberdeen. Setelah sempat beberapa saat menangani Tim Nasional Skotlandia, Sir Alex bergabung dengan Manchester United di tahun 1986, menggantikan posisi Ron Atkinson. Sampai tulisan ini dibuat, Sir Alex adalah pelatih tersukses di Britania Raya. Koleksi trofi yang diraihnya bersama Manchester United adalah yang terbanyak diantara pelatih-pelatih lain di Britania Raya. Sir Alex juga merupakan pelatih pertama yang membawa klub Inggris menjuarai tiga gelar prestisius dalam satu musim (treble) yaitu Juara liga, Piala FA, dan UEFA Champions League. Sir Alex juga merupakan satu-satunya pelatih di liga Inggris yang mampu meraih tiga gelar juara liga berturut-turut dengan klub yang sama.
Sir Alex in 1986 |
Paul Scholes |
Gary Neville |
Ole Gunnar Solskjaer |
Cristiano Ronaldo |
Diluar Class of 92, ada pula nama seperti Ole Gunnar Solskjaer. Saat dibeli oleh Sir Alex, Solskjaer adalah nama yang tidak dikenal, prestasinya di klub lamanya juga tidak terlalu istimewa. Namun dibawah didikan Sir Alex, Solskjaer tumbuh menjadi penyerang luar biasa yang ditakuti oleh lawan. Nama Solskjaer sendiri saat ini memiliki tempat tersendiri di hati pecinta Manchester United -termasuk saya-. Kemudian ada nama Cristiano Ronaldo, saat datang masihlah berusia belasan tahun, belum punya nama dan dibeli dengan harga murah. Mata jeli Sir Alex melihat potensi yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo, dan dibawah didikannya seorang Cristiano Ronaldo menjadi Pemain Terbaik Eropa saat masih berseragam Manchester United.
Tak ada gading yang tak retak, Sir Alex juga beberapa kali melakukan kesalahan membeli pemain. Fabien Barthez misalnya. Saat dibeli, Barthez adalah pahlawan Prancis di Piala Dunia, namun di Manchester United aksi-aksi heroiknya saat membela Tim Nasional Prancis jarang sekali terlihat, sehingga performa klub menurun. Paling parah mungkin Massimo Taibi. Entah apa yang dilihat seorang Sir Alex dari kiper yang satu ini, karena hasilnya, Taibi adalah kiper terburuk yang pernah dimiliki Manchester United.
Semoga pembelian pemain yang dilakukan Sir Alex musim ini merupakan pembelian yang baik. Terima kasih atas tahun-tahun yang luar biasa, Sir Alex, dan saya yakin kesuksesan akan selalu ada selama anda memimpin Manchester United. Glory Glory Manchester United!!!
Jun 9, 2010
10 Things I Like About You
Bukan, ini bukan judul sekuel ataupun prekuel dari film remaja “10 Things I Hate About You”. Saya tertarik menulis ini karena kejadian yang saya alami. Kejadian yang sebenarnya mungkin tidak perlu dibahas panjang lebar atau didiskusikan secara mendalam, tapi buat saya cukup untuk dibuat menjadi tulisan.
Suatu malam, salah seorang teman saya sedang menyusun daftar 10 hal yang dia sukai dari pacarnya. Dari cara bicaranya, saya menangkap dirinya agak kesulitan untuk menemukan 10 hal tersebut –entah bercanda atau tidak-. Karena saya rasa saya bisa menemukan banyak hal dalam waktu singkat mengenai pacar saya.
Saat tiba di rumah, saya kemudian mencoba mendaftarkan hal yang saya sukai dari pacar saya. Tidak sampai 10 menit, daftar yang saya tulis di pesan singkat handphone sudah mencapai 2 halaman. Daftar itu masih bisa saya teruskan jika saja saya tidak bermasalah saat mengirimnya ke pacar saya –pesan berkali-kali gagal terkirim, saya capek sendiri jadinya – . Saya sendiri tidak terlalu heran kenapa saya bisa cepat membuat daftar tersebut. Saya sudah cukup lama mengenal pacar saya, dan karena waktu pula saya belajar untuk menyukai semua hal yang saya temui pada dirinya.
Tidak ada yang salah sih kalau dalam membuat daftar 10 hal yang anda sukai dari pasangan anda membutuhkan waktu berpikir yang sedikit lama. Mungkin anda perlu mengingat hal-hal khusus mengenai diri pasangan anda. Atau mungkin memang tidak terlalu banyak hal yang anda sukai dari pasangan, bisa saja terjadi karena anda terpaksa berada dalam hubungan tersebut. Atau bisa jadi juga anda memang perlu waktu untuk mengenal pasangan anda lebih jauh lagi, hitung-hitung sekalian memantapkan diri.
Dalam suatu hubungan, saya rasa penting untuk benar-benar menyukai pasangan anda sepenuhnya. Membuat daftar apa yang anda sukai dan yang tidak anda sukai dari pasangan juga bisa membantu hubungan tersebut menuju arah yang lebih baik –tapi bisa juga menuju ke arah lebih buruk, tergantung bagaimana anda dan pasangan anda menyikapi daftar tersebut-. Dari daftar yang dibuat oleh pasangan anda, anda bisa melakukan interospeksi pada diri sendiri, apa yang perlu dilakukan agar hubungan menjadi lebih baik. Begitupun sebaliknya, pasangan anda bisa interospeksi diri berdasarkan daftar yang anda buat. Jika anda atau pasangan anda memilih untuk tidak merubah diri sendiri berdasarkan daftar hal yang tidak disukai, maka hal yang harus dilakukan adalah kompromi. Anda harus bisa menerima hal yang anda tidak sukai dari pasangan dan bahkan jika bisa anda harus belajar menyukai hal yang anda tidak sukai tersebut. Begitupun sebaliknya, pasangan anda harus bisa menerima apa yang ia tidak suka dari anda dan bahkan harus belajar menyukai hal tersebut. Pada akhirnya, daftar yang anda tidak sukai dari pasangan anda akan menjadi kosong, dan daftar hal yang anda sukai dari pasangan anda akan terisi penuh dengan mudahnya.
Kenalilah dahulu pasangan anda lebih dalam sebelum mengambil langkah besar dalam hidup anda. Belajar mengenal pasangan memang bisa dilakukan setelah anda mengikat janji sehidup semati, tapi lebih baik anda mengenalnya sebelumnya agar tidak ada ombak yang akan menggoyangkan bahtera rumah tangga anda nantinya. Pada akhirnya, ingatlah bahwa apa yang disatukan oleh Tuhan tidak seharusnya dipisahkan oleh manusia.
- Love is All, Love is You – The Beatles
May 12, 2010
Kesemek
Kesemek. Anda tau apa itu? Pernah dengar kata itu?
Saya pribadi seringkali mendengar nama buah kesemek, dan saya yakin anda juga tau tentang kesemek -atau setidaknya pernah dengar kata kesemek lah-. Biarpun sering mendengar nama buah kesemek, saya belum pernah melihat bentuk buah itu seperti apa, apalagi merasakannya, sama sekali belum pernah. Karena namanya -kesemek- saya seringkali membayangkan buah ini adalah buah yang tidak enak rasanya. Apa yang saya bayangkan berubah total siang tadi, saat saya melihat dan merasakan buah yang satu ini.
Kesemek (Diospyros Kaki) atau dalam bahasa Inggris disebut Oriental Persimmon ternyata memiliki rasa manis dan segar. Daging buahnya (yang matang) renyah seperti pepaya muda. Memiliki kandungan air yang cukup banyak layaknya buah melon. Rasa manisnya mengingatkan saya pada rasa manis buah Srikaya, hanya saja aroma pada srikaya lebih kuat, dan rasa manis srikaya juga lebih kuat. Buahnya yang matang akan berwarna kuning hingga jingga kemerah-merahan. Ukuran buahnya hanya sebesar apel, dan kulitnya kadangkala seperti bertabur bedak.
Sungguh diluar dugaan rasa dari buah yang satu ini. Tadi yang saya rasakan adalah buah kesemek yang dijual oleh penjual rujak buah di dekat tempat saya bekerja. Satu bungkusnya diberi harga Rp.2000,- dan berisi 4 potongan buah kesemek. Pengalaman yang luar biasa. Saya suka buah kesemek. ^_^
May 11, 2010
Ga Jelas
Saatnya menulis sesuatu yang tidak jelas :D
Sedikit mau bercerita tentang beberapa orang yang saya temui baru-baru ini.
Orang pertama saya temui Senin malam di pangkalan angkot yang akan mengantar saya pulang ke rumah. Kita sebut saja si A. Ceritanya malam itu sekitar jam 10, saya tiba di pankalan angkot jurusan Narogong yang biasa saya naiki tiap hari -kalau tidak kemalaman-. Berdiri di dekat angkot itu, angkot yang ternyata merupakan angkot terakhir yang beroperasi hari itu, adalah si A dan sang supir. Si A meneriakkan jurusan angkot, guna menarik perhatian calon penumpang yang baru turun dari bis atau angkot lain di perempatan jalan. Teriakan si A ini terdengar aneh -buat saya setidaknya-, karena bukannya menyebut kata "narogong" dirinya lebih terdengar menyebut "narong", atau "naronrong", atau "nadong". Selain pelafalan yang aneh, tingkah lain dari si A juga bisa dibilang aneh -dan menyebalkan-. Dia berkali-kali membuang ludah setelah berteriak. Selain itu, tangannya yang memegang beberapa keping uang logam, barkali-kali mengetukkan koin-koin itu ke bagian mana saja dari angkot, entah kacanya, bodinya, sampai ke atapnya, layaknya yang dilakukan kenek bis kota saat memberi tanda pada supir untuk berhenti. Aneh karena angkotnya memang tidak akan kemana-mana, jadi buat apa disuruh berhenti. Aneh karena ini angkot, bukan bis kota, yang mana dengan bersuara sedikit dan mengatakan "stop" atau "kiri" maka si supir akan berhenti -itupun kalau sedang berjalan angkotnya, lah ini masih mangkal, mesinnya saja masih mati-. Menyebalkan karena suaranya membuat gaduh, berisik, dan membuat tidak nyaman penumpang yang menunggu angkotnya berangkat.
Setelah lebih dari 30 menit menunggu, akhirnya bapak supir angkot mulai menjalankan kendaraannya -itupun setelah ditegur oleh ibu-ibu penumpang lainnya yang tidak sabar bertemu suami dan anaknya di rumah-. Si A ikut di dalam angkot, duduk di bangku artis -bangku tambahan yang ada di dekat pintu angkot-. Ia tetap mengetukkan koin-koinnya saat hendak berhenti, tetap beberapa kali berteriak "narong" atau "narongrong" atau "nadong", dan kali ini tambahannya adalah ia berkali-kali berkata "tarik, terus" walaupun angkotnya sedang tidak dalam posisi berhenti. Dalam pikiran saya si A ini adalah mantan kenek bis kota, atau seseorang yang bercita-cita menjadi kenek bis kota namun tidak kesampaian.
Beberapa saat sebelum saya turun dari angkot, saya baru tau kenapa si A bertingkah laku seperti itu. Supir angkotnya bilang "Ga usah takut ya bapak-bapak ibu-ibu, dia emang sedikit gila, tapi ga berbahaya kok, dia ponakan saya". *Speechless*
Orang kedua saya temui selasa pagi di dalam bis patas AC yang mengantar saya menuju tempat bekerja. Sebut saja bapak B. Ceritanya pagi itu saat matahari belum menampakkan diri, saya sudah berada di dekat pintu tol Bekasi Barat, menunggu bis kota. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bis yang saya tunggu datang juga. Segera saya menaiki bis tersebut. Tidak seperti biasanya dimana bis tersebut akan diserbu banyak orang yang berebut menaiki bis, pagi itu hanya ada 2 orang yang menaiki bis. Tapi walaupun yang naik hanya berdua, kami tetap tidak mendapatkan tempat duduk. Saya kemudian memilih berdiri dekat bapak B yang duduk di deretan belakang kursi bis.
Baru beberapa saat meninggalkan pintu tol, bapak B terlihat gelisah, duduknya tidak tenang. Saya mencoba memperhatikan kenapa dirinya gelisah. Ternyata, dirinya terkena tetesan air pendingin udara yang bocor. Berkali-kali bapak B menengok ke atas mencoba mencari lubang tempat air tersebut menetes. Kalau saya ada di posisi bapak B, yang saya lakukan kemungkinan adalah pindah tempat duduk -kondisi penuh seperti itu berarti merelakan tempat duduk dan berdiri-, atau tetap duduk dengan konsekuensi sedikit basah. Tapi bapak B tidak berpikir seperti saya, karena beberapa saat kemudian dia berdiri dan memukul pendingin udara yang bocor tersebut. Alih-alih memperkecil kebocoran, air yang mengalir malah tambah keras akibat pukulannya. Dia kemudian kembali memukul pendingin udara tersebut, tapi setiap pukulan yang ia lancarkan tidak memperkecil debit air yang mengalir. Akhirnya setelah kemejanya basah hampir setengahnya, ia menyerah dan mulai berdiri menjauh dari kebocoran pendingin udara. *yaelah, kenapa ga dari tadi, pake ngerusak segala*
Sedikit mau bercerita tentang beberapa orang yang saya temui baru-baru ini.
Orang pertama saya temui Senin malam di pangkalan angkot yang akan mengantar saya pulang ke rumah. Kita sebut saja si A. Ceritanya malam itu sekitar jam 10, saya tiba di pankalan angkot jurusan Narogong yang biasa saya naiki tiap hari -kalau tidak kemalaman-. Berdiri di dekat angkot itu, angkot yang ternyata merupakan angkot terakhir yang beroperasi hari itu, adalah si A dan sang supir. Si A meneriakkan jurusan angkot, guna menarik perhatian calon penumpang yang baru turun dari bis atau angkot lain di perempatan jalan. Teriakan si A ini terdengar aneh -buat saya setidaknya-, karena bukannya menyebut kata "narogong" dirinya lebih terdengar menyebut "narong", atau "naronrong", atau "nadong". Selain pelafalan yang aneh, tingkah lain dari si A juga bisa dibilang aneh -dan menyebalkan-. Dia berkali-kali membuang ludah setelah berteriak. Selain itu, tangannya yang memegang beberapa keping uang logam, barkali-kali mengetukkan koin-koin itu ke bagian mana saja dari angkot, entah kacanya, bodinya, sampai ke atapnya, layaknya yang dilakukan kenek bis kota saat memberi tanda pada supir untuk berhenti. Aneh karena angkotnya memang tidak akan kemana-mana, jadi buat apa disuruh berhenti. Aneh karena ini angkot, bukan bis kota, yang mana dengan bersuara sedikit dan mengatakan "stop" atau "kiri" maka si supir akan berhenti -itupun kalau sedang berjalan angkotnya, lah ini masih mangkal, mesinnya saja masih mati-. Menyebalkan karena suaranya membuat gaduh, berisik, dan membuat tidak nyaman penumpang yang menunggu angkotnya berangkat.
Setelah lebih dari 30 menit menunggu, akhirnya bapak supir angkot mulai menjalankan kendaraannya -itupun setelah ditegur oleh ibu-ibu penumpang lainnya yang tidak sabar bertemu suami dan anaknya di rumah-. Si A ikut di dalam angkot, duduk di bangku artis -bangku tambahan yang ada di dekat pintu angkot-. Ia tetap mengetukkan koin-koinnya saat hendak berhenti, tetap beberapa kali berteriak "narong" atau "narongrong" atau "nadong", dan kali ini tambahannya adalah ia berkali-kali berkata "tarik, terus" walaupun angkotnya sedang tidak dalam posisi berhenti. Dalam pikiran saya si A ini adalah mantan kenek bis kota, atau seseorang yang bercita-cita menjadi kenek bis kota namun tidak kesampaian.
Beberapa saat sebelum saya turun dari angkot, saya baru tau kenapa si A bertingkah laku seperti itu. Supir angkotnya bilang "Ga usah takut ya bapak-bapak ibu-ibu, dia emang sedikit gila, tapi ga berbahaya kok, dia ponakan saya". *Speechless*
Orang kedua saya temui selasa pagi di dalam bis patas AC yang mengantar saya menuju tempat bekerja. Sebut saja bapak B. Ceritanya pagi itu saat matahari belum menampakkan diri, saya sudah berada di dekat pintu tol Bekasi Barat, menunggu bis kota. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya bis yang saya tunggu datang juga. Segera saya menaiki bis tersebut. Tidak seperti biasanya dimana bis tersebut akan diserbu banyak orang yang berebut menaiki bis, pagi itu hanya ada 2 orang yang menaiki bis. Tapi walaupun yang naik hanya berdua, kami tetap tidak mendapatkan tempat duduk. Saya kemudian memilih berdiri dekat bapak B yang duduk di deretan belakang kursi bis.
Baru beberapa saat meninggalkan pintu tol, bapak B terlihat gelisah, duduknya tidak tenang. Saya mencoba memperhatikan kenapa dirinya gelisah. Ternyata, dirinya terkena tetesan air pendingin udara yang bocor. Berkali-kali bapak B menengok ke atas mencoba mencari lubang tempat air tersebut menetes. Kalau saya ada di posisi bapak B, yang saya lakukan kemungkinan adalah pindah tempat duduk -kondisi penuh seperti itu berarti merelakan tempat duduk dan berdiri-, atau tetap duduk dengan konsekuensi sedikit basah. Tapi bapak B tidak berpikir seperti saya, karena beberapa saat kemudian dia berdiri dan memukul pendingin udara yang bocor tersebut. Alih-alih memperkecil kebocoran, air yang mengalir malah tambah keras akibat pukulannya. Dia kemudian kembali memukul pendingin udara tersebut, tapi setiap pukulan yang ia lancarkan tidak memperkecil debit air yang mengalir. Akhirnya setelah kemejanya basah hampir setengahnya, ia menyerah dan mulai berdiri menjauh dari kebocoran pendingin udara. *yaelah, kenapa ga dari tadi, pake ngerusak segala*
May 7, 2010
Soulmate - Original -
--- Sebelumnya, saya pernah membuat sebuah posting dengan judul Soulmate. Tidak banyak yang tahu bahwa postingan pertama itu adalah versi yang sudah diedit setelah berbagai pertimbangan. Untuk Versi aslinya, ada dibawah ini ---
Have you met your soulmate yet?
Definisi Soulmate bagi tiap orang seringkali berbeda. Jika diterjemahkan langsung, Soulmate berarti Teman Jiwa. Terjemahan langsung itu juga yang selama ini saya pahami dan saya pakai untuk mendefinisikan kata Soulmate.
Soulmate tidak harus seorang kekasih. Banyak yang menemukan sosok Soulmate dalam diri sahabat, keluarga, dan yang lainnya. Tergantung pengertian kata Soulmate bagi orang tersebut. Lalu, apakah anda sudah menemukan Soulmate anda?
Buat saya, karena definisi Soulmate adalah teman jiwa, maka seorang Soulmate adalah seorang yang sangat mengerti saya dan seseorang yang dapat saya mengerti, seseorang yang saat berada didekatnya membuat saya nyaman melakukan apa saja, seseorang yang memiliki banyak kesamaan dengan saya.
Jika ditanya, dalam hidup saya ada banyak nama yang memenuhi sebagian dari apa yang saya sebut diatas. Ada yang bisa mengerti saya, tapi berada didekatnya tidak membuat saya nyaman. Ada yang sama sekali tidak memenuhi apa yang sebut diatas, tapi tetap saya jadikan orang terdekat saya, entah kenapa. Tapi yang pasti, sekarang saya sudah menemukan Soulmate saya. Mungkin salah, tapi setidaknya saat ini terasa seperti itu. I just hope it’ll last.
Sebenarnya saya dan dia adalah teman satu sekolah, tapi karena tidak pernah sekelas jadinya tidak terlalu kenal, cuma wajah dan namanya yang familiar. Saya dan dia bertemu kembali di dunia maya.
Jadi, seperti apa orangnya?
Manis. Buat saya, cantik itu relatif, tapi jelek dan manis itu mutlak (jadi silakan senang buat mereka yang saya anggap manis).
Smart (beneran, ini bukan operator seluler cdma lho).
Kind.
Care.
Independent.
Humorous.
Confident (which caused the narcism).
Charming.
And Contagious (in a good way).
From the first time we’re connected through Facebook, I got this strange vibe, it’s like we’ve known each other for a long time. Out of curiosity, I tried to get to know this person more. Then we met several times (everyday actually, but on messenger only). I am amazed by the similarities we have, in the way we think, the way we see the world, the same movie taste, music taste…
Orang pertama yang benar-benar bisa mengerti saya, bisa melihat kekosongan di hidup saya, bisa merasakan apa yang saya rasakan, dan bisa melihat masalah dari sisi yang sama dengan saya, orang pertama yang mendukung keputusan berat yang saya ambil, seseorang yang memiliki rasa empati yang tinggi.
Saya merasa sangat beruntung memiliki teman baik seperti dia (meskipun kadang agak menyesal juga, kenapa tidak dari dulu sedekat ini), She actually healed me (I’ve been broken for some time). That’s my Soulmate
But it didn’t stop there. My feelings grow. I just can’t seem to be able to past one day without that person in my life (even a small chat would do). I’ve become addicted. Many times I thought (and I knew) that it’s love, but I kept it aside every time. I don’t want to lose that person either, I was afraid that if I let this feeling grow that I might lose that person. So I just kept it inside, until the time is right for me to say it.
- Yes Ariyanti, I am in Love with You. -
May 5, 2010
B9, B10, B11
Haaaiiii….
Sudah nonton film “Manusia Setrikaan Kedua” –Iron Man 2- belum? Kemarin –Selasa, 4 Mei 2010- atas prakarsa seorang wanita berparas manis, saya menonton film yang sepertinya banyak dinanti orang tersebut. Bagaimana tidak banyak dinanti? Semenjak tiketnya dijual pertama kali pada Rabu minggu sebelumnya, begitu banyak orang yang terlihat Excited dengan kehadiran film tersebut. Akun Twitter saya sampai dipenuhi dengan ReTweet orang-orang yang senang karena telah mendapat tiket menonton Iron Man 2. Entah kenapa mereka sampai berlebihan seperti itu, padahal filmnya hanya film yang tidak terlalu istimewa. Atau karena mereka mengidolakan sang superhero? Saya malah berpikir kalau penggemar Batman, Superman dan Spiderman lebih banyak.
Iron Man jilid pertama menceritakan tentang bagaimana seorang multi milyarder yang bernama Tony Stark bisa menjadi sang Manusia Besi. Sebuah film superhero dengan efek khusus yang sangat baik. Tapi ya itu saja kelebihannya. Dalam jilid kedua ini kisahnya melanjutkan kisah dalam jilid pertama setelah beberapa tahun kemudian. Dikisahkan bagaimana sang superhero mengalami kejenuhan akibat tidak adanya lawan yang seimbang, perseteruan dengan pesaing bisnis, sampai ke munculnya seseorang yang mampu menciptakan reaktor mini yang mirip dengan kepunyaan sang superhero.
Eniweey…saya menulis kali ini bukan untuk membahas bagaimana serunya film tersebut. Saya lebih berkeinginan berbagi tentang apa yang terjadi saat saya dan seorang wanita berparas manis menonton film tersebut.
Saya dan wanita berparas manis memutuskan menonton di Plaza Indonesia XXI, jam pertunjukan 19.30. Karena memesan tiket melalui M-Tix, kami tidak bisa memilih tempat duduk yang kami inginkan. Tempat duduk yang kami dapatkan adalah B7 dan B8. Saya lebih senang menonton dari kursi deret A, karena pasti terhindar dari tendangan kaki penonton dibelakang –secara baris A adalah baris paling belakang-, tapi karena tidak bisa memilih ya saya terima saja duduk di baris B. Untungnya B7 dan B8 terletak agak di tengah-tengah, saya agak kurang bisa menikmati film kalau duduk di pinggiran.
Untung? Setidaknya saya pikir seperti itu……
Sebelumnya, biar saya jelaskan dulu kenapa lokasi yang terpilih adalah Plaza Indonesia. Pertama, dari sekian banyak lokasi bioskop yang dekat dengan kantor kami, Plaza Indonesia adalah lokasi terdekat yang menyediakan fasilitas M-Tix. Kedua, kebetulan saat itu Plaza Indonesia XXI menayangkan film Iron Man 2 di 3 (Tiga) studio sekaligus, sehingga ada banyak pilihan waktu menonton. Ketiga, dan ini pendapat pribadi saya, suasananya enak, karena Plaza Indonesia tergolong tempat untuk kalangan menengah keatas maka fasilitas yang disediakan sangat baik. Keempat, kembali pendapat pribadi saya, karena tempatnya yang eksklusif saya merasa seharusnya tempat tersebut dikunjungi oleh orang-orang yang berpendidikan, tidak norak, dan sedikit banyak mengerti peraturan.
Kembali ke kejadian saat menonton. Beberapa menit film diputar, mulai terasa ada hal-hal yang mengganggu. Suara-suara mengobrol sambil berbisik sesekali terdengar, namun karena sudah memaklumi sifat penonton Indonesia saya tidak bereaksi, setidaknya sampai batas volume suara tertentu. Lalu ada juga beberapa yang menggunakan telepon genggamnya, menyebabkan kesilauan sesaat. Tapi gangguan-gangguan itu belum seberapa jika dibandingkan dengan gangguan yang dialami oleh wanita berparas manis teman menonton saya.
Apa yang dialami olehnya adalah sesuatu yang bisa membuat saya meledak-ledak, dan bahkan mungkin akan memasukkan Plaza Indonesia XXI ke dalam daftar bioskop yang tidak akan dikunjungi. Sebagai orang yang mengenyam pendidikan dan mengerti peraturan saat menonton film di bioskop, saya mengerti dan mematuhi dengan baik semua peraturan yang ada. Telepon genggam sudah dalam kondisi Silent, dimasukkan ke dalam tas dan tas tersebut saya letakkan dibawah tempat duduk, jadi tidak ada yang akan terganggu oleh telepon genggam saya. Saya tidak mengangkat kaki, tidak menyandarkan kaki pada tempat duduk di depan saya, dan juga tidak menendang-nendang tempat duduk di depan saya. Saya duduk tenang, menikmati film yang ditayangkan, berbisik jika memang ada yang harus dibicarakan pada teman menonton. Hampir semua yang saya lakukan, TIDAK dilakukan oleh orang yang duduk di tempat duduk B9, B10 dan B11, tempat duduk yang lebih dekat dengan wanita berparas manis teman menonton saya.
Tempat duduk B9 diisi oleh seorang wanita bertubuh kurus, dengan rambut diikat, mengenakan kemeja dan rok. Tempat duduk B10 diisi seorang wanita berjilbab bertubuh sedang. Tempat duduk B11 diisi seorang wanita berkacamata dan sedikit gemuk. Ketiganya selalu berceloteh tanpa memelankan volume suara mereka, untuk mengomentari setiap adegan yang ada. Biarpun sudah diminta untuk diam –secara tidak langsung, dengan mengeluarkan suara ssshhhhh- tapi mereka tetap menjadi komentator film di malam itu. Selain itu, beberapa kali saya mendapati B9 menggunakan telepon genggamnya, mungkin untuk mengirim SMS kepada seseorang, dan isi SMS itu adalah komentarnya yang tidak penting atas film yang ditontonnya. Lalu beberapa saat setelah seorang teknisi memperbaiki pendingin udara –lebih tepatnya menurunkan temperatur pendingin udara- B9 mulai bergerak-gerak yang tidak perlu. Gerakannya seperti seseorang yang menahan keinginan buang air karena dinginnya udara di dalam ruangan. Buat saya, tingkah laku norak mereka seperti tingkah laku seseorang yang belum pernah menonton film di bioskop.
Begitulah, wanita berparas manis teman menonton saya sepanjang pertunjukan terganggu oleh tingkah laku norak dan kampungan dari penonton yang pada tanggal 4 Mei 2010 duduk di B9, B10 dan B11, Teater 2, Plaza Indonesia XXI, jam pertunjukan 19.30 WIB.
Apr 22, 2010
Telepon
Nomor telepon seluler saya yang baru ini bermasalah....
Masalahnya bukanlah masalah teknis seperti tidak dapat digunakan berkomunikasi, tapi lebih ke masalah non-teknis. Belakangan ini banyak nomor-nomor dari orang yang tidak saya kenal, menghubungi saya. Saya sangaaaat tidak suka hal seperti ini.
Nomor pertama yang "nyasar" ke telepon saya adalah sebuah nomor yang mengirim pesan singkat bahwa saya memenangkan sejumlah uang dan ia "mengaku-ngaku" sebagai perwakilan perusahaan operator telepon seluler yang saya pakai. Karena saya tau ini adalah salah satu modus penipuan, saya cuekin pesan singkat tersebut, dan bahkan akhirnya setelah mencatat nomor pengirimnya -dengan tujuan melaporkannya ke polisi- saya menghapus pesan tersebut -bodohnyaa...gimana bisa melapor kalau tidak ada bukti, Nod??- tidak lama setelah saya hapus pesan tersebut, nomor yang sama kembali mengirimkan pesan yang sama pula. Mulai kesal, saya benar-benar menelepon nomor yang diakuinya sebagai nomor customer service, sekedar ingin mendengar suara -dan memaki- si penipu. Suara yang saya dengar adalah suara seorang pria, yang mengatakan "kami sedang sibuk saat ini pak, mohon hubungi kembali nanti ya". Setelah menelepon, saya kembali menghapus pesan singkatnya -dooh, ga jadi melapor lagi deh-.
Esoknya, nomor tersebut kembali mengirimkan pesan singkat kepada saya. Tidak tanggung-tanggung, kali ini 3 pesan sekaligus mampir ke telepon seluler saya secara bersamaan. "What the h**l??" Akhirnya saya memutuskan untuk memasukkan nomor tersebut ke dalam blacklist telepon saya -setelah menghapus satu nomor dalam blacklist karena kepenuhan :P- dan nomor itu tidak lagi mengganggu saya.
Setidaknya saya pikir begitu......
Beberapa hari kemudian nomor berbeda mengirimkan saya pesan yang sama. Nomor yang dijadikan customer service juga sama. Dalam artian, ini adalah penipu yang sama, dengan nomor berbeda.
Di lain hari, saya menerima pesan sinkat yang bertuliskan "Assalamualaikum...mus, pa kbr nih? msh ingat g ma q?". Merasa tidak memiliki nama panggilan "mus", saya membalasnya dengan "Walaikumsalam. Maaf anda salah sambung, saya bukan Mus". Tidak lama dibalasnya pula pesan singkat saya, katanya "oh ya? kl gt ni siapa? blh kenalan kan?". Aduuuuhhh...saya paling males nih kalau dapet pesan singkat begini, orang-orang itu apa maunya sih nyari kenalan dengan cara begini? Saya tidak balas pesan tersebut. Bukannya berhenti mengganggu saya, nomor tersebut malah menelepon saya berkali-kali. Tapi setiap saya angkat, langsung ditutup bahkan sebelum saya bilang "halo". Karena kesal saya masukkan nomor tersebut ke dalam blacklist.
Dua hari setelahnya, alias KEMARIN, saya kembali mendapat pesan singkat nyasar yang menganggap saya bernama Eno, pesan singkat yang bertuliskan "Malam Eno...Eno besok masuk ga?". Saya tidak membalas. Untungnya nomor terakhir tidak menganggu lagi tanpa saya masukkan ke dalam blacklist.
Saya heran, darimana orang-orang yang tidak saya kenal itu mendapatkan nomor baru saya? Padahal, karena sudah sering mengalami gangguan dari orang tak dikenal, saya selalu berhati-hati untuk tidak mencantumkan nomor telepon seluler saya secara sembarangan. Saya hanya memberitahukan nomor telepon seluler saya kepada beberapa orang terdekat saja. Nomor telepon di status Facebook masih yang lama, belum di-update, dan itupun privacy setting-nya terbatas pada beberapa orang yang benar-benar saya kenal saja. Saya hanya membeli pulsa dalam bentuk voucher fisik, kalaupun harus elektrik saya hanya melakukan transaksi dengan orang yang saya percaya, yaitu pada teman kantor saya dan tetangga saya, mereka yang saya yakini tidak akan menyebarluaskan nomor telepon seluler saya pada orang lain yang tidak saya kenal.
Lalu bagaimana caranya nomor telepon saya bisa berada di tangan orang-orang yang tak bertanggung jawab?
Entahlah, saya juga capek berurusan dengan hal ini. Kalau ada yang tau, mohon di-sharing informasinya...
Apr 15, 2010
A Shoulder To Cry On
Lagu wajib karaoke...
Life is full of lots of up and downs,
But the distance feels further,
When it's headed for the ground,
And there's nothing more painful,
Than to let your feeling take,
You down.
It's so hard to know,
The way you feel inside,
When there's many thoughts,
And feeling that you hide,
But you might feel better,
If you let me walk with you,
By your side,
And when you need,
A shoulder to cry on,
When you need,
A friend to rely on,
And when the whole world is gone,
You won't be alone,
Cause i'll be there,
I'll be your shoulder to cry on,
I'll be there,
I'll be yur friend to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone cause i'll be there,
All of the times,
When everything is wrong,
And you're feeling like,
There's no use going on,
You can't give it up,
I'll help you work it out,
And carry on,
Side by side,
With you till the end,
I'll always be the one to firmly hold your hand,
No matter what there said or done,
Our love will always continue on,
Everyone needs a shoulder to cry on,
Everyone needs a friend to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone,
Cause i'll be there,
I'll be your shoulder to cry on,
I'll be there,
I'll be your friend to rely on,
When the whole world is gone
You won't be alone,
Cause i'll be there,
You have my shoulder to cry on,
I'll be there
I'll be the one to rely on,
When the whole world is gone,
You won't be alone,
Cause i'll be there,
And when the whole world is gone,
You always have my shoulder to cry on.
A Shoulder To Cry On - Tommy Page
3D and 2D
Menonton film dengan format 3D tentu sangat menyenangkan, bisa melihat gambar yang tampak sangat nyata, seolah-olah semuanya terjadi tepat di depan mata anda. Karena begitu banyaknya peminat film dalam format 3D, maka banyak film Hollywood yang dibuat dalam format 3D.
Namun pernahkah anda menonton satu film dalam dua format yang berbeda? Apakah begitu terasa perbedaan gambar film 3D dengan film 2D? Apakah anda merasa menyesal mengeluarkan uang lebih banyak tapi hasil yang didapat tidak terlalu jauh dengan menonton yang 2D?
Saya sendiri berpendapat, sebelum menonton film dalam format 3D, kita harus tahu sebelumnya apakah film tersebut memang sedari awal direncanakan dan dibuat untuk format 3D. kenapa demikian? Karena film yang sedari awal memang direncanakan lebih mengedepankan format 3D maka hasilnya akan menakjubkan. Adegan-adegan yang ada memang sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga akan terlihat perbedaan antara 3D dan 2D.
Bagaimana mengetahui bahwa film tersebut dibuat untuk format 3D? Selain banyak mencari referensi film semisal majalah, acara TV atau internet, ada baiknya kita juga memperhatikan trailer film dimanapun kita menemukan trailer tersebut, entah itu di bioskop sebelum pertunjukan atau dimanapun. Jika dalam trailer disebut “coming to your theatres in 3D” maka kemungkinan besar film itu dibuat untuk format 3D. Selain itu, penggemar film pasti sudah bisa membedakan apakah film tersebut dibuat untuk 3D atau tidak dari adegan-adegan yang ditampilkan. Penggemar film pasti tahu apakah sebuah adegan akan lebih bagus dalam format 3D atau tidak.
Beberapa contoh film yang memang sengaja dibuat untuk format 3D diantaranya adalah UP, Ice Age 3, Christmas Carols, Avatar dan How To Train Your Dragons. Sementara film yang tidak direncanakan untuk format 3D namun akhirnya dibuat dalam format 3D adalah Clash of the Titans. Terlihat jelas bahwa film ini biasa-biasa saja versi 3D-nya, tidak ada yang istimewa, bahkan cenderung sedikit membuat kepala terasa pusing saat melihat gambarnya. Belum lagi adanya subtitle –teks – di layar yang menggangu –film dengan format 3D biasanya tidak diberikan subtitle agar tidak mengganggu penonton dalam menikmati keistimewaan gambar- dan jelas-jelas merupakan tanda bahwa film itu adalah film format 2D yang kemudian diproses ulang agar menjadi 3D.
Jadi, sebelum anda tertipu, sebelum anda kecewa saat menonton film 3D, ada baiknya anda perkaya referensi anda tentang film tersebut.
Apr 13, 2010
Mengenang Masa Kecil
Setelah mengunduh lagu Frente!, saya iseng-iseng mencoba mengunduh lagu yang sudah susah dicari di pasaran, misalnya I would do anything for love(but I won’t do that) – Meatloaf, Promise I make – Dakota Moon, Teardrops – Radio, I will be here for you – Michael W Smith, Tribute – Tenacious D, dan beberapa lagu yang dahulu sekali saya miliki kasetnya, yaitu lagu-lagu dari Tommy Page.
Melihat mudahnya mendapatkan lagu-lagu langka ini di dunia maya, saya terpikir untuk mencari lagu-lagu tema film anak jaman dulu. Ya, film yang dulu entah ditayangkan di televisi atau ditonton melalui video betamax. Film-film kartun dan film-film robot-robotan –seperti power rangers dan ksatria baja hitam-. Saya mengenal beberapa lagu tema film anak jaman dulu, saya bahkan sempat punya album kaset lagu film Gaban dan album lagu-lagu film anak terbaik –pada masa itu tentunya-.
Goggle V
Beberapa lagu sudah saya unduh, masih sangat terbatas karena kecepatan koneksi yang tidak memungkinkan saya mengunduh berpuluh-puluh lagu dalam satu hari. Yang sudah berhasil saya unduh adalah lagu tema uchuu keiji Gaban (Gaban), uchuu keiji Sharivan (Sharivan), uchuu keiji Shaider (Shaider), Denjin Zaborger (Zabogar), Megaloman, Goggle V, Lion Maru, Getter Robo, Ikkyu San, Silverhawks dan Thundercats. Daftar ini akan bertambah, apalagi ada beberapa lagu yang ternyata kualitasnya jelek dan saya hendak mencari yang kualitasnya lebih baik.
Selesai mengunduh lagu-lagu tersebut, saya mendengarkan lagu-lagu tersebut berulang-ulang, sambil sedikit mengingat tokoh dan cerita dari film yang dimaksud.
Sharivan - Gaban - Shaider
Saya ingat Gaban adalah “polisi luar angkasa” dengan baju besi berwarna putih, Sharivan dan Shaider adalah sesame “polisi luar angkasa” dengan warna merah dan biru. Ketiganya memiliki serial sendiri namun sempat muncul secara bersamaan di salah satu episode Shaider.
Megaloman
Megaloman adalah jagoan –bener ya jagoan istilahnya?- seperti ultraman, dengan penampilan seluruh tubuh ditutup latex –atau apapun itu, yang pasti karet-, hanya saja tidak seperti ultraman, Megaloma memiliki rambut putih yang panjang sehingga penampilannya sangat mirip dengan penyanyi rock. Senjata andalannya adalah lemparan bola api dari rambutnya sambil berteriak “megalon fire!”
Zaborger
Denjin Zaborger adalah sebuah motor yang bisa berubah menjadi robot –atau sebaliknya ya???- dengan warna silver dan merah. Zabogar dikendalikan oleh pengendara motornya melalui helm yang ada microfon kecilnya. Di akhir-akhir episodenya, zabogar sempat rusak dan kemudian diperbaiki sehingga untuk berubah menjadi robot diperlukan 2 motor.
Lion Maru
Lion Maru adalah seorang samurai pembela kebenaran yang dapat berubah wujud menjadi manusia-singa. Dengan pedang saktinya sang samurai berjuang sendirian melawan penjahat. Di akhir cerita, barulah sang jagoan mendapat bantuan dari rivalnya yang bernama Tiger Joe, seorang samurai yang mampu berubah wujud menjadi manusia-harimau.
Getter Robo
Getter robo adalah film kartun sejenis dengan voltus V. Bedanya getter robo hanya terdiri dari 3 pesawat independen yang dapat bergabung menjadi sebuah robot. Uniknya, robot yang dibentuk berbeda-beda pula tergantung urutan penggabungan pesawat. Ada 3 jenis robot yang bisa dihasilkan. Sama seperti zabogar, di akhir-akhir filmnya getter robo mengalami kerusakan, sehingga perlu diperbaiki untuk tetap melawan musuh. Getter robo yang sudah diperbaiki muncul dengan nama Shin Getter Robo.
Silverhawks adalah film kartun –yang sepertinya buatan amerika, entahlah- tentang sekelompok penjaga perdamaian luar angkasa, yang tubuhnya memiliki sayap layaknya elang (hawk) dan berwarna silver –kecuali yang paling kecil, warnanya bronze-. Thundercats juga film kartun –yang juga sepertinya buatan amerika, entahlah- yang bercerita tentang sekelompok manusia-kucing pembela kebenaran.
Wah…jadi mau nonton fil-film itu lagi….masih ada tidak ya?
Apr 12, 2010
Melayani dan Melindungi
“To Serve and Protect” adalah motto kepolisian Amerika Serikat yang sering kita lihat di film-film Hollywood atau acara lainnya buatan Amerika Serikat. Motto yang bagus, sebuah motto yang mengartikan pengabdian penuh kepolisian kepada masyarakat dengan melayani dan melindungi.
Berangkat dengan semangat yang sama, Kepolisian Republik Indonesia memiliki motto yang sama –atau mungkin ini memang motto kepolisian di Negara manapun? Entahlah…- yaitu “Melayani dan Melindungi”. Motto tersebut, sama dengan motto polisi Amerika Serikat tentunya berarti melayani dan melindungi masyarakat Republik Indonesia.
Tapi apakah benar seluruh masyarakat Indonesia merasa dilayani dan dilindungi? Jangan-jangan mereka merasa polisi adalah musuh, sosok yang sebisa mungkin dihindari.
Citra kurang baik polisi di Indonesia sering kita dengar. Beberapa cerita dari rekan, kenalan, kerabat mengatakan betapa banyak oknum yang dengan mudahnya menerima “uang damai” saat mereka diberhentikan oleh polisi karena melanggar rambu lalu lintas. Atau mungkin cerita tentang bagaimana rekan, kenalan atau kerabat saya dikenakan biaya saat melapor atas kehilangan surat atau barang berharga. Tidak besar memang, tapi bukankah harusnya pelayanan publik seperti itu tidak dipungut bayaran?
Karena seringnya terdengar kabar seperti itu, masyarakat yang belum pernah mengalami hal tersebut akan berpendapat bahwa begitulah semestinya. Saya sendiri seperti itu. Saya sudah pernah melihat beberapa oknum polisi yang melepaskan pelanggar lalu lintas tanpa surat tilang hanya karena si pelanggar memberikan sejumlah uang dengan sembunyi-sembunyi –tapi tetap kelihatan juga-, tapi saya belum pernah mengurus surat kehilangan barang berharga. Karena saya sering mendengar bahwa mengurus surat kehilangan benda berharga dikenakan biaya sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 30.000, maka saat saya kehilangan kartu ATM, saya menyiapkan sejumlah uang untuk biaya melapor.
Ceritanya, saya kehilangan kartu ATM saya di sekitar Kalimalang. Setelah memblokir kartu tersebut, saya kemudian melapor ke kantor polisi terdekat, yang mana saat itu adalah Kepolisian Sektor Metropolitan Duren Sawit. Petugas yang menyambut saya adalah Bapak Jumangin –karena keterbatasan pengetahuan saya tentang pangkat kepolisian, saya tidak bisa menyebut pangkatnya, yang pasti di pundaknya ada 2 garis yang bentuknya seperti huruf M- yang sedang berada di depan sebuah komputer. Setelah menanyakan maksud saya datang ke tempat itu, Pak Jumangin dengan sigap langsung membuatkan saya dokumen yang saya perlukan. Setelah selesai ditanda tangani, Pak Jumangin menyerahkan Surat Tanda Laporan Kehilangan Barang / Surat kepada saya. Saya mengucapkan terima kasih. Karena kabar yang saya dengar tentang adanya pungutan biaya, saya bersiap mengeluarkan dompet saya sambil bertanya “Apa sudah cukup pak? Ada yang lain?” Dengan sigap Pak Jumangin menjawab “Sudah selesai pak, tidak ada yang lain” Saya kemudian keluar ruangan itu setelah sekali lagi mengucapkan terima kasih. Diluar, saya masih tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Saya tidak dipungut bayaran!! Bahkan sampai beberapa saat kemudian saya masih tidak percaya, sekaligus takut kalau suratnya bermasalah. Tapi ternyata tidak, hal itu benar-benar terjadi, saya melapor, mendapat pelayanan yang sangat baik, dan tidak dipungut bayaran!
Apr 10, 2010
FRENTE!
Entah kenapa, beberapa hari yang lalu saya tiba-tiba saja sangat ingin mendengarkan lagu-lagu milik band Frente! Ya, siapa yang ingat dengan band yang satu ini? Mungkin jika anda tidak ingat dengan band-nya, mungkin anda ingat, kenal atau pernah dengar lagu-lagu seperti bizarre love triangle, cuscutlan, ordinary angels, etc.
Saya kemudian mengunduh dua album Frente, yang pertama “Marvin the Album”, dan yang kedua “Shape”. Selesai mengunduh, saya mengganti playlist di pemutar musik saya dengan lagu-lagu frente. Alhasil, seharian –bahkan dua harian- saya mendengarkan lagu-lagu frente berulang-ulang. Dan, karena saya sedang bersemangat menulis, saya jadi kepikiran untuk menulis tentang frente, siapa tau ada yang belum kenal –hehehe-
Saya pertama kali mengenal Frente dari kakak sepupu saya. Dirinya yang pertama kali membeli album frente dan memperdengarkan lagu frente pada saya. Lagu-lagu Frente termasuk dalam genre pop. Lagu dengan musik yang ringan, riang, dan lirik yang unik. Karena musik mereka yang ringan, saya sangat senang mendengarkannya di malam hari sebelum tidur.
Marvin The Album
Shape
Frente adalah band asal Australia. Frente dibentuk pada tahun 1991 dengan formasi personil Angie Hart pada vocal, Simon Austin pada gitar, Tim O’Connor pada bas, dan Marc Picton pada drum. Single pertama yang dikenal oleh masyarakat Australia adalah Ordinary Angels. Baru kemudian berturut-turut keluarlah single-single seperti accidently Kelly street dan No Time. Bizzare Love Triangle sendiri baru dikenal setelah album mereka yang berjudul Marvin The Album dirilis. Lagu yang cukup dikenal di Indonesia tersebut sebenarnya adalah lagu lama yang pernah dipopulerkan pertama kali oleh New Order. Band ini sempat mengganti personil untuk posisi pemain bas dan drum. Tim digantikan posisinya oleh Bill McDonald dan marc digantikan oleh Alastair Barden. Band in kemudian memutuskan bubar setelah mereka mengeluarkan album kedua di tahun 1996. Angie Hart kemudian bergabung dengan beberapa grup lain dan kemudian memutuskan untuk mengeluarkan album solo di tahun 2007.
Sangat disayangkan band ini bubar begitu dini…
Apr 9, 2010
Listrik Prabayar
Pernahkah anda mendapati tagihan listrik anda melonjak tinggi dibandingkan tagihan bulan-bulan sebelumnya? Atau pernahkah anda terpaksa pulang setelah mengantri untuk membayar listrik karena uang yang anda bawa ternyata tidak cukup untuk membayar listrik anda? Untuk mengatasi keluhan atau kejadian seperti diatas, Perusahaan Listrik Negara memperkenalkan sebuah sistem listrik prabayar.
Selama ini istilah prabayar dan pascabayar dikenal identik dengan telepon seluler, dua istilah yang digunakan untuk membedakan cara pembayaran telepon seluler. Sesuai namanya, pascabayar berarti kita membayar sejumlah uang setelah kita memakai jasa telekomunikasi yang disediakan, sementara prabayar berarti kita membayar sejumlah uang sebelum kita memakai layanannya. Demikian pula dengan listrik prabayar, untuk dapat menggunakan listriknya kita harus membayar (membeli) dimuka.
Saat memutuskan memakai listrik prabayar, anda akan diberikan kWh meter prabayar digital dan sebuah kartu prabayar. kWh meter dilengkapi layar LED untuk menampilkan informasi jumlah kWh terpakai, kWh tersedia, besar daya, dan informasi lainnya. kWh meter juga akan mengeluarkan tanda peringatan (alarm dan lampu indikator) jika kWh yang tersedia sudah menipis. Kartu prabayar diberikan sebagai identitas pelanggan listrik prabayar. Kartu prabayar digunakan saat membeli voucher (disebut TOKEN) listrik. Nominal token yang tersedia dimulai dari Rp. 20.000 hingga nominal Rp. 1.000.000. Saat ini token baru bisa diperoleh di kantor pos, Bank Bukopin, ATM Bukopin dan beberapa tempat pembayaran listrik mandiri. Dalam waktu dekat, seiring dengan bertambahnya pelanggan listrik prabayar, maka token akan lebih mudah didapat.
Beberapa keuntungan dari listrik prabayar adalah :
- Anda dapat mengontrol atau mengatur sendiri pemakaian listrik anda setiap bulannya, karena jumlah kWh yang terpakai dan jumlah kWh yang tersisa tercantum dengan jelas pada kWh meter prabayar.
- Anda dapat membeli/membayar listrik kapan saja, tanpa harus menunggu tagihan dan waktu bayar seperti pada listrik pascabayar.
- Token tidak memiliki masa berlaku (tidak seperti pulsa telepon seluler) sehingga listrik akan terus menyala selama masih ada energi listrik
- Lebih aman karena tidak ada lagi kemungkinan didatangi oleh petugas meteran gadungan
- Tidak ada sanksi keterlambatan membayar
- Tidak ada biaya Jaminan berlangganan
Saya sendiri sekarang sudah memakai listrik prabayar dan sudah merasakan keuntungan yang diberikan. Anda berminat bermigrasi? Program migrasi gratis sudah berakhir tanggal 30 Maret 2010, tapi bukan berarti bermigrasi ke prabayar akan repot. Anda hanya perlu mendaftar di PLN terdekat, dalam beberapa hari petugas akan memasang perangkat listrik prabayar.
Regards,
Apr 7, 2010
Kalau Saya Sedang Tidak Jelas, Ini Hasilnya....
Selamat sore...
Saya sedang terkena penyakit "malas menulis" belakangan ini. Banyak banget kejadian yang sebenarnya bisa berbuah tulisan, tapi apa daya, saya hanya mampu menelurkan sedikit tulisan. Bahkan rencana menulis review banyak film yang sudah ditonton juga harus terbengkalai karena pikiran buntu dan tubuh malas.
Sekarang, saat sedang semangat-semangatnya menulis, karena terbawa euforia kembali menulisnya salah satu penulis favorit saya, saya malah tidak ada ide mau menulis apa. Bingung....
Yah, akhirnya saya hanya mampir kesana kemari, menjenguk blog beberapa teman -memakan waktu yang lama juga, karena saya bukan pembaca yang cepat hehehe- dan meninggalkan beberapa jejak pada tulisan yang menarik bagi saya. Lalu meneruskan "melukis" menggunakan program Paint di komputer -lebih ke iseng iseng corat coret saja sebenarnya- dan menghasilkan lukisan seperti yang ada di atas. Tidak lupa saya berkunjung ke rumah blogger favorit saya dan mendapati bahwa rumahnya baru saja berganti baju. Setelah lama mengamati baju barunya, saya kemudian sedikit memperbaiki rumah saya -hayoo, apa yang berubah??-
Nah, setelah selesai berbenah, baru saya mendapat ide hendak menulis apa, dan lahirlah tulisan ini.
..............
- benar benar parah penyakit ini *hufh* -
Saya sedang terkena penyakit "malas menulis" belakangan ini. Banyak banget kejadian yang sebenarnya bisa berbuah tulisan, tapi apa daya, saya hanya mampu menelurkan sedikit tulisan. Bahkan rencana menulis review banyak film yang sudah ditonton juga harus terbengkalai karena pikiran buntu dan tubuh malas.
Sekarang, saat sedang semangat-semangatnya menulis, karena terbawa euforia kembali menulisnya salah satu penulis favorit saya, saya malah tidak ada ide mau menulis apa. Bingung....
Yah, akhirnya saya hanya mampir kesana kemari, menjenguk blog beberapa teman -memakan waktu yang lama juga, karena saya bukan pembaca yang cepat hehehe- dan meninggalkan beberapa jejak pada tulisan yang menarik bagi saya. Lalu meneruskan "melukis" menggunakan program Paint di komputer -lebih ke iseng iseng corat coret saja sebenarnya- dan menghasilkan lukisan seperti yang ada di atas. Tidak lupa saya berkunjung ke rumah blogger favorit saya dan mendapati bahwa rumahnya baru saja berganti baju. Setelah lama mengamati baju barunya, saya kemudian sedikit memperbaiki rumah saya -hayoo, apa yang berubah??-
Nah, setelah selesai berbenah, baru saya mendapat ide hendak menulis apa, dan lahirlah tulisan ini.
..............
- benar benar parah penyakit ini *hufh* -
Subscribe to:
Posts (Atom)