Nama saya Arnold, tapi semua mengenal saya dengan ode. Nama panggilan yang katanya diberikan oleh kakek.
Saya punya keponakan, namanya Madeo, biasa dipanggil deo.
Kakaknya deo namanya Natasha Vanessa, biasa dipanggil Tasha, tapi gw lebih prefer manggil dia Taz atau Sha.
Ada seseorang yang saya anggap adik sendiri walaupun ga ada hubungan keluarga sama sekali. Namanya Ayu Anggita.
Ada kenalan saya yang bisa bikin saya betah ngobrol berjam-jam di telepon, atau saling kirim beratus-ratus sms. Namanya Mia.
Banyak banget nama dengan tiga huruf dalam hidup saya, rio, jay, ook, iyo, adi.....
Bagaimana dalam kehidupan anda?
Dec 29, 2007
Did You Know...?
Ga banyak yang tau, tapi sepertinya saya punya dua kepribadian yang berbeda. Memang belum bisa dibuktikan karena belum pernah diperiksa ke orang yang ahli, tapi saya tau kalau ada sisi gelap dalam diri saya yang sangat berbeda dari diri saya sehari-hari.
Oct 24, 2007
Me and My O so Called Poetic Side
-Alone-
Oh no
Where did everybody go?
It was loud for a while
Now i am left alone without a smile
Everyone is gone
I really hate being ALONE
-alone2-
Rain fell
Plants dwell
It's cold outside
And i have no one by my side
If the rain should stop to fall
I hope my loneliness gone as well
-friend-
I've been down,
deeper than the deepest sea...
So many times that i
forget how to rise above...
I've been wounded,
Much worse than being shot by a gun...
So many times that i
Forget how to heal...
I've been brokened,
Shattered like a fragile glass...
So many times that i
Can't seem to pick up the pieces...
Yet on the end of the day..
There'll be someone to raise me up..
Heal my wounds..
And pick up the pieces of me..
Someone like you..
A friend so true..
-u know who u are-
First time i saw her
"pretty" is all i could say
First time i knew her
Great feelings came my way
The more i know her
Sadness seems to go away
Now that i've lost her
Sorrow is here to stay...
-sorry-
For so long
We talked
We laughed
We cried
We argued
We fought
I gave you all
My time
My thoughts
My Smile
My attention
My heart
Yet you gave me none
No time
No thoughts
No smile
No attention
No love
And now
I laugh
I smile
I cry
I fight
I love
But not with you
For i have given my heart
To someone who can keep it
And love me back
Oh no
Where did everybody go?
It was loud for a while
Now i am left alone without a smile
Everyone is gone
I really hate being ALONE
-alone2-
Rain fell
Plants dwell
It's cold outside
And i have no one by my side
If the rain should stop to fall
I hope my loneliness gone as well
-friend-
I've been down,
deeper than the deepest sea...
So many times that i
forget how to rise above...
I've been wounded,
Much worse than being shot by a gun...
So many times that i
Forget how to heal...
I've been brokened,
Shattered like a fragile glass...
So many times that i
Can't seem to pick up the pieces...
Yet on the end of the day..
There'll be someone to raise me up..
Heal my wounds..
And pick up the pieces of me..
Someone like you..
A friend so true..
-u know who u are-
First time i saw her
"pretty" is all i could say
First time i knew her
Great feelings came my way
The more i know her
Sadness seems to go away
Now that i've lost her
Sorrow is here to stay...
-sorry-
For so long
We talked
We laughed
We cried
We argued
We fought
I gave you all
My time
My thoughts
My Smile
My attention
My heart
Yet you gave me none
No time
No thoughts
No smile
No attention
No love
And now
I laugh
I smile
I cry
I fight
I love
But not with you
For i have given my heart
To someone who can keep it
And love me back
If i should fall
If i should fall
Will you lend me your hand
To lift me up and stand again
If i should fall
Will you be the rain
That wash away all the pain
If i should fall
Will you wipe the tears
Falling from my eyes
If i should fall
Will you be by my side
All day and night
Will you lend me your hand
To lift me up and stand again
If i should fall
Will you be the rain
That wash away all the pain
If i should fall
Will you wipe the tears
Falling from my eyes
If i should fall
Will you be by my side
All day and night
NADIA
Nadia Saphira
Glow like sapphire
Made me admire
And filled my heart with fire
Her beautiful face
Smile that leaves a trace
With all my heart i embrace
The beauty of Nadia and that's the end of the case
Glow like sapphire
Made me admire
And filled my heart with fire
Her beautiful face
Smile that leaves a trace
With all my heart i embrace
The beauty of Nadia and that's the end of the case
Little Sister
My “Little Sister”
A Girl came into my life
I accepted her without a strife
For she is so kind
Easily steps into my mind
Kind heart and pretty face
Seeing her smile is a grace
The attention she gave made me gazed
Stunned and amazed
The more I know her
The more my days filled with laughter
And not so long after
I considered her as my sister
She is getting older now
Ready to grow
Let us all take a bow
For she is so Wow
Giving impact like a twista’
She’s a lovely senorita
Her name is Ayu Anggita
Happy Birthday Little Sista’
Get older today
Be wiser everyday
Whatever came our way
You’ll be in my heart to stay
Jun 28, 2007
I'm Dangerous
Hati - hati kalau ketemu saya...
Jaga diri baik - baik. . .
Pakai tas punggung dan masukkan panci atau apa saja yang terbuat dari besi ke dalam tas punggung anda...
Karena saya suka Menusuk Dari Belakang....
Jaga diri baik - baik. . .
Pakai tas punggung dan masukkan panci atau apa saja yang terbuat dari besi ke dalam tas punggung anda...
Karena saya suka Menusuk Dari Belakang....
Jun 16, 2007
Andre Fernando
Andre Fernando..
Keren...wow....
Ganteng...
Tajir...
Pengecut...
Tidak bertanggung jawab...
Mulut besar...
Pembohong...
senang menyiksa orang...
Yang punya Jalan A Cipinang Muara...
Keren...wow....
Ganteng...
Tajir...
Pengecut...
Tidak bertanggung jawab...
Mulut besar...
Pembohong...
senang menyiksa orang...
Yang punya Jalan A Cipinang Muara...
Tagline Comment part 2
Setelah sebelumnya membahas tagline salah satu balon Gubernur DKI Jakarta, sekarang saya mau membahas tagline balon Gubernur DKI Jakarta lainnya.
Tagline-nya berbunyi "Katakan Tidak Pada Narkoba". Tagline yang sebenarnya berbahaya, mengingat besarnya jumlah pemakai narkoba di Jakarta, sehingga sejumlah besar suara sudah dapat dipastikan tidak memilih bapak yang satu ini.
Bukan itu yang jadi masalah. Masalahnya apa dengan mengatakan tidak pada narkoba akan menyelesaikan semua masalah Ibu Kota Tercinta ini? Apa hubungannya narkoba dengan kemacetan dan banjir yang merupakan masalah lama, apalagi balon Gubernur yang ini adalah orang lama di pemerintahan daerah DKI, yang dalam 4 tahun belakangan usahanya mengatasi banjir tetap gagal. Lain kali ada baiknya lebih kreatif dalam mengusung semboyan atau tagline, tapi jangan terlalu mengumbar janji juga, kayanya rakyat bosen denger janji, rakyat perlu bukti.
Tagline-nya berbunyi "Katakan Tidak Pada Narkoba". Tagline yang sebenarnya berbahaya, mengingat besarnya jumlah pemakai narkoba di Jakarta, sehingga sejumlah besar suara sudah dapat dipastikan tidak memilih bapak yang satu ini.
Bukan itu yang jadi masalah. Masalahnya apa dengan mengatakan tidak pada narkoba akan menyelesaikan semua masalah Ibu Kota Tercinta ini? Apa hubungannya narkoba dengan kemacetan dan banjir yang merupakan masalah lama, apalagi balon Gubernur yang ini adalah orang lama di pemerintahan daerah DKI, yang dalam 4 tahun belakangan usahanya mengatasi banjir tetap gagal. Lain kali ada baiknya lebih kreatif dalam mengusung semboyan atau tagline, tapi jangan terlalu mengumbar janji juga, kayanya rakyat bosen denger janji, rakyat perlu bukti.
This is how WE Disappear....
Sejak kecil, saya senang olahraga, terutama sepakbola. Intinya semua kegiatan yang mengeluarkan keringat dan dilakukan bersama-sama saya sangat suka. Biarpun waktu SMP sempat lebih fokus ke Basket, tapi tetap sepakbola olahraga favorit saya.
Singkat cerita, selepas SMA, saya mulai mengenal sekelompok anak muda yang rumahnya dekat dengan rumah saya. Kami sering bermain sepakbola bersama, sampai kemudian terbentuklah secara tidak resmi sebuah klub sepakbola bernama PUMA (Putra Muara). Walaupun banyak "personil" yang menghilang karena pindah rumah, kuliah diluar kota, dan berbagai alasan lainnya, selalu ada saja penggantinya sehingga kegiatan main bola bersama tetap sering dilakukan.
Beberapa waktu lalu timbul ide untuk bermain rutin di suatu tempat dengan sistem iuran per bulan. Setelah didapat tempat yang murah, diputuskan membayar iurannya Rp. 15.000 per bulan. Pada awalnya semuanya sepertinya setuju dan antusias. Lama kelamaan mulai terasa ketidak konsistenannya. Mulai ada keluhan tempat mainnya yang outdoor dan jam main yang mendekati tengah hari, sehingga seringkali kepanasan (maklum deh, banyak yang model papan atas sih, takut matahari). Mendengar keluhan itu, ada yang berinisiatif mengusahakan mendapat tempat bermain yang indoor, tetapi hasilnya nihil. Untuk tempat indoor diperlukan biaya yang lebih besar, kami berhenti berusaha mengingat jika mahal pasti banyak yang menyerah.
Saya heran, padahal banyak yang sudah kerja dan belum menikah, belum ada yang dikasih makan kecuali dirinya sendiri, kenapa sih mengeluarkan uang sekitar Rp 50.000 per bulan itu susah? Saya saja yang belum kerja menyanggupi, namanya juga HOBI. Jangankan 50.000 yang ketahuan lumayan besar jumlahnya, iuran bulan pertama yang "cuma" 15.000 aja banyak yang belum lunas, ada saja alasannya entah main hanya setengahnya lah, entah itu main ga terlalu rutin lah, semuanya omong kosong. Kalau sepakat iuran 15.000 ya bayar lunas dong, ketidakhadiran kan resiko masing-masing. Ada kok yang jarang main tapi bayar penuh, masih sekolah lagi, belum bekerja, pada ga punya muka kali ya?? Belum lagi manajemen waktu beberapa oknum yang membuat kesal, lagaknya seperti bos dan orang penting, kalau ada apa-apa harus dijemput ke rumahnya, ga mau keluar atas kesadaran sendiri, kalaupun keluar sendiri pasti terlambat. Saya heran, maunya apa sih??
Akhirnya setelah kekesalan memuncak, cuma satu yang bisa saya ingat......Mungkin dua.....Satu, orang-orang seperti itu tidak pantas saya anggap teman, bahkan mungkin seharusnya tidak pantas bagi banyak orang...kedua, saya akan selalu ingat kostum tim yang belum lunas!!.
This is how PUMA disappear
"Kalau hobi itu serius dong...." kata bijak dari seorang yang tidak konsisten
Singkat cerita, selepas SMA, saya mulai mengenal sekelompok anak muda yang rumahnya dekat dengan rumah saya. Kami sering bermain sepakbola bersama, sampai kemudian terbentuklah secara tidak resmi sebuah klub sepakbola bernama PUMA (Putra Muara). Walaupun banyak "personil" yang menghilang karena pindah rumah, kuliah diluar kota, dan berbagai alasan lainnya, selalu ada saja penggantinya sehingga kegiatan main bola bersama tetap sering dilakukan.
Beberapa waktu lalu timbul ide untuk bermain rutin di suatu tempat dengan sistem iuran per bulan. Setelah didapat tempat yang murah, diputuskan membayar iurannya Rp. 15.000 per bulan. Pada awalnya semuanya sepertinya setuju dan antusias. Lama kelamaan mulai terasa ketidak konsistenannya. Mulai ada keluhan tempat mainnya yang outdoor dan jam main yang mendekati tengah hari, sehingga seringkali kepanasan (maklum deh, banyak yang model papan atas sih, takut matahari). Mendengar keluhan itu, ada yang berinisiatif mengusahakan mendapat tempat bermain yang indoor, tetapi hasilnya nihil. Untuk tempat indoor diperlukan biaya yang lebih besar, kami berhenti berusaha mengingat jika mahal pasti banyak yang menyerah.
Saya heran, padahal banyak yang sudah kerja dan belum menikah, belum ada yang dikasih makan kecuali dirinya sendiri, kenapa sih mengeluarkan uang sekitar Rp 50.000 per bulan itu susah? Saya saja yang belum kerja menyanggupi, namanya juga HOBI. Jangankan 50.000 yang ketahuan lumayan besar jumlahnya, iuran bulan pertama yang "cuma" 15.000 aja banyak yang belum lunas, ada saja alasannya entah main hanya setengahnya lah, entah itu main ga terlalu rutin lah, semuanya omong kosong. Kalau sepakat iuran 15.000 ya bayar lunas dong, ketidakhadiran kan resiko masing-masing. Ada kok yang jarang main tapi bayar penuh, masih sekolah lagi, belum bekerja, pada ga punya muka kali ya?? Belum lagi manajemen waktu beberapa oknum yang membuat kesal, lagaknya seperti bos dan orang penting, kalau ada apa-apa harus dijemput ke rumahnya, ga mau keluar atas kesadaran sendiri, kalaupun keluar sendiri pasti terlambat. Saya heran, maunya apa sih??
Akhirnya setelah kekesalan memuncak, cuma satu yang bisa saya ingat......Mungkin dua.....Satu, orang-orang seperti itu tidak pantas saya anggap teman, bahkan mungkin seharusnya tidak pantas bagi banyak orang...kedua, saya akan selalu ingat kostum tim yang belum lunas!!.
This is how PUMA disappear
"Kalau hobi itu serius dong...." kata bijak dari seorang yang tidak konsisten
Mon Frere
I know a boy
A boy so similar yet so different from me
A boy lost his love one at young age
A boy with kind heart and bright mind
A shy boy on the surface, A brave boy inside
A boy that cherish friendship
The boy have a problem
A problem neither he or i can solve
I offered him a helping hand
He rejected and even scold me back
"If you want to help just shut up!" he said
I think he's upset with me for trying too hard
It's been days since we last talk
I don't know how he is doing
Has he solve his problem
Don't know whether he keep on trying or give up
I wanted to ask
But afraid that he'd be more upset
I'm only saying it 'cause i care
Please don't despair my dear mon frere
I'm here to lift you up
And i will be here to catch you if you should fall
Once again,
Please don't despair my dear Little Brother
A boy so similar yet so different from me
A boy lost his love one at young age
A boy with kind heart and bright mind
A shy boy on the surface, A brave boy inside
A boy that cherish friendship
The boy have a problem
A problem neither he or i can solve
I offered him a helping hand
He rejected and even scold me back
"If you want to help just shut up!" he said
I think he's upset with me for trying too hard
It's been days since we last talk
I don't know how he is doing
Has he solve his problem
Don't know whether he keep on trying or give up
I wanted to ask
But afraid that he'd be more upset
I'm only saying it 'cause i care
Please don't despair my dear mon frere
I'm here to lift you up
And i will be here to catch you if you should fall
Once again,
Please don't despair my dear Little Brother
Jun 10, 2007
Mari Benahi Jakarta......HOW??
Saya melihat sudah banyak spanduk bakal calon Gubernur DKI Jakarta bertebaran di sudut-sudut jalan kota. Salah satu spanduk bacaGub memiliki Tagline atau semacam slogan "Mari Benahi Jakarta". Sebuah tagline yang menarik, mengingat memang Jakarta dalam keadaan yang memprihatinkan (mungkin bukan hanya Jakarta, seluruh Indonesia). Begitu banyak masalah yang dihadapi Jakarta, mulai dari banjir, pengangguran, kemiskinan, kemacetan, tingkat kriminalitas tinggi, dll. Semua memang harus dibenahi.
Pertanyaannya : Kalau memang kita tergerak untuk membenahi Jakarta, sudikah Bapak bakal calon Gubernur mengajari kami semua cara yang konkret, cara yang pasti bisa kami lakukan untuk membenahi Jakarta? Bagaimanakah cara membenahi Jakarta? Apakah jika kami warga Jakarta semua bergerak untuk membenahi Jakarta, maka semua masalah Jakarta akan terselesaikan bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anda sebagai Gubernur (jika terpilih)? Kalau tidak ada cara konkret yang bisa Bapak tunjukkan, tidak usah memakai Mari Benahi Jakarta sebagai tagline, karena percuma mengajak mengatasi sesuatu kalau tidak tahu caranya bagaimana mengatasi sesuatu itu.
Pertanyaannya : Kalau memang kita tergerak untuk membenahi Jakarta, sudikah Bapak bakal calon Gubernur mengajari kami semua cara yang konkret, cara yang pasti bisa kami lakukan untuk membenahi Jakarta? Bagaimanakah cara membenahi Jakarta? Apakah jika kami warga Jakarta semua bergerak untuk membenahi Jakarta, maka semua masalah Jakarta akan terselesaikan bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anda sebagai Gubernur (jika terpilih)? Kalau tidak ada cara konkret yang bisa Bapak tunjukkan, tidak usah memakai Mari Benahi Jakarta sebagai tagline, karena percuma mengajak mengatasi sesuatu kalau tidak tahu caranya bagaimana mengatasi sesuatu itu.
The Reason
Belakangan ini, kalau ada yang tanya saya sedang apa, pasti sering terdengar kalau saya sedang nonton sinetron atau cookies atau film-film tv lokal lainnya. Dulu, saya jarang sekali melirik (melirik saja jarang, apalagi menonton) sinetron atau film lokal, karena menurut saya kualitasnya masih kurang sesuai buat saya. Lalu kenapa belakangan ini saya sering menonton sinema indonesia? Apakah kualitasnya sudah membaik? Kalau saya bilang belum. Lalu kenapa?
Dulu saya senang melihat film Hollywood karena kualitasnya bagus, dan bisa buat bantu belajar bahasa inggris (and yes it helped me a lot). Selain itu karena saya lelaki normal, tentu saya suka melihat pemeran wanita cantik dari Hollywood seperti Milla Jovovich, Neve Campbell, Winona Rider, dll. Nah, karena alasan saya lelaki normal pula belakangan ini saya senang melihat sinema indonesia, saya baru sadar ternyata wajah-wajah baru sinema indonesia banyak yang menarik. Kalau dulu bosan dengan wajah Desi Ratnasari, Jihan Fahira, Ineke Koeserawaty, dll, sekarang wajah-wajah yang muncul lebih segar dan enak dilihat hehehehe......
Nama-nama seperti Nadia Saphira (Ada Apa dengan Cinta Series, Jomblo), Nikita Willy (Roman Picisan), Shireen Sungkar (Cinta Fitri), Jill Carissa (Various FTV), Velove Vexia (Olivia), Laudya Chintya Bella (Virgin), dan masih banyak lagi nama-nama lainnya yang membuat saya betah berlama-lama ada di depan TV. Kualitas aktingnya? Ada beberapa yang cukup baik, tapi mungkin karena karakter yang diperankan kelewat "biasa" jadinya kesannya aktingnya biasa-biasa aja. Jadi bukan karena saya suka dengan cerita sinetron atau sinema indonesia lainnya, semua murni karena mau melihat wajah cantik pemeran wanita di sinema yang bersangkutan.
Dulu saya senang melihat film Hollywood karena kualitasnya bagus, dan bisa buat bantu belajar bahasa inggris (and yes it helped me a lot). Selain itu karena saya lelaki normal, tentu saya suka melihat pemeran wanita cantik dari Hollywood seperti Milla Jovovich, Neve Campbell, Winona Rider, dll. Nah, karena alasan saya lelaki normal pula belakangan ini saya senang melihat sinema indonesia, saya baru sadar ternyata wajah-wajah baru sinema indonesia banyak yang menarik. Kalau dulu bosan dengan wajah Desi Ratnasari, Jihan Fahira, Ineke Koeserawaty, dll, sekarang wajah-wajah yang muncul lebih segar dan enak dilihat hehehehe......
Nama-nama seperti Nadia Saphira (Ada Apa dengan Cinta Series, Jomblo), Nikita Willy (Roman Picisan), Shireen Sungkar (Cinta Fitri), Jill Carissa (Various FTV), Velove Vexia (Olivia), Laudya Chintya Bella (Virgin), dan masih banyak lagi nama-nama lainnya yang membuat saya betah berlama-lama ada di depan TV. Kualitas aktingnya? Ada beberapa yang cukup baik, tapi mungkin karena karakter yang diperankan kelewat "biasa" jadinya kesannya aktingnya biasa-biasa aja. Jadi bukan karena saya suka dengan cerita sinetron atau sinema indonesia lainnya, semua murni karena mau melihat wajah cantik pemeran wanita di sinema yang bersangkutan.
Apr 5, 2007
Primus again.....
I went to the internet cafe today with my firend Prio. As you've probably read in my previous blog, that prio's face have an uncanny similarity to a local celebrity named Primus Yustisio, that's why sometimes we like to call Prio with the name Primus.
In Indonesian (language that is) Primus stands for Pria Muka Setan (a friend came with this and we all loved it, if by chance you're asking what does it mean, Pria Muka Setan in english are "Man with Devil face"). Now, after i know what he usually do when going online, i love to call him PRIA MUKA SEKS (in english, ".....I don't even know what are the english word for this..."). Why? Whenever He's online, he always do either one of this activities :
1. Browse sex related sites
2. Download Porn
3. Download sexy women pictures
4. Download Nude women pictures
5. Read porn stories from sex-sites
Now you see why i call him Pria Muka Seks?
In Indonesian (language that is) Primus stands for Pria Muka Setan (a friend came with this and we all loved it, if by chance you're asking what does it mean, Pria Muka Setan in english are "Man with Devil face"). Now, after i know what he usually do when going online, i love to call him PRIA MUKA SEKS (in english, ".....I don't even know what are the english word for this..."). Why? Whenever He's online, he always do either one of this activities :
1. Browse sex related sites
2. Download Porn
3. Download sexy women pictures
4. Download Nude women pictures
5. Read porn stories from sex-sites
Now you see why i call him Pria Muka Seks?
Mar 26, 2007
New Look
I decided to change the look of my blogs....Hope you like it!!
Rock on!!
Rock on!!
Mar 12, 2007
Temporary Self-Inactive-ment
Untuk sementara, saya akan jarang sekali menulis blog karena alasan yang tidak bisa saya katakan. Sebenarnya ada begitu banyak ide2 blog di kepala saya, tapi apa boleh buat, keadaan yang membuat saya terpaksa Tidak Aktif sementara. Jika semua sudah teratasi, saya akan lanjutkan menulis blog (Ya ampuun, sampai menulis kaya begini.......memangnya ada yang baca blog ini apa???)
Feb 20, 2007
Oh Andre......The Bitter End
Sad to say, hubungan Andre dan Mar berakhir beberapa waktu yang lalu. Setelah mengalami emosi "Roller Coaster" karena kelakuan Andre saat masih berhubungan dengan Mar (kadang seneng liat Andre akhirnya pacaran, seringkali sebel karena Andre masih suka berbohong), sekarang yang tersisa adalah rasa prihatin dan kemarahan. Kenapa marah? Semua karena alasan mereka putus yang keluar dari mulut Mar.
Andre yang curhat pada teman2nya sempat mengatakan kalau Mar bilang Mar merasa tertekan berhubungan dengan Andre, katanya teman2nya terlalu ikut campur lah, sering ngeledek lah, etc. Saya yang tidak merasa sering ngeledek (terutama ngeledek Mar, ga pernah sama sekali), tidak ikut campur, tidak menentang (bahkan mendukung 100% asalkan Andre berubah menjadi orang yang lebih baik dan tidak suka berbohong), jelas tidak suka dijadikan kambing hitam. Kalau memang ada temannya Andre yang seperti dia bilang, kenapa tidak menunjuk ke hidung orang tersebut langsung daripada harus menyebut Teman-temannya Andre??
Alasan mereka putus pun sudah bisa diketahui sejak lama, sejak saat saya, Prio dan Riyan melihat Mar dibonceng motor oleh orang lain, diantar pulang latihan taekwondo oleh cowok dengan motor Karisma, kemudian setelah melihat adanya tiga orang teman Andre yang melihat kejadian itu Mar melompat turun dari motor, padahal belum sampai rumahnya, dan terlihat pemilik motor Karisma itu terburu-buru putar balik dan pulang. Belum lagi adanya laporan bahwa Mar terlihat bermesraan dengan orang di tempat gelap, tapi orang itu bukan Andre...
Anyway, yang sudah berlalu biarlah berlalu, sejarah hanyalah catatan yang bisa dijadikan bahan pelajaran dan perbaikan diri....
Andre yang curhat pada teman2nya sempat mengatakan kalau Mar bilang Mar merasa tertekan berhubungan dengan Andre, katanya teman2nya terlalu ikut campur lah, sering ngeledek lah, etc. Saya yang tidak merasa sering ngeledek (terutama ngeledek Mar, ga pernah sama sekali), tidak ikut campur, tidak menentang (bahkan mendukung 100% asalkan Andre berubah menjadi orang yang lebih baik dan tidak suka berbohong), jelas tidak suka dijadikan kambing hitam. Kalau memang ada temannya Andre yang seperti dia bilang, kenapa tidak menunjuk ke hidung orang tersebut langsung daripada harus menyebut Teman-temannya Andre??
Alasan mereka putus pun sudah bisa diketahui sejak lama, sejak saat saya, Prio dan Riyan melihat Mar dibonceng motor oleh orang lain, diantar pulang latihan taekwondo oleh cowok dengan motor Karisma, kemudian setelah melihat adanya tiga orang teman Andre yang melihat kejadian itu Mar melompat turun dari motor, padahal belum sampai rumahnya, dan terlihat pemilik motor Karisma itu terburu-buru putar balik dan pulang. Belum lagi adanya laporan bahwa Mar terlihat bermesraan dengan orang di tempat gelap, tapi orang itu bukan Andre...
Anyway, yang sudah berlalu biarlah berlalu, sejarah hanyalah catatan yang bisa dijadikan bahan pelajaran dan perbaikan diri....
Feb 12, 2007
Peraturan Dibuat Untuk Apa?
Di salah satu televisi swasta, saya pernah menyaksikan sebuah acara polling interaktif. Kebetulan waktu itu yang dibahas adalah "masalah peraturan motor di jalur lambat". Dalam acara tersebut hadir perwakilan pengendara motor, pengendara mobil, mahasiswa, dan dua narasumber.
Pengendara motor merasa di-anak-tirikan karena peraturan itu, sementara dari hasil pertanyaan, tampak bahwa pengendara mobil dan mahasiswa "agak" mengatakan bahwa pengendara motor adalah sumber dari segala masalah lalu lintas. Dikatakan bahwa motor suka menyalip seenaknya sehingga menciptakan kecelakaan. Kemudian pengendara motor membela diri, seolah tidak mau disalahkan, hingga yang hadir menyalahkan pada pengendara motor yang tidak ikut Klub motor sehingga tidak tahu aturan, dan menurut mereka pengendara motor yang ikut klub pasti tahu peraturan.
Dari sini menarik. Kalau mereka bilang mereka mengikuti peraturan, kenapa ya masih sering saya lihat pengendara motor yang mengenakan atribut sebuah klub sepeda motor masih ugal-ugalan. Dan lagi, sepertinya tidak mungkin rakyat Indonesia patuh pada peraturan. Berapa banyak pengendara motor yang mengenakan helm jika pergi dalam jarak dekat? Peraturannya jelas, pengendara motor wajib mengenakan helm, tidak ada tambahan kata-kata "kecuali dalam perjalanan jarak dekat". Berapa banyak pejalan kaki menyeberang pada tempatnya? Di Indonesia, peraturan itu bukan untuk ditaati, tapi untuk dilanggar
Pengendara motor merasa di-anak-tirikan karena peraturan itu, sementara dari hasil pertanyaan, tampak bahwa pengendara mobil dan mahasiswa "agak" mengatakan bahwa pengendara motor adalah sumber dari segala masalah lalu lintas. Dikatakan bahwa motor suka menyalip seenaknya sehingga menciptakan kecelakaan. Kemudian pengendara motor membela diri, seolah tidak mau disalahkan, hingga yang hadir menyalahkan pada pengendara motor yang tidak ikut Klub motor sehingga tidak tahu aturan, dan menurut mereka pengendara motor yang ikut klub pasti tahu peraturan.
Dari sini menarik. Kalau mereka bilang mereka mengikuti peraturan, kenapa ya masih sering saya lihat pengendara motor yang mengenakan atribut sebuah klub sepeda motor masih ugal-ugalan. Dan lagi, sepertinya tidak mungkin rakyat Indonesia patuh pada peraturan. Berapa banyak pengendara motor yang mengenakan helm jika pergi dalam jarak dekat? Peraturannya jelas, pengendara motor wajib mengenakan helm, tidak ada tambahan kata-kata "kecuali dalam perjalanan jarak dekat". Berapa banyak pejalan kaki menyeberang pada tempatnya? Di Indonesia, peraturan itu bukan untuk ditaati, tapi untuk dilanggar
Disaster, You Are Always Welcome
Saya sebenarnya mau menulis tentang masalah banjir di jakarta, tapi setelah melihat blog teman saya yang menuliskan tentang banjir juga, saya mengurungkan niat menulis tentang banjir. Kenapa? Karena apa yang ada di kepala saya sama persis dengan apa yang sudah teman saya tulis, akhirnya saya cuma me-re-post tulisannya....
Disaster, you are always welcome (courtesy of Diosnardo Rahmanto, Sukabumi, 2007)
Hore musim hujan sudah tiba. Bersamaan dengan musim hujan tersebut selalu ada musim lainnya ‘yang ditunggu-tunggu’ oleh masyarakat kita. Apakah ‘yang ditunggu’ itu?
1. Musim Demam Berdarah
Seminggu yang lalu berbagai media meributkan berbagai rumah sakit di tanah air yang lorong-lorongnya dipenuhi pasien DBD. Lewat gambar yang diperlihatkan oleh penyiar berita, kita bisa lihat Rumah Sakit Hasan Sadikin yang bangsalnya penuh sama pasien demam berdarah. Kewalahan karena tidak cukup ruang untuk perawatan pasien, ruangan aula dan lorong rumah sakit juga penuh sama ranjang-ranjang rumah sakit plus pasien yang terbaring sambil diinfus. Bahkan anak-anak juga banyak yang dirawat di lorong RS Hasan Sadikin. Suasana Rumah Sakit juga sudah menyerupai pasar dan berkesan acak-acakan (gue bingung nih Dinas Kesehatan dan Menteri Kesehatan koq kayanya cuek bebek melihat cara merawat manusia yang dilakukan RS pemerintah ibarat merawat anjing –sangat tidak manusiawi banget).
Walhasil cara penanganan seperti ini membuat banyak korban jiwa meninggal di rumah sakit karena tidak tertolong. Ya iyalah... gue mah yakin meninggalnya bukan karena tidak tertolong tapi emang karena tidak ada yang nolong. Wong jumlah staf rumah sakit kan tentunya sesuai dengan jumlah kapasitas pasien. Kalo kapasitas pasiennya overload kaya gitu mana ada staff, suster dan dokter yang bisa menangani. Plus bukan rahasia umum lagi kalo di rumah sakit pemerintah terkadang dokter jaga yang stand by di UGD kebanyakan adalah pelajar yang belum menjadi dokter alias masih ko-as.
2. Musim Banjir
Usai meributkan DBD media masa saat ini tengah heboh dengan head line bertuliskan : “Jakarta Tenggelam”. Peribahasa ‘Sedia Payung Sebelum Hujan’ sudah tidak berlaku lagi di jaman sekarang. Pepatah ‘Sedia Perahu Sebelum Hujan’ rasanya lebih pantas diucapkan. Ya wong hujannya kecil doank koq airnya ibarat air bah.
Well Sutiyoso pasti serasa ditampar sama kata-katanya sendiri. Sok yakin di bulan November 2006 kemarin dia bilang tidak akan terjadi banjir seperti tahun 2002 lalu, kenyataannya tahun 2007 banjirnya lebih parah. Banyak berdoa ya Pak Sutiyoso.
Listrik di Jakarta padam, infrastruktur Telkom terendam membuat transaksi online perbankan menjadi offline plus jadi ATM drop, email mati, internet juga ikut mati, sebagai tambahan koran Media Indonesia juga tidak bisa terbit pada hari Sabtu dan Minggu tgl 03 dan 04 Februari 2007 (kaya’nya kantor redaksi juga kebanjiran deh). Jumat kemarin gue baru bisa menginput transaksi nasabah setelah jam 7 malam itupun diwanti-wanti kalo online hanya berlangsung 30 menit so harus input data as soon as possible.
Yah... inilah bencana yang akan terus berulang dialami bangsa ini. Sepertinya bangsa kita ini cocok diberi julukan: Bangsa Yang Tidak Belajar. Tidak belajar yang dimaksud tentunya adalah tidak belajar dari pengalaman. Jelas-jelas tahun-tahun sebelumnya sudah mengalami hal serupa eeh... setelah musibah usai bukannya melakukan tindakan pencegahan agar tidak berulang lagi malah tetap berperilaku seolah tidak mau peduli.
Ya tetep aja buang sampah ke kali, ya tetep aja kawasan Puncak di bangun villa, ya tetep aja bikin mal gede-gede, ya tetep aja saluran air tidak diperbaiki, ya tetep aja hutan banyak yang digundulin, dan masih banyak ‘ya tetep aja’ yang lainnya, yang semakin membuat gue muak sama perilaku masyarakat kita. Jadi mendingan kita ga usah heran kalo tahun 2008, 2009, 2010 juga akan ada bencana serupa. So... Disaster, you’re always welcome.
Disaster, you are always welcome (courtesy of Diosnardo Rahmanto, Sukabumi, 2007)
Hore musim hujan sudah tiba. Bersamaan dengan musim hujan tersebut selalu ada musim lainnya ‘yang ditunggu-tunggu’ oleh masyarakat kita. Apakah ‘yang ditunggu’ itu?
1. Musim Demam Berdarah
Seminggu yang lalu berbagai media meributkan berbagai rumah sakit di tanah air yang lorong-lorongnya dipenuhi pasien DBD. Lewat gambar yang diperlihatkan oleh penyiar berita, kita bisa lihat Rumah Sakit Hasan Sadikin yang bangsalnya penuh sama pasien demam berdarah. Kewalahan karena tidak cukup ruang untuk perawatan pasien, ruangan aula dan lorong rumah sakit juga penuh sama ranjang-ranjang rumah sakit plus pasien yang terbaring sambil diinfus. Bahkan anak-anak juga banyak yang dirawat di lorong RS Hasan Sadikin. Suasana Rumah Sakit juga sudah menyerupai pasar dan berkesan acak-acakan (gue bingung nih Dinas Kesehatan dan Menteri Kesehatan koq kayanya cuek bebek melihat cara merawat manusia yang dilakukan RS pemerintah ibarat merawat anjing –sangat tidak manusiawi banget).
Walhasil cara penanganan seperti ini membuat banyak korban jiwa meninggal di rumah sakit karena tidak tertolong. Ya iyalah... gue mah yakin meninggalnya bukan karena tidak tertolong tapi emang karena tidak ada yang nolong. Wong jumlah staf rumah sakit kan tentunya sesuai dengan jumlah kapasitas pasien. Kalo kapasitas pasiennya overload kaya gitu mana ada staff, suster dan dokter yang bisa menangani. Plus bukan rahasia umum lagi kalo di rumah sakit pemerintah terkadang dokter jaga yang stand by di UGD kebanyakan adalah pelajar yang belum menjadi dokter alias masih ko-as.
2. Musim Banjir
Usai meributkan DBD media masa saat ini tengah heboh dengan head line bertuliskan : “Jakarta Tenggelam”. Peribahasa ‘Sedia Payung Sebelum Hujan’ sudah tidak berlaku lagi di jaman sekarang. Pepatah ‘Sedia Perahu Sebelum Hujan’ rasanya lebih pantas diucapkan. Ya wong hujannya kecil doank koq airnya ibarat air bah.
Well Sutiyoso pasti serasa ditampar sama kata-katanya sendiri. Sok yakin di bulan November 2006 kemarin dia bilang tidak akan terjadi banjir seperti tahun 2002 lalu, kenyataannya tahun 2007 banjirnya lebih parah. Banyak berdoa ya Pak Sutiyoso.
Listrik di Jakarta padam, infrastruktur Telkom terendam membuat transaksi online perbankan menjadi offline plus jadi ATM drop, email mati, internet juga ikut mati, sebagai tambahan koran Media Indonesia juga tidak bisa terbit pada hari Sabtu dan Minggu tgl 03 dan 04 Februari 2007 (kaya’nya kantor redaksi juga kebanjiran deh). Jumat kemarin gue baru bisa menginput transaksi nasabah setelah jam 7 malam itupun diwanti-wanti kalo online hanya berlangsung 30 menit so harus input data as soon as possible.
Yah... inilah bencana yang akan terus berulang dialami bangsa ini. Sepertinya bangsa kita ini cocok diberi julukan: Bangsa Yang Tidak Belajar. Tidak belajar yang dimaksud tentunya adalah tidak belajar dari pengalaman. Jelas-jelas tahun-tahun sebelumnya sudah mengalami hal serupa eeh... setelah musibah usai bukannya melakukan tindakan pencegahan agar tidak berulang lagi malah tetap berperilaku seolah tidak mau peduli.
Ya tetep aja buang sampah ke kali, ya tetep aja kawasan Puncak di bangun villa, ya tetep aja bikin mal gede-gede, ya tetep aja saluran air tidak diperbaiki, ya tetep aja hutan banyak yang digundulin, dan masih banyak ‘ya tetep aja’ yang lainnya, yang semakin membuat gue muak sama perilaku masyarakat kita. Jadi mendingan kita ga usah heran kalo tahun 2008, 2009, 2010 juga akan ada bencana serupa. So... Disaster, you’re always welcome.
Jan 26, 2007
Oh Agam........!!
Esa Azhari atau Agam adalah anak tunggal dari Bu Pri. Agam kalau kata orang-orang sedikit korslet otaknya, jadi rada-rada oon gitu deh.....
Rumah Agam yang di Cipinang sudah dijual, Bu Pri juga sudah pindah ke Bekasi, tapi kenapa Agam masih di rumah lamanya di Cipinang ya???
Agam betah karena walaupun ga ada Emaknya disini, tetep ada yang ngasih dia makan dan minum. Yang punya rumah juga ngizinin dia tinggal disitu karena kasihan.
Kalau kenal dekat dengan Agam, pasti mereka yang baik sama Agam karena kasihan pasti berubah pikiran. Kenapa? Karena Agam tuh ngeselin, kurang ajar, sok tahu, licik.
Plis dong pada sadar, sebelum semua terlambat...........
Rumah Agam yang di Cipinang sudah dijual, Bu Pri juga sudah pindah ke Bekasi, tapi kenapa Agam masih di rumah lamanya di Cipinang ya???
Agam betah karena walaupun ga ada Emaknya disini, tetep ada yang ngasih dia makan dan minum. Yang punya rumah juga ngizinin dia tinggal disitu karena kasihan.
Kalau kenal dekat dengan Agam, pasti mereka yang baik sama Agam karena kasihan pasti berubah pikiran. Kenapa? Karena Agam tuh ngeselin, kurang ajar, sok tahu, licik.
Plis dong pada sadar, sebelum semua terlambat...........
PBB
PBB disini bukan Perserikatan Bangsa Bangsa, tapi Persatuan Babu Babu (sedikit sarkas, tapi memang istilah itu yang dipakai). Kenapa saya menulis cerita tentang pembantu rumah tangga? karena ada sedikit hal yang buat gue penting untuk semua orang ketahui.
Jujur saya punya teman yang merupakan pembantu rumah tangga, bahkan tidak hanya satu. Kenapa bisa begitu? ya karena saya bukan tipe orang yang suka mengelompokkan orang lain berdasarkan status atau pekerjaan yang mereka lakukan. Tidak seperti beberapa orang yang mengatakan "ih ngegodain babu, ternyata seleranya..." pada saat saya menyapa seorang pembantu rumah tangga yang saya kenal. Sebagai catatan, saya hanya menyapa, tapi dianggap menggoda dan dianggap kalau saya naksir sama pembantu itu. Buat saya kata-kata seperti itu cuma bisa dikatakan oleh orang picik, pikirannya dangkal. Memang kenapa kalau kenal dan berteman dengan pembantu? Dia sendiri seringkali menyombongkan diri mengenal dan "memiliki" beberapa "JABLAY", sesuatu yang menurut saya, kalau mau mengklasifikasi orang, lebih rendah daripada pembantu rumah tangga. Kenapa lebih rendah? Karena biarpun sama-sama manusia, pembantu rumah tangga hanya menjual tenaganya, jablay menjual tubuhnya, pembantu rumah tangga adalah profesi yang halal, jablay jelas penuh dosa bukan?
Untuk itu, ada baiknya kita tidak mengelompokkan manusia berdasarkan status dan pekerjaan, kita semua manusia, tidak baik kita memandang rendah orang lain karena kita semua sama dimata Tuhan. Disaat kita merendahkan orang lain, kita sebenarnya merendahkan diri kita sendiri.
Jujur saya punya teman yang merupakan pembantu rumah tangga, bahkan tidak hanya satu. Kenapa bisa begitu? ya karena saya bukan tipe orang yang suka mengelompokkan orang lain berdasarkan status atau pekerjaan yang mereka lakukan. Tidak seperti beberapa orang yang mengatakan "ih ngegodain babu, ternyata seleranya..." pada saat saya menyapa seorang pembantu rumah tangga yang saya kenal. Sebagai catatan, saya hanya menyapa, tapi dianggap menggoda dan dianggap kalau saya naksir sama pembantu itu. Buat saya kata-kata seperti itu cuma bisa dikatakan oleh orang picik, pikirannya dangkal. Memang kenapa kalau kenal dan berteman dengan pembantu? Dia sendiri seringkali menyombongkan diri mengenal dan "memiliki" beberapa "JABLAY", sesuatu yang menurut saya, kalau mau mengklasifikasi orang, lebih rendah daripada pembantu rumah tangga. Kenapa lebih rendah? Karena biarpun sama-sama manusia, pembantu rumah tangga hanya menjual tenaganya, jablay menjual tubuhnya, pembantu rumah tangga adalah profesi yang halal, jablay jelas penuh dosa bukan?
Untuk itu, ada baiknya kita tidak mengelompokkan manusia berdasarkan status dan pekerjaan, kita semua manusia, tidak baik kita memandang rendah orang lain karena kita semua sama dimata Tuhan. Disaat kita merendahkan orang lain, kita sebenarnya merendahkan diri kita sendiri.
Jan 17, 2007
Primus
Saya punya teman yang kalau kata teman-teman yang lain mirip artis sinetron Primus Yustisio, cuma badannya aja yang ga segede Primus beneran.
Selama ini kirain cuma teman-temannya aja yang menyebut dia sebagai "Primus", sampai suatu hari saat saya menemani "Primus" membuat pasfoto di FujiFilm dekat rumah. Pada saat menunggu pasfoto tercetak, ada seorang bapak-bapak yang juga ikut melihat ke layar komputer (berhubung digital) berkata "wah fotonya Primus Yustisio, ini adiknya primus atau barry prima waktu masih muda". Kata-kata bapak itu disambut senyuman dari hampir semua orang yang ada di ruangan itu, sementara saya sendiri menahan tawa sambil mungkin tertawa terbahak-bahak dalam hati (bisa ga ya begitu???). Ini berarti kemiripannya terhadap Primus sudah diakui oleh orang banyak, bukan hanya oleh teman terdekat.
Nama teman saya? Prio Sulistyo. Lihat kemiripannya lagi ga? PRImus YustisIO-PRIo SulistIO hehehehehehe
Selama ini kirain cuma teman-temannya aja yang menyebut dia sebagai "Primus", sampai suatu hari saat saya menemani "Primus" membuat pasfoto di FujiFilm dekat rumah. Pada saat menunggu pasfoto tercetak, ada seorang bapak-bapak yang juga ikut melihat ke layar komputer (berhubung digital) berkata "wah fotonya Primus Yustisio, ini adiknya primus atau barry prima waktu masih muda". Kata-kata bapak itu disambut senyuman dari hampir semua orang yang ada di ruangan itu, sementara saya sendiri menahan tawa sambil mungkin tertawa terbahak-bahak dalam hati (bisa ga ya begitu???). Ini berarti kemiripannya terhadap Primus sudah diakui oleh orang banyak, bukan hanya oleh teman terdekat.
Nama teman saya? Prio Sulistyo. Lihat kemiripannya lagi ga? PRImus YustisIO-PRIo SulistIO hehehehehehe
Jan 15, 2007
Anger Management
Manajemen Emosi, manajemen amarah, apalah orang menyebutnya, yang pasti belakangan ini saya sangat butuh yang namanya pengendalian emosi. Cukup banyak orang mengenal saya sebagai orang yang jarang marah, kecuali mereka yang kenal saya dari kecil, karena dulunya saya termasuk orang yang punya emosi yang meledak-ledak. Makin bertambah umur, semakin jarang saya menampakkan emosi, terutama marah, kalaupun harus marah paling-paling cuma sebentar, habis itu ya sudah, adem lagi.
Sekarang-sekarang ini, hal-hal kecil yang diluar perkiraan atau rencana saya sangat mudah membuat saya marah. Marah pada orang yang menganggap remeh waktu yang ada (orang yang suka ngaret), marah pada orang-orang yang tidak tahu aturan sederhana seperti ngantri, dll. Untungnya ada yang tidak berubah....dari dulu saya bukan orang yang mudah marah terhadap yang namanya perempuan, dunno why.......
Ada yang tahu tempat atau cara-cara manajemen emosi?
Sekarang-sekarang ini, hal-hal kecil yang diluar perkiraan atau rencana saya sangat mudah membuat saya marah. Marah pada orang yang menganggap remeh waktu yang ada (orang yang suka ngaret), marah pada orang-orang yang tidak tahu aturan sederhana seperti ngantri, dll. Untungnya ada yang tidak berubah....dari dulu saya bukan orang yang mudah marah terhadap yang namanya perempuan, dunno why.......
Ada yang tahu tempat atau cara-cara manajemen emosi?
Just a Story
Saya dapat "kisah" ini dari bulletin board friendster. Kenapa saya pasang di blog saya karena mungkin ada yang punya solusi yang baik untuk membuat "kisah" ini happy ending....
Cinta
ada seorang cw *sebut aja A*,dia
sayang sama seorang cowo *sebut aja
B*..
nah...ternyata si B ini sayang juga
sama si A..
tapi...si B bilang kalo dia ga bisa
jadian sama si A karena satu hal..
PERTANYAAN GW..kira-kira alasan si B
bilang ga bisa jadian apa ya?
padahal..kayanya semuanya oke oke aja,
orang-orang juga pada ngedukung banget
mereka jadian..
hmmmmmmm.....
Kenapa sih cinta itu bisa seaneh ini? Kalau ada yang bilang cinta tak mengenal batasan, lalu kenapa dua orang yang saling mencinta tidak bisa bersatu :`(
Cinta
ada seorang cw *sebut aja A*,dia
sayang sama seorang cowo *sebut aja
B*..
nah...ternyata si B ini sayang juga
sama si A..
tapi...si B bilang kalo dia ga bisa
jadian sama si A karena satu hal..
PERTANYAAN GW..kira-kira alasan si B
bilang ga bisa jadian apa ya?
padahal..kayanya semuanya oke oke aja,
orang-orang juga pada ngedukung banget
mereka jadian..
hmmmmmmm.....
Kenapa sih cinta itu bisa seaneh ini? Kalau ada yang bilang cinta tak mengenal batasan, lalu kenapa dua orang yang saling mencinta tidak bisa bersatu :`(
Jan 13, 2007
Disaster Management
Ga tau kenapa, tapi saya merasa negara Indonesia tercinta selalu lamban dalam menangani bencana, baik bencana alam maupun bencana lainnya. Musibah lumpur di Brantas cuma satu dari banyak kasus lambannya penanganan bencana yang dilakukan negara ini. Yang paling anyar adalah musibah yang dialami oleh Kapal laut Senopati Nusantara dan pesawat Adam Air.
Seharusnya bagitu terdengar ada bencana yang terjadi, pemerintah harus segera turun tangan membantu entah itu dalam usaha penanganan korban, penyelamatan jiwa korban, pencegahan dari musibah lanjutan dan sebagainya. Tapi yang terjadi adalah hal pertama yang dilakukan atau lebih tepatnya "diributkan" adalah saling tunjuk siapa yang salah. Urusan siapa yang salah (kalaupun karena kesalahan manusia) itu bisa diurus belakangan, yang terpenting jelas nyawa manusia, itu yang seharusnya menjadi prioritas dalam penanganan bencana.
Mungkin, ini mungkin loh, lambannya penanganan bencana diakibatkan karena dalam penanganan bencana tidak tersedia uang yang besar yang bisa di"korupsi" sehingga banyak pihak yang berwenang seolah mengulur waktu hingga ada kejelasan berapa besar dana yang ada dalam kegiatan penanganan bencana. Mungkin juga, ini mungkin lagi loh, karena memang sebenarnya manusia di Indonesia sudah tidak lagi memiliki rasa kasihan, tidak lagi memiliki rasa kebersamaan, semua yang dilakukan harus mendahulukan kepentingannya dulu baru kepentingan orang lain. Tidak usah jauh-jauh melihat ke orang-orang yang duduk di posisi penting negara ini, lihat saja di pinggir jalan jika terjadi kecelakaan. Berapa banyak orang yang bersedia menolong orang yang terkena kecelakaan? Pastinya lebih banyak orang yang menonton daripada yang menolong. Kenapa bisa begitu? karena kebanyakan orang di Indonesia tidak mau repot-repot menolong orang yang tidak dikenalnya, tapi kalau giliran orang yang dikenalnya yang mengalami kecelakaan dan tidak ada yang menolong, mereka akan dengan semangat 45 menyumpahi, memaki dan mengutuk orang-orang yang hanya bisa menonton.
Hal-hal seperti ini, dimana nyawa manusia kurang dihargai, yang membuat saya makin lama makin muak tinggal di negara ini....
Seharusnya bagitu terdengar ada bencana yang terjadi, pemerintah harus segera turun tangan membantu entah itu dalam usaha penanganan korban, penyelamatan jiwa korban, pencegahan dari musibah lanjutan dan sebagainya. Tapi yang terjadi adalah hal pertama yang dilakukan atau lebih tepatnya "diributkan" adalah saling tunjuk siapa yang salah. Urusan siapa yang salah (kalaupun karena kesalahan manusia) itu bisa diurus belakangan, yang terpenting jelas nyawa manusia, itu yang seharusnya menjadi prioritas dalam penanganan bencana.
Mungkin, ini mungkin loh, lambannya penanganan bencana diakibatkan karena dalam penanganan bencana tidak tersedia uang yang besar yang bisa di"korupsi" sehingga banyak pihak yang berwenang seolah mengulur waktu hingga ada kejelasan berapa besar dana yang ada dalam kegiatan penanganan bencana. Mungkin juga, ini mungkin lagi loh, karena memang sebenarnya manusia di Indonesia sudah tidak lagi memiliki rasa kasihan, tidak lagi memiliki rasa kebersamaan, semua yang dilakukan harus mendahulukan kepentingannya dulu baru kepentingan orang lain. Tidak usah jauh-jauh melihat ke orang-orang yang duduk di posisi penting negara ini, lihat saja di pinggir jalan jika terjadi kecelakaan. Berapa banyak orang yang bersedia menolong orang yang terkena kecelakaan? Pastinya lebih banyak orang yang menonton daripada yang menolong. Kenapa bisa begitu? karena kebanyakan orang di Indonesia tidak mau repot-repot menolong orang yang tidak dikenalnya, tapi kalau giliran orang yang dikenalnya yang mengalami kecelakaan dan tidak ada yang menolong, mereka akan dengan semangat 45 menyumpahi, memaki dan mengutuk orang-orang yang hanya bisa menonton.
Hal-hal seperti ini, dimana nyawa manusia kurang dihargai, yang membuat saya makin lama makin muak tinggal di negara ini....
Subscribe to:
Posts (Atom)