Jul 16, 2009

The Return of The King


Bukan, saya bukan hendak me-review installment ke-tiga dari trilogi The Lord of the Rings. Saya hendak memberikan pengalaman saya saja sebagai penggila sepakbola. Hobi saya sejak lama adalah sepakbola, baik itu menonton pertandingannya ataupun memainkannya. Mengingat sudah sulitnya mendapatkan sebuah lapangan sepakbola di Jakarta ini, dan tidak terlalu banyaknya teman saya untuk bermain sepakbola, maka alternatifnya adalah Futsal. Sebuah permainan sepakbola yang dimainkan di lapangan berukuran lebih kecil dan setiap tim hanya terdiri dari 5 pemain.

Beberapa bulan yang lalu, saya mengalami cedera yang cukup parah pada lutut kiri saya (seperti yang sudah saya tulis berbulan-bulan lalu). Cedera itu memaksa saya beristirahat dari dunia menendang bola selama beberapa waktu, dan bahkan sempat membuat saya ingin berhenti bermain karena sakit yang ditimbulkan oleh cedera saya. Seiring berjalannya waktu, cedera pada lutut kiri saya berangsur-angsur membaik. Rasa sakit yang sering timbul sebelumnya mulai berkurang, dan saya kemudian memberanikan diri untuk kembali bermain.

Awal kembalinya saya ke lapangan saya mulai dengan menjadi penjaga gawang, dan tanpa sepatu (sepatu saya sudah saya jual saat saya sempat berpikir ingin berhenti). Pikir saya waktu itu adalah dengan menjadi penjaga gawang, lutut kiri saya tidak akan menerima tekanan berlebih karena seorang penjaga gawang tidak perlu berlari kesana-kemari, sebuah kegiatan yang menimbulkan rasa sakit pada lutut kiri saya. Awal kembali yang tidak mengesankan, saya hanya mampu bertahan sebentar, karena kemudian lutut saya sakit.

Beberapa kali kemudian, saya mulai membiasakan ikut bermain, tapi tetap sebagai penjaga gawang. Kalaupun saya kemudian bertukar posisi dan kembali menjadi penyerang, itu hanya sebentar saja, lutut saya masih sakit. Lama-kelamaan, saya kembali membiasakan diri bermain sebagai penyerang. Agak sulit pada awalnya, karena saya tidak bisa memaksakan untuk bergerak cepat, menendang dari posisi yang sulit, dan yang pasti saya selalu menghindari benturan dengan pemain lain.

Rabu kemarin, pasca mencontreng, saya dan teman-teman saya bermain selama dua jam, setelah sebelumnya tidak pernah bermain lagi selama satu bulan penuh. Awalnya saya bermain sebagai penjaga gawang, tapi kemudian dorongan keinginan yang kuat membuat saya maju menjadi penyerang. Dua jam yang menyenangkan, karena saya merasakan saya sudah sangat mendekati kondisi pulih sepenuhnya. Saya bisa berlari lebih cepat (meskipun jarang saya lakukan, malas hehehehe), menendang dari posisi sulit, melakukan trik sederhana, dan mulai kembali mencetak gol *hehehehehe.

Yap! The King has returned!

4 comments:

Ratusya said...

pertamaxx!!!1

Ratusya said...

tyumben kaga keduluan ari :D
hihihi... pasti seneng banget rasanya kembali ke dunia mu...
welcome back de!

Ariyanti said...

Waktu itu katanya lututnya sakit lagi? Udah sembuh?

@Quinie: iya, soalnya gw lembur mulu, gak sempet blogwalking :P

Nod-nya Tea said...

@Quin : terima kasiiihh :)

@Tea : Iya, sesudah main...kan kamu sendiri yang bilang kalau itu bisa jadi karena kaget aja dah lama gak main :)-